Lisa berdiri didepan pintu studio dengan nama G Dragon di depannya. Menimbang nimbang apakah dia harus masuk atau melarikan diri saja. Saat itu sudah jam 6 sore, ia baru selesai mandi setelah seharian berlatih dan dimarahi jennie karena membuat semua orang khawatir.
Tok tok
"Masuk," ucap suara dari dalam, jiyong. Lisa menahan dirinya untuk tidak kabur dari sana.
"Haruskah aku pergi sekarang? Aku mungkin akan menyesal kalau masuk, aduh bagaimana ini," keluh lisa dalam hatinya. Ia melangkah mundur, berniat kabur namun pintu itu sudah terbuka, seungri berdiri didepan pintu itu
"Oh lisa, mencari jiyong hyung? masuklah," ucap seungri memberi lisa jalan disebelahnya, lisa merutuki dirinya lagi karena tidak cepat pergi dari sana tadi dan mau tidak mau sekarang dia melangkahkah kakinya masuk kedalam ruangan itu. Jiyong meliriknya lalu kembali fokus pada keyboardnya
"Oh... tunggulah sebentar," ucap jiyong setelah melirik siapa yang datang dan kembali fokus pada musiknya
"Duduklah," ajak seungri
"Ne..." lisa menurutinya untuk duduk disebelah seungri, dengan perasaan campur aduk, gugup, takut, senang, malu semuanya menjadi satu. Lisa bertanya tanya apakah jiyong mengingat kejadian semalam? Atau jiyong melupakannya karena itu hanyalah one night stand tanpa arti?
Setelah 15 menit jiyong mengasingkan diri di dunianya, dunia musiknya, jiyong melepas headphonenya dan menaruhnya diatas meja, memutar kursinya menghadap seungri dan lisa, seungri tengah sibuk dengan hpnya, sementara lisa tengah melamun, menebak nebak isi kepala jiyong.
"Jadi siapa yang duluan?" tanya jiyong, bersandar pada sandaran kursinya, dan menaikan kaki kanannya di paha kirinya.
"Ah kau sudah selesai hyung? Bisakah aku duluan? Ini sangat penting," ucap seungri dan langsung mengantongi hpnya
"Ada apa?" tanya jiyong pada 2 pasien didepannya itu, seungri duduk dengan posisi tegak agar terlihat serius dan menatap jiyong yang duduk disebrangnya, di batasi sebuah meja kayu yang terlihat kuat mirip meja makan
"bisakah kau membantuku mencarikan sebuah hadiah limited edition untuk ulang tahun ibuku?"
"Hanya itu?"
"Pilihkan juga yang mungkin sesuai dengan ibuku, ibuku sangat suka seleramu dia selalu menyukai hadiahmu lebih dari hadiahku,"
"Tsk... ya, ku kirim barangnya ke rumahmu nanti malam,"
"Sungguh? Kau berjanji?"
"Iya, ada lagi?"
"Ah... yongbae hyung, dia benar benar serius ingin mengkonfirmasi hubungannya dengan hyorin noona,"
"Dia sudah memberitauku,"
"Dan daesung-"
"Dia juga sudah memberitauku,"
"Jadi sebenarnya aku tidak perlu melaporkan apapun kan? Kenapa kau menyuruhku melakukannya? Tsk,"
"Aku hanya tidak mengira mereka akan memberitauku secepat ini, sudah kan? Lalu kau, apa yang bisa ku bantu?" tanya jiyong pada lisa
"Ah? Ne? Kau- maksudku op- sunbae bicara padaku?" tanya lisa tanpa bisa menyembunyikan gugupnya
"Kenapa kau memanggilnya sunbae?" tanya seungri "ah yasudah hyung aku pergi dulu, aku sudah selesai dengan urusanku,"
"Hm... mampirlah ke rumah sunghyun hyung di perjalanan pulang, cek keadaannya,"
"Ne, aku pergi" jawab pria itu dan keluar dari studio jiyong. Jiyong memperhatikan lisa, menebak nebak apa lisa gugup karena kejadian semalam

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss The Rain
Fanfiction[END] how can you love me like i loved you when you can't even look me straight in my eyes