20

6.5K 352 55
                                    

"Oppa..." panggil lisa lagi ketika jiyong sudah duduk

"Jangan khawatir, kau tidak sakit parah apalagi hamil, hanya kelelahan dan demam," ucap jiyong setelah menghela nafasnya

"Maafkan aku... aku gadis tidak tau malu yang-"

"Iya, kau sangat tidak tau malu,"

"Maafkan aku-"

"Cepatlah sembuh, berhentilah bersikap menyedihkan seperti ini,"

"Aku benar benar menyesal,"

"Kalau kau mau bunuh diri, lakukan di tempat yang tidak bisa ku lihat, jangan jatuh didepanku, jangan terluka didepanku, jangan membuatku khawatir-"

"Kau akan memaafkanku ketika aku melakukan itu?"

"Hm..."

"Arraseo, mianhae oppa... aku tidak akan membuatmu khawatir lagi, aku akan mengurus diriku sendiri, aku tidak akan-"

"Berhentilah membual, aku muak mendengar ocehanmu," lisa terdiam mendengar jiyong, jiyong pun yang tidak menerima feedback apapun ikut terdiam. Beberapa menit mereka sama sama berdiam diri. Jiyong tetap duduk di posisinya dan lisa berbaring di ranjangnya. Tidak ada yang memulai pembicaraan atau bergerak sedikit pun. Suasana tiba tiba saja menjadi canggung, hingga jiyong memulai pembicaraan mereka lagi setelah hampir tiga puluh menit mereka hanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing.

"Aku benar benar sudah memaafkanmu," ucap jiyong, memecah keheningan di ruang rawat itu, lisa terdiam, tidak berani mengeluarkan suaranya, takut takut jiyong akan pergi lagi.

"Kalau kau memintaku untuk memperlakukanmu seperti beberapa hari yang lalu, aku tidak bisa melakukannya," lanjut jiyong dan lisa mulai kembali menjatuhkan air matanya, dadanya bagaikan tertusuk belati

"Aku memaafkanmu, tapi aku bahkan tidak yakin dapat memperlakukanmu seperti memperlakukan adik adikku yang lain, jadi jangan mengharapkan hal yang lebih dari ini," cerocos jiyong semakin memperdalam tusukan di dada lisa. Tapi dada jiyong pun juga sama sesaknya. Jiyong sendiri tidak yakin dia dapat mengabaikan lisa seperti saat lisa belum membohonginya, beberapa hari memperhatikan lisa membuatnya jatuh hati pada gadis itu, namun ia tidak dapat melupakan kebohongan lisa begitu saja.

"Arraseo, aku mengerti perasaanmu oppa, aku tau kebohonganku sangat merugikanmu, aku tau kau bertengkar dengan member big bang lainnya karena kebohonganku, aku tau kau bertengkar dengan yang sajjangnim karena kebohonganku, aku tau kau sampai berniat membatalkan kontrakmu di YG, aku tau aku sangat keterlaluan, aku mengerti keinginanmu,"

"Ku harap kau benar benar mengerti,"

"Aku mengerti oppa, aku akan benar benar menghilang dari kehidupanmu, aku tidak akan membuatmu khawatir lagi padaku, aku akan-"

"Lanjutkan saja hidupmu, seperti beberapa bulan ini tidak pernah terjadi, kau bisa kembali menjadi lalisa yang di sukai banyak orang di YG, lalisa yang ceria seperti beberapa bulan lalu, aku yang akan mengurus hidupku sendiri, kau tidak perlu memikirkannya" lisa terdiam mendengarnya, jiyong tidak menyuruhnya pergi dan lisa pun tetap bisa melihat jiyong seperti beberapa bulan yang lalu, seperti tahun lalu, saat ia baru menyukai jiyong.

"Oppa, kita-"

"Itu cara terbaik untuk mempertahankan semua yang sudah kau dapatkan sampai di titik ini. Jangan membahayakan karirmu dan eonni eonnimu, lanjutkan saja hidupmu seprti biasanya,"

"Tapi member big bang membenciku, yang sajjangnim pun membenciku-"

"Itu rahasia kita, tidak akan ada yang mengungkitnya lagi dan itu hukuman untukmu, ku mohon, terima saja hukumanmu, jangan membuat dirimu sendiri terlihat makin menyedihkan," dengan sangat terpaksa lisa menyetujui ucapan jiyong. Berpura pura tidak terjadi apapun selama beberapa bulan terakhir bukan hal yang mudah bagi lisa, maupun jiyong. Namun bagi jiyong, itu jalan terbaik untuk mereka. Jiyong ingin lisa melanjutkan hidupnya seperti tidak pernah terjadi apapun sebelumnya dan jiyong pun akan melakukan hal yang sama. Jiyong sempat berfikir untuk memaafkan lisa dan memulai semuanya dari awal lagi, namun itu hanya akan membuat lisa berada di posisi semakin buruk, karena yang sajjangnim tidak akan tinggal diam saat itu terjadi.

"Kau sudah mengertikan apa yang aku inginkan?" tanya jiyong sembari menatap lisa

"Ne, beberapa bulan terakhir ini tidak pernah terjadi," ucap lisa di sela isakannya

"Kau memang gadis pintar, dan aku tau kalau kau bisa lebih kuat dari ini, hentikan tangisanmu, aku akan menghubungi eonni eonnimu untuk menjagamu disini," ucap jiyong sembari bangkit dari duduknya dan menghapus air mata lisa "kalau kau merasa tidak sanggup, pikirkan eonni eonnimu, blackpink tidak akan jadi blackpink tanpamu, itu yang ku pikirkan saat aku terpuruk kemarin, big bang membutuhkanku seperti blackpink membutuhkanmu, aku mengatakan itu sebagai sunbaemu di YG,"

"Oppa, boleh aku meminta satu permintaan terakhir?"

"Hmm..."

"Katakan oppa mencintaiku," pinta lisa sembari menatap jiyong, jiyong terdiam sejenak dan membalas tatapan lisa

"Aku mencintaimu,"

Aku tau oppa benar benar mencintaiku, walaupun oppa tidak bisa memberiku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku.

✩✩✩
END

Sorry gaes, sad end. Aku ingin mengatakan pada kalian, jangan bohong :( hasilnya ga bakal bagus :)
Ada yang suka dewa dewa yunani? Kekekeke

Kiss The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang