Kamu 'kan cuma mantan, kayak flatshoes gak ada hak. Malu sama high heels, punya hak tapi b aja.
--ooo--
Pak Tono selaku guru olahraga SMA Galaksi belum juga memunculkan batang hidungnya membuat semua siswa siswi kelas XII IPA 1 dan XII IPS 1 berolahraga sesuka hati mereka. Anak laki-laki yang memang selalu aktif jika menyangkut mata pelajaran olahraga membuat mereka selalu bersemangat dengan kegiatan bola basketnya yang dilakukan antar tim kelas.
Sedangkan siswi perempuan yang sudah bisa dipastikan mereka hanya berteduh di bawah pohon pinggir lapangan untuk menghindari kulit mereka dari terik panas matahari sambil bercerita tentang berapa harga make up atau tas mahal yang sedang diskon besar-besaran. Memang faktanya anak perempuan selalu malas jika harus panas-panasan di jam olahraga, berbeda dengan anak laki-laki yang selalu semangat.
Naomi dan teman-teman yang lainnya duduk di bawah pohon yang cukup rindang di lapangan sambil bercerita ria seperti halnya dengan siswa perempuan kelas XII IPS 1 yang juga melakukan hal yang sama di sebrang lapangan. Menurut mereka, untuk apa perawatan mahal biar putih biar cantik tapi harus panas-panasan di lapangan saat jam olahraga seperti ini. Untung saja Pak Tono sepertinya tidak masuk, dan itu merupakan keberuntungan untuk anak perempuan. Karena jika ada Pak Tono, mereka pasti sudah menggerutu dan mendumel kesal karena harus melakukan olahraga yang membuat mereka enggan jika kulitnya terpancar teriknya sinar matahari.
Terdengar teriakan sorak dari semua siswi perempuan kelas XII IPS 1 yang melihat kelasnya menang saat tanding basket dengan kelas XII IPA 1. Ternyata yang membuat heboh adalah Ken, yang sudah berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket dengan sempurna sehingga membuat teman satu kelasnya bersorak ria. Padahal ini hanya bermain basket biasa bukan tanding untuk memenangkan piala kebanggaan dunia seperti ajang di televisi yang setiap tahun selalu tayangkan.
"Lebay banget, sih. Baru main biasa aja udah teriak-teriak!" cibir Kirana yang merupakan teman sekelas Naomi, XII IPA 1.
"Biarin aja, Na, mereka kan emang lebay. Ha ha ha." sahut Oki tertawa yang malah ikut-ikutan mengomentarinya. Gadis yang satu ini mulutnya memang tidak bisa diam, selalu saja menyahut jika ada orang yang berbicara. Kadang Naomi dan Reina kesal sendiri harus menghadapi sahabatnya yang satu itu.
Yang lain pun ikut tertawa menertawakan anak-anak kelas XII IPS 1 yang bisa di pastikan jika kelasnya yang menang mereka juga pasti akan seperti itu. Naomi tidak mengubris teman-temannya. Ia hanya fokus melihat Ken yang sedang men-dribble bola basket dengan kaos olahraga berwarna dark cokelat berpadu dengan cokelat susu kebanggan SMA Galaksi.
Dengan lincahnya Ken memasukkan kembali bola basket di tangannya ke dalam ring yang membuat sorak sorai kembali terdengar di seberang lapangan. Naomi melihat Dimas menghela napasnya yang juga ikut bermain basket. Mata mereka bertemu dan Dimas tersenyum melambaikan tangannya kepada Naomi yang sedang duduk di bawah pohon.
Naomi membalas dengan tersenyum dan memberi Dimas semangat dengan gerakan bibirnya yang mengucapkan kata 'semangat' sambil mengangkat kepalan tangannya ke udara meski Dimas tidak akan bisa mendengarnya tetapi Dimas bisa membaca gerakan mulut Naomi.
Dimas mengangkat jempolnya dan kembali bermain basket karena sudah mendapatkan semangat dari Naomi membuat semangatnya kini semakin bertambah. Di balik itu, ada seorang laki-laki yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mereka. Laki-laki itu Ken, melempar bola basket yang sedari tadi berada di tangannya dengan kasar ke lapangan membuat semua orang melihat ke arahnya yang kini berjalan ke teras pinggir lapangan.
"Lanjutin aja. Gue mau minum dulu!" teriak Ken kepada teman-temannya.
Naomi melihat Ken yang sedang duduk di teras pinggir lapangan sendirian. Mengelap keringat di pelipisnya membuat Naomi mengerjap beberapa kali melihat ketampanan Ken yang berkali-kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Note: Belum revisi. Cerita ini ditulis ketika belum paham PUEBI, dll. *** Apa yang kalian rasakan ketika memiliki pasangan yang tidak ada romantisnya sama sekali? Sakit tentu saja. Semua orang pasti ingin memiliki pasangan yang romant...