"Apa?"
Sayangnya, Hee-ra tak berniat memberikan penjelasan. Gadis itu hanya menaikkan kedua pundak bersamaan sembari mengedipkan mata. Tak berselang lama, ketiganya telah berdiri di depan Crowne Plaza. Tempat ini dipenuhi deretan mobil mewah, beberapa pengunjung mengenakan kostum senada dengan Hee-ra dan kedua temannya. Ah, sepertinya mereka juga berniat menghadiri Summer Party.
"Ready?" Hee-ra tak bisa mengalihkan pandangan dari tower hotel yang menjulang tinggi nan kokoh.
"Apa kita punya pilihan?" kata Jong-in sebagai balasan.
"Guys, it's show time." Josse melirik kedua rekannya bergantian, kemudian mengeluarkan tanda pengenal palsu yang telah disiapkan untuk Jong-in dan Hee-ra.
Hee-ra mengerutkan kening. "Hannah Lee, aku suka nama ini," komentarnya.
"Gabriel Kim, lumayan," ucap Jong-in.
"Oke, jadi begini rencananya. Aku sudah memesan kamar menghadap kolam renang. Aku akan langsung ke sana, sementara kalian pergi ke pesta Scott. Tanda pengenal ini akan diperlukan untuk masuk, kemungkinan akan di-scan lebih dulu agar semua tamu tercatat. Setelah melakukan misi, aku akan meretas komputer mereka dan menghapus data kalian," jelas Josse terperinci.
Hee-ra dan Jong-in mengangguk bersama, penjelasan Josse sangat mudah dimengerti. Mereka dibekali alat komunikasi berbentuk anting magnet serta sebuah kamera kecil berbentuk permata khusus untuk Hee-ra.
"Good luck," ucap Josse dari alat komunikasi.
Mereka langsung menuju ke lantai delapan, tempat di mana pesta dilangsungkan. Seperti yang telah diduga, empat orang bodyguard berjaga di pintu masuk dan meminta tanda pengenal bagi mereka yang berniat datang ke pesta.
Segalanya berjalan lancar, mereka memberikan tanda pengenal palsu untuk di-scan dan segera masuk. Selain kolam renang luas dengan beberapa flamingo floaties, ada pula kegiatan khas Summer Party, seperti memecah semangka, voli, berenang bersama gadis-gadis berbikini, dan sebagainya.
Yang dilakukan pertama kali oleh Hee-ra dan Jong-in adalah mencari keberadaan Scott. Mereka mengedarkan pandangan dan berhasil menemukan seorang pria berkemeja putih tengah menikmati cocktail sambil bersantai di sofa. Kalau dilihat-lihat, perawakan pria itu mirip dengan sosok dalam foto yang ditunjukkan Se-hun sebelum mereka berangkat. Oke, dia adalah sang pemilik pesta, tapi kenapa malah berpakaian formal?
Begitu kamera dari anting Hee-ra menangkap sosok Scott, Se-hun langsung bergumam dari seberang, "Dari yang berhasil kuidentifikasi, ada sepuluh bodyguard yang ada bersamanya," ucapnya.
"Akan sangat sulit bagi kita untuk mendapatkannya." Jong-in berasumsi. "Sepertinya kita butuh bantuan untuk mengalihkan bodyguard-nya."
"No, we don't need that," potong Hee-ra cepat. "Aku bisa mengalihkan perhatian Scott tanpa harus berurusan dengan bodyguard-nya."
Jong-in langsung menatap Hee-ra heran, salah satu alisnya terangkat. "How?"
Hee-ra menarik salah satu ujung bibirnya. "Bukankah Se-hun pernah bilang kalau Scott dan wanita adalah kata yang tidak bisa dipisahkan?" Ia berhenti sejenak sambil melirik ke arah Scott senang. "Tapi, aku tidak melihat satupun wanita bersama lelaki itu. Sepertinya Scott belum menemukan seseorang yang mampu menarik hatinya."
"Aku tidak mengerti." Jong-in mengangkat salah satu alisnya, berharap Hee-ra akan memberi penjelasan. Namun, sekali lagi gadis itu tak berniat menjelaskan dan hanya tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salted Wound [Sehun - OC - Kai]
FanfictionLuka yang telah tertanam sedari kecil membuat Se-hun berubah menjadi pembunuh berdarah dingin andalan organisasi. Keputusannya untuk bersandiwara demi menyelakai Hee-ra rupanya berakhir tak sesuai rencana. Entah bagaimana, Se-hun mulai jatuh cinta p...