2. Api Cemburu

232K 13.2K 380
                                    

"Kalau lo dekat sama dia, gue ngerasa partikel-partikel yang ada di tubuh gue hilang."

Naomi

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu membuat seluruh siswa-siswi SMA Galaksi sudah berhamburan keluar kelad, entah untuk pulang atau sekadar nongkrong ala abg zaman sekarang. Tetapi masih ada juga yang berada di sekolah, untuk menunggu jemputan atau mungkin latihan ekstrakurikuler dan rapat organisasi.

Kini Naomi tengah berada di parkiran untuk menunggu Ken, niatnya ingin meminta antar untuk pulang. Siapa tau Ken kesambet tuyul pengkolan jadi mau mengantar Naomi pulang. Siapa yang tahu kan, hayo?

Naomi memainkan jari-jarinya kesal, "Lama amat sih," gumam Naomi menggerutu kesal kepada dirinya sendiri.

Lima menit sudah Naomi menunggu Ken, akhirnya yang ditunggu muncul dengan wajah yang selalu datar tanpa ekspresi. Ken berjalan ke arah motornya yang berada di samping Naomi, kemudian ia melihat Naomi dan menatapnya dingin.

"Ngapain?" tanya Ken saat berada di samping Naomi.

"Anter pulang!" rengek Naomi.

"Ya, sana pulang."

"Anterin, ya?" pinta Naomi dengan puppy eyes-nya seperti anak kecil yang minta dibelikan balon oleh ibunya.

Ken berdecak, "Gue ada urusan. Lo pulang naik angkot aja!" suruhnya mengambil helm yang berada di atas motor ninja merahnya.

Naomi menghela napas kasar, Ken benar-benar membuatnya kesal.

"Kapan sih lo mau nganterin gue pulang? Masa setiap hari ada urusan mulu?" cibir Naomi menatap Ken.

Pasalnya Ken selalu beralasan 'gue ada urusan' jika Naomi memintanya untuk diantar pulang. Padahal apa susahnya untuk mengantarkan Naomi pulang, toh rumah Naomi tidak jauh dari sekolah dan itu pun satu arah dengan rumah Ken. Kadang Naomi suka berpikir, mungkin Ken memiliki selingkuhan sehingga dia tidak mau mengantarkannya pulang. Pikiran itu selalu membuat perasaan Naomi bingung, sakit hati, dan ragu untuk percaya kepada Ken. Tetapi ia selalu berusaha untuk mempercayainya.

"Biasanya juga naik angkutan umum."

Naomi menghentakkan kakinya. Ih, lo kapan, sih bisa jadi cowok peka?!" geramnya kesal.

"Gue peka," jawab Ken santai.

"Lo tuh ya!" kesal Naomi memukul bahu Ken.

Cowok di hadapannya ini sangat menyebalkan. Selalu saja bisa menjawab perkataan Naomi dan membuatnya kesal. Tetapi bagaimana lagi jika sudah sayang? Susah untuk benci.

Ken tersenyum tipis bahkan sangat tipis sekali hampir tak terlihat saat melihat tingkah Naomi yang seperti ini. Inilah yang membuat Ken selalu betah berada di samping Naomi. Ken selalu merasa terhibur saat membuat Naomi marah. Sangat menggemaskan menurutnya. Naomi itu berbeda dengan gadis lain yang selalu berusaha tampil keren agar bisa dilihat oleh dunia. Cewek itu selalu tampil apa adanya.

Tidak memakai kalung atau perhiasan lainnya, meskipun orangtuanya mampu untuk membelikan itu semua. Naomi selalu sederhana, ia tidak berusaha menunjukkan semua kekayaan orang tuanya kepada semua orang.

Itulah yang menjadi sudut pandang seorang most wanted Galaksi, sehingga bisa jatuh cinta dengan cewek cerewet yang selalu merengek meminta dibelikan es krim seperti anak kecil.

Naomi memalingkan wajahnya kesal ke arah lain dan terus saja mendumel.

"Dimas?!" teriak Naomi saat ia melihat Dimas—teman sekelasnya, berjalan ke arah parkiran.

Stay with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang