10

3.5K 384 13
                                    

Hari ini lisa pergi ke lokasi syuting diantar managernya, namun sang manager tidak menemaninya, karena managernya harus mengantar jisoo dan rose juga ke stasiun tv. Sampai hari ini mereka hanya punya 1 manager, tapi itu bukan masalah karena kebanyakan pekerjaan mereka ada berlatih, tidak sesibuk senior senior mereka.  Lisa melangkah kan kakinya masuk ke lokasi syuting untuk iklan nonagon itu dengan tanktop hitam, celana jeans putih selutut, sepatu kets putih dan sebuah ransel merah

"Annyeong oppa~ eonni~ semuanyaa~" sapa lisa pada seluruh kru yang tengah bersiap untuk pemotretan, tanpa ia sadari, jiyong pun ada disana. Jiyong bersyukur karena gadis itu sudah kembali seperti semula. Dan ia pun akan kembali acuh pada gadis itu. Jiyong tidak percaya lisa mengandung anaknya, kalau lisa memang mengandung anaknya, seharusnya sekarang perut gadis itu sudah besar. Tapi pagi ini jiyong bisa melihat perut rata gadis itu. Sangat rata dan sexy, hingga membuat jiyong kembali mengingat malam panas mereka yang menyenangkan.

"Mana bobby oppa?" tanya lisa pada salah satu staff

"Katanya ia akan datang terlambat karena ada beberapa keperluan yang harus di lakukan," jawab staff itu

"Kalau begitu kita menunggu bobby oppa dulu??"

"Hm... sepertinya begitu,"

"Ah arraseo, boleh aku berjalan jalan disekitar sini?"

"Ne, tapi bawa hpmu dan jangan di silent, kami akan menghubungimu kalau disini sudah siap,"

"Ne..."

Lisa melangkahkan kakinya untuk keluar dari bangunan itu, lokasi syuting mereka di sebuah gudang, ini bukan gudang sungguhan, ada beberapa gudang disini yang sengaja di setting untuk syuting dan hari itu tidak hanya lisa yang syuting disana. Belum jauh lisa berjalan jalan, sebuah suara menyapanya dan saat lisa berbalik untuk melihat pria itu, ia menyesal.

"Hei panpriya!" Sapa si pria

"He--i," sapa lisa terhenti begitu melihat bambam disana

"Kenapa kau masih melihatku dengan tatapan itu? Kita sudah berbaikan kan?"

"Ah iya," ucap lisa dan kembali berbalik untuk pergi dari sana.

"Hei tunggu! Ada yang ingin ku katakan, aku dan sorn akan bertunangan, diam diam tanpa di ketahui public,"

"Ah selamat, untuk apa kau memberitauku?" ucap lisa malas

"Kau sahabat sorn dan dia pasti akan sedih kalau kau tidak datang ke acara kami,"

"Ah dia sahabat yang merebut kekasihku itu kan? Eh anniyo, tapi kekasihku yang merebut sahabatku,"

"Tsk... kau belum memaafkan kami? Sudahlah jangan seperti anak kecil, kau pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik dari aku,"

"Tentu saja, aku sudah mendapatkan pria yang jauh lebih baik darimu,"

"Siapa? Bobby? Mino? Atau hanbin? Bukankah mereka hanya mendekatimu agar bisa mendekati temanmu?" ucap bambam dengan nada menghinanya

"Bam, please jangan mengurusi hidupku, dengan siapapun aku berkencan, yang jelas dia lebih baik darimu, dan jangan mengatakan hal buruk tentang sahabatku, sahabatku sekarang jauh lebih baik dibanding denganmu dan sorn,"

"Begitukah? Kalau begitu ku harap kau datang ke acaraku dengan kekasihmu," ucap bambam dengan senyum menghinanya, lisa ingin sekali memukulnya, pria tidak tau malu yang berselingkuh dengan sahabatnya. Alasannya? Saat itu lisa belum debut, dan bagi bambam sorn lebih baik dibanding lisa.

"Kenapa kau di luar sayang?" suara jiyong yang makin lama mendekat dan menghampiri lisa, lalu merangkul gadis itu, lisa menatap jiyong yang menyelamatkan harga dirinya didepan bambam.

"Ah aku sedang berjalan jalan," jawab lisa sedikit canggung "lihat bam? Kekasihku jauh lebih baik dibanding denganmu," bambam tidak dapat berkata apapun dan jiyong mengajak lisa pergi dari sana

"Ayo sayang, sudah waktunya kau syuting, bobby sudah datang, kami duluan" ucap jiyong dan merangkul lisa menjauh dari tempat itu, kembali masuk ke gudang tempat mereka syuting.

Begitu masuk kedalam gudang dan yakin bambam tidak akan melihat mereka, lisa menjauh dari jiyong, jiyong pun membiarkannya, wajah baik hatinya beberapa detik yang lalu kini berubah jadi wajah flatnya yang penuh aura misterius.

"Apa yang kau lakukan?!" omel lisa kesal, bukan karena jiyong berpura pura jadi kekasihnya, tapi karena jiyong membuat hatinya kembali berdebar untuk pria itu.

"Aku hanya membantumu, kau baik baik saja di permalukan seperti tadi? Di dunia kerjamu sekarang, kau tidak bisa banyak membual seperti tadi, apalagi sampai memukul pria tadi, itu akan memperburuk imagemu," balas jiyong dengan sangat tenang dan meninggalkan lisa begitu saja. Kembali mengurus proses syuting hari ini. Lisa masih berdiri disana, menenangkan dirinya agar tidak terlalu terlihat kalau dia kembali menyukai jiyong.

Jiyong kembali menghampiri lisa yang masih terpaku di tempatnya "Ah iya, ada yang ingin ku bicarakan setelah ini, katakan pada managermu kau akan pulang denganku nanti," ucap jiyong santai lalu kembali pergi.

Prosesi syuting berjalan lancar, seluruh orang bekerja dengan sangat rapih, sangat profesional.

"Lisa, kudengar ada got7 di gudang sebelah, kau tau?" tanya bobby ketika mereka tengah break sebelum take selanjutnya

"Hm... aku sudah bertemu bambam," jawab lisa malas dan menenggak habis air mineralnya

"Jangan minum soju lagi, kau selalu muntah setelah minum soju," protes bobby dan syuting kembali di lanjutkan.

Syuting selesai, sesuai dengan jadwalnya dan saat lisa tengah membereskan barang barangnya, jiyong mengetuk meja didekat lisa. Lisa melihatnya dan jiyong memintanya untuk mengikutinya.

Jiyong dan lisa duduk di mobil jiyong. Suasananya sangat tidak nyaman. Lisa gugup dan jiyong-- tidak dapat di artikan. Jiyong terlalu sulit di tebak oleh lisa. Jiyong menyuruhnya menjauh tapi sekarang jiyong justru memberinya harapan lagi.

"Ada hal yang ingin ku pastikan," ucap jiyong sambil menyetir mobilnya, lisa berharap dirinya ditelan jok mobilnya saat itu, ia tau jiyong pasti akan mengatakan hal yang sangat jahat saat itu. Lisa mulai ketakutan dan makin gugup.

"Apa kau hamil?" tanya jiyong tanpa basa basi, lisa terdiam, tidak berani mengangkat kepalanya, semua yang terjadi diantaranya dan jiyong selama ini berputar kembali di kepalanya.

"Apa kau hamil?" ulang jiyong dengan nada menuntut jawaban

"Apa itu penting? Kalaupun aku-"

"Karenaku? Karena one night stand kita waktu itu?"

"Kenapa oppa peduli?"

"Jawab aku, hamil atau tidak. Iya atau tidak."

"Iya!"

✩✩✩

Kiss The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang