1. Kesal

519K 17.7K 753
                                    

Kesalahan terbesarku adalah ketika banyak menyimpan harapa kepada manusia.

Stay with Me


***

Di zaman yang sudah serba modern ini, siapa sih, yang nggak mau diperlakukan manis oleh pacar? Diajak jalan, chattingan setiap malam, makan bareng di kantin, perhatian, peduli, peka, romantis, sosweet pula. Pasti semua itu begitu didambakan oleh semua orang untuk memiliki pasangan romantis.

Dan semua itu jarang sekali Naomi dapatkan dari sang pacar. Naomi Alexandra lebih tepatnya, cewek yang tidak begitu terkenal di sekolahnya. Namun bisa menempati posisi menjadi pacar seorang most wanted. Naomi juga ingin diperlakukan manis seperti itu.

Bayangkan saja, pacaran sudah lima bulan tetapi ia tidak pernah diajak makan bareng, malam mingguan, bahkan diantar jemput sekolah saja sangat jarang sekali. Mungkin bisa dihitung menggunakan jari Naomi diperlakukan manis layaknya seorang pacar.

Orang-orang mengira jika Naomi itu sangat beruntung memiliki pacar tampan mempesona, pintar, anak pemilik yayasan sekolah, sekaligus most wanted SMA Galaksi.

"Beruntung apanya kalau dia aja nggak peduli sama gue."

Mungkin seperti itu jawaban yang dilontarkan Naomi di saat semua orang mengira bahwa ia sangat beruntung. Banyak juga siswi lain yang tidak suka kepada Naomi, karena mungkin mereka iri melihat Naomi bisa menjadi pacar seorang most wanted Galaksi. Banyak sekali yang selalu mencibir Naomi, yang kata orang tidak pantas jika disandingkan dengan Keano Chandra Pratama atau yang kerap disapa Ken itu.

Naomi selalu kesal jika ada orang yang membandingkan dirinya tidak pantas dengan pacarnya. Cewek itu akan menegur siapapun orang yang sudah merendahkan dirinya. Cerewet, galak, dan manja itu akan berubah menjadi macan sewaktu-waktu ia kesal.

Seperti saat ini, Naomi tengah duduk di meja kantin paling pojok bersama kedua sahabatnya, Reina dan Oki. Naomi menatap ponsel yang ada di tangannya dengan terus mendumel tidak jelas.

"Kenapa, lo?" tanya Oki melihat wajah kusut sahabatnya yang terus mendumel.

Naomi mendengus, mencebikkan bibirnya kesal. "Ken nggak bales chat gue,"

Oki memutar bola matanya malas, "Putus aja sih, repot amat."

"Nggak mau!"

"Yaudah, siapin aja hati baja lo itu takut tiba-tiba retak gitu," cetus Oki yang sudah kesal melihat tingkah sahabat di depannya ini.

"Lo ngeluh mulu pacaran sama si Ken." sahut Reina yang sedari tadi hanya diam saja.

"Ya ampun, Reina lo tuh ih!"

"Kenapa, sih?" tanya Reina penasaran, "Lo itu harusnya bersyukur dong, punya pacar pinter, tajir, ganteng gitu." ujar Reina dengan wajah santainya.

Naomi menghela napasnya gusar mendengar tuturan sahabatnya yang satu ini. Sungguh menyebalkan, Naomi setiap hari cerita semuanya kepada Reina dan Oki, tetapi mereka masih sering menanyakannya juga. Lama-lama Naomi bisa gila menghadapi makhluk yang kurang peka seperti mereka dan Ken.

"Reina, lo itu bego apa gimana, sih?" Naomi menghela napasnya, "gue setiap hari curhat sama kalian, tapi lo semua masih nanya gue kayak gini kenapa?!" kesal Naomi memutar bola matanya dengan jengah membuat Reina nyengir mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya menampilkan huruf V.

"Lo sih, kalau cerita tentang si Ken mulu. Pusing gue dengernya, kebanyakan disakitin, ya, lo?" ledek Oki terkekeh.

Naomi menghentakkan kedua kakinya ke lantai dengan kesal. Membenamkan wajahnya di atas meja kantin merasa terhakimi dengan kedua sahabatnya yang sedang meledek dirinya.

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang