Pacar Idol [Lee Jeno]

Part 26

"Anii,diamlah kau berat!".Ucapnya dgn nafas memburu.

"Apa kau bilang?,berat katamu?".Tanyaku tak terima dgn ucapan jeno.

"Ne,kau lebih berat dari seekor babi!".Ucapnya sambil terkekeh pelan.

"Yak!!!,kau jahat membandingkan aku dgn seekor babi!".Ucapku sambil memukul kepalanya,sedangkan namja tadi hanya meringis kesakitan.Dan kita pun kembali tertawa bersama.

Akhirnya kita sampai dipuncak gunung,jeno menurunkanku didekat lereng,sedangkan dia kembali mengatur nafasnya yg tak beraturan karena kecapekan menggendongku menaiki puncak.

Aku melihat wajah jeno dgn rasa iba,pasalnya aku telah membuat namja tadi kelelahan padahal dia harus mempersiapkan tubuhnya untuk konser minggu depan,bagaimana jika dia sakit karena kelelahan?.

"Mianhae.....".Ucapku menunduk.

Namja tadi melihatku bingung akan ucapanku.

"Seharusnya aku tak memaksamu pergi kepuncak".Lanjutku.

"Kenapa kau bicara seperti itu?".Tanyanya tak mengerti maksud ucapanku.

"Aku keras kepala ya?".Tanyaku lagi yg membuat namja disebelahku ini semakin bingung akan ucapanku.

"Ne,kau sangatttt....keras kepala,tapi....aku senang memiliki yeoja keras kepala sepertimu".Ucapnya seraya tersenyum.

"Kenapa kau senang memilikiku,apa sebegitu pentingkah aku bagimu?".Tanyaku heran.

"Kenapa ya?,aku juga tak tahu alasannya".Jawabnya.

"Tapi....yg kutahu kau adalah yeoja pertama yg hadir dalam kehidupanku dan kau sangat penting bagiku,tanpamu mungkin aku tak akan bisa hidup didunia ini".Jelasnya.

Mendengar penuturan jeno barusan senyumku kembali mekar.

"Gomawo".Gumamku,yg pasti jeno tak mendengar apa yg aku ucapkan.

"Jeno ya....".Panggilku pelan.namja tadi langsung menoleh kearahku.

"Hemm".Jawabnya.

"Kau tak bisa terus bergantung padaku eoh,kau juga harus mencari seseorang yg bisa mengisi kekosongan hatimu".Ucapku.

"Aku tak ingin kau terus merasa sedih ataupun sendiri tanpaku jika aku pergi".Lanjutku.

"Aku tak mengerti apa yg sedang kau bicarakan!,memangnya kau akan pergi kemana eoh?".Ucap jeno.

"Anii!,aku tak kemana-mana,hanya saja aku takut jika esok aku tak bisa lagi melihat senyummu".Balasku.

"Yakk!!!,kau bicara apa eoh?,kau bicara seolah-olah kau akan mati besok".Ucapnya kesal.

"Mianhae jeno ya,aku tak bisa mengatakan yg sebenarnya,aku ingin selalu disisimu,berpegangan tangan dgnmu,berjalan beriringan dgnmu,namun apa daya aku yg terlalu lemah untukmu".Batinku yg tanpa kusadari air mataku telah jatuh membasahi pipiku,namun aku segera menghapusnya karena aku takut jeno mengetahuinya.

Tiba-tiba saja keluar darah dari hidungku,aku langsung panik dan cepat mengambil tisu didalam tasku sebelum jeno mengetahuinya.

Namun sayangnya jeno tahu aku sedang menyembunyikan sesuatu,dia langsung menengadahkan wajahku yg tengah menunduk dan mendapati hidungku yg penuh dgn darah.

"Yakk!!!,shirin kau kenapa?,hidungmu berdarah".Ucap jeno panik.

Aku langsung membuang muka membelakangi jeno membersihkan darah dihidungku,setelah dirasa tak ada darah yg keluar dihidungku aku langsung bangkit dari tempatku dan mengajak jeno untuk kembali pulang karena hari sudah mulai sore.

"Jeno!,lebih baik kita pulang sekarang".Ajakku yg sudah berdiri sedari tadi menunggu jeno beranjak.

"CHOI SHIRIN!!!".Bentak jeno dgn wajah merah padam karena menahan amarah.

"Aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu kan?,katakan padaku apa yg sedang terjadi?".Tanya jeno inrens.

"Ani!,aku tak menyembunyikan apapun darimu,kau khawatir karena tadi aku mimisan kan?".Dustaku.

"Yakin saat ini kau tak menyembunyikan sesuatu dariku eoh?" .Tanyanya lagi.

"Percayalah padaku jeno ya,kau lihatkan aku baik-baik saja".Jawabku meyakinkan.

"Arraseo!,katakan padaku jika terjadi apa-apa eoh".Ucapnya.

Aku mengangguk mantap mengiyakan ucapannya dan kemudian kita menuruni puncak gunung untuk kembali pulang karena hari mulai gelap.

-o0o-

To be continue....