Lisa menghampiri mino di ruang latihannya, sangat marah pada mino karena memberitau jiyong tentang kebohongannya. Tanpa sepatah katapun lisa masuk ke ruang latihan mino, membuat 4 orang yang tengah menari didepan cermin itu berhenti bergerak dan melihatnya.
"Ada apa?" tanya mino ketika melihat lisa berdiri didepannya, wajahnya terlihat memerah, marah dan matanya sembab. Saat itu sudah jam 9 pagi, setelah lisa lelah menangis di depan apartement jiyong, akhirnya ia menghampiri mino.
Bugh! Bugh!
Lisa memukul dada mino dengan kepalan tangannya, beberapa kali hingga mino menahan tangan gadis itu, dan gadis itu kembali menangis
"Keluarlah," pinta mino pada teman temannya dan setelah mereka keluar, lisa mulai bicara
"KENAPA KAU MENGATAKANNYA PADA JIYONG OPPA?!!" maki lisa sembari menarik lagi tangannya dari mino, mino terlihat terkejut, matanya membulat dan alisnya bertautan
"Jiyong hyung sudah tau??"
"JANGAN BERPURA PURA TIDAK TAU OPPA! KAU YANG MENGATAKAN SEMUANYA PADANYA!" Jerit lisa dengan air matanya yang kembali deras mengalir
"Tidak lisa, aku tidak mengatakan apapun padanya, sungguh aku tidak-"
"BOHONG! TIDAK MUNGKIN JIYONG OPPA TAU KALAU BUKAN KAU YANG MENGATAKANNYA!"
Sementara lisa meluapkan amarahnya pada mino, jiyong masih berbaring diatas ranjangnya. Ia menutupi wajahnya dengan bantal bulu angsanya, tidak bergerak sedikit pun, mencoba tidur walaupun sebenarnya ia sama sekali tidak bisa tidur. Ia berusaha melupakan kejadian semalam, namun kejadian itu terus berputar di kepalanya.
Malam itu, setelah kembali dari jepang dan mengangkat telpon untuk lisa, jiyong akan pergi mandi, namun suara lisa menghentikan langkahnya.
"Maafkan aku oppa... aku tidak ingin membohongimu... aku ingin benar benar hamil,"
Lisa mengigau dalam tidurnya, suaranya terdengar sangat menyedihkan bagi jiyong, suaranya terdengar sangat putus asa, membuat jiyong iba. Namun, jiyong tidak dapat berpura pura tidak mendengar kata kata yang keluar dari mulut gadis itu. Jiyong mengurungkan niatnya untuk mandi saat itu dan membongkar barang barang lisa yang ada ditasnya. Saat itu jiyong takut, takut ucapan lisa benar, takut pada kenyataan bahwa lisa benar benar membohonginya. Jiyong sudah memberikan hatinya pada gadis itu, jiyong sudah melupakan ketidak mungkinan dalam hubungan mereka dan berniat memperjuangkan hubungan mereka. Namun begitu ia menemukan tespack dengan hanya 1 garis diatasnya membuatnya terpukul. Gadis itu tidak benar benar hamil. Jiyong terpukul, sedih, sekaligus marah karena dibohongi. Jiyong semakin marah ketika mengingat bagaimana bahagianya ia ketika memikirkan anak dalam kandungan gadis itu yang ternyata tidak pernah ada.
Selama satu hari penuh jiyong tidak bangkit dari pembaringannya, ia merasa seperti seorang ayah yang baru saja menghadiri pemakaman anaknya.
Aku tidak jadi punya anak dan gadis yang sudah ku pilih ternyata membohingiku
Hanya kalimat itu yang terus berputar di kepalanya. Jiyong benar benar terpukul karena kebohongan lisa.
Ting
Tong
Bel apartementnya berbunyi, sudah pukul delapan pagi. Jiyong menguatkan hatinya untuk kembali menjalani kehidupannya, satu kebohongan tidak akan membunuhnya, walaupun kebohongan itu menghancurkannya. Jiyong memakai kaosnya dan berjalan dengan malas ke pintu apartementnya, ia melihat rumahnya sudah bersih seperti semula, lisa membersihkannya sebelum ia pergi. Ia membuka pintu rumah itu dan melihat seungri berdiri didepan pintunya dengan seorang pria berseragam biru dibelakangnya
"Hyung, semua pesananmu sudah diparkiran, kau sudah menentukan ruangan yang akan dipakai?" tanya seungri yang belum di persilahkan masuk oleh jiyong
"Batalkan semuanya," ucap jiyong malas sambil menyingkirkan rambut dari wajahnya
"Mwo??! Kau mau membatalkan semua pesananmu??!"
"Buang saja semuanya, aku sudah tidak butuh semua itu," ucap jiyong setelah menghela nafasnya dan melangkah masuk ke dalam apartementnya, seungri menyuruh kurir dibelakangnya untuk menunggunya di parkiran dan masuk kedalam apartement jiyong, mengikuti sang leader yang duduk di sofanya
"Apa ada yang terjadi antara dirimu dan lisa hyung?" tanya seungri sembari berdiri di tengah ruangan itu, melihat jiyong yang duduk di sofa dihadapannya
"Sudah ku bilang aku tidak butuh semua itu,"
"Kenapa? Apa alasannya?"
"Aku tidak butuh baby box itu! Aku tidak butuh kamar untuk bayi! Bisakah kau meninggalkanku sendirian?!" Maki jiyong
"Apa maksudmu kau tidak butuh semua itu hyung?? Kau sudah membuat kami semua terkejut dan sekarang apa yang terjadi?! Bukankah kemarin kau sudah memberitau lisa kalau kami semua akhirnya menyutujui hubungan kalian?! Astaga- lisa tidak keguguran kan?! Kau tidak melukainya kan?!"
Jiyong tidak dapat menahan dirinya, ia menceritakan semuanya pada maknaenya itu dan si panda yang juga sudah menginjak umur pria dewasa itu hanya terperangah mendengarnya
"Dia benar benar keterlaluan hyung, lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya seungri setelah jiyong selesai bercerita
"Aku sudah mengakhiri hubunganku dengannya, apa lagi yang bisa ku lakukan selain melanjutkan hidupku,"
"Untunglah yang sajjangnim belum mempublikasikan semuanya, aku akan meninggalkanmu sendirian disini dan mengatakan pada yang sajjangnim untuk membatalkan semua rencana kita, aku bisa mengurus semuanya untukmu hyung, kau tenang saja,"
"Aku akan kembali bekerja, lakukan saja pekerjaanmu, aku yang akan menghubungi hyunsuk hyung," jiyong bangkit dari duduknya dan beranjak ke kamarnya "Ah suruh kurir kurir itu mengantarkan baby box dan lainnya ke panti asuhan atau ketempat manapun yang mungkin butuh peralatan bayi," lanjutnya sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi
"Haish... leader jahat akan kembali muncul," gumam seungri sebelum pergi dari apartement mewah itu "aku pergi hyung!!" Teriak seungri dan di iyakan oleh jiyong dari kamar mandi.
✩✩✩
Seungri menginjakan kakinya di gedung agensinya, sebelum jiyong sampai disana. Seungri tau jiyong akan butuh waktu beberapa jam untuk sampai di gedung agensi itu, bukan karena lamanya perjalanan, tapi lamanya persiapan jiyong. Tanpa banyak berfikir seungri langsung menuju ruang latihan blackpink dan membuka pintunya, ada 4 gadis didalam sana, dengan 3 gadis yang langsung melihat kearahnya
"Suruh lisa ke ruang latihan big bang, sekarang juga" ucap seungri tanpa basa basi dan meninggalkan mereka.
Lisa melangkahkan kakinya keruang latihan big bang, berfikir kalau jiyong yang memanggilnya. Ia berharap jiyong akan memaafkannya atau bahkan kalau jiyong memaki dan memukulnya, itu akan lebih baik dibanding mengabaikannya seperti sekarang. Ia berdiri di depan pintu ruang latihan itu dan mempersiapkan dirinya sebelum memasuki ruangan itu.
Klik!
Pintu terbuka dan lisa masuk kedalam "oppa," panggilnya mencari sosok jiyong yang ia pikir ada didalam ruangan itu, namun hanya ada seungri di dalam sana
"Kenapa kau membohongi jiyong hyung?!" Maki seungri begitu melihat pintu itu tertutup "kau tau bagaimana senangnya dia ketika tau kau mengandung anaknya?! Kau tau apa saja yang sudah dia lakukan untukmu?! Kau tau dia sudah hampir membatalkan semua kontraknya untukmu dan anak bohonganmu itu!"
Lisa terdiam mendengarnya, ia menerima semua makian itu, ia sudah memutuskan untuk menerima semua hukumannya.
✩✩✩
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss The Rain
Fanfiction[END] how can you love me like i loved you when you can't even look me straight in my eyes