CHAPTER 17 - [Human]

7.1K 901 129
                                    

Ps : play I Will Go To You Like The First Snow by Ailee






"B-baiklah, aku akan menghentikannya!"

Se-hun melepaskan cengkeramannya dari kerah Kevin sesaat setelah pria itu bersedia menghentikan pengeboman. Ia menatap Kevin penuh emosi. Untunglah Se-hun bisa menghentikan semua ini, ia tak bisa membayangkan bila Hee-ra sampai celaka gara-gara organisasinya.

Tubuh Kevin sedikit goyah, ia menjauhkan alat komunikasi berbentuk bulan sabit dari mulut dan menatap Se-hun. "Sekarang bagaimana? Apa yang harus kukatakan pada ketua organisasi tentang ini? Kita semua bisa mati!"

Se-hun menggeleng. "Aku yang akan bertanggung jawab." Ia berbalik, melangkah maju beberapa kali dan menengok ke belakang. "Pergilah, bawa semua anak buahmu dan aku yang akan membereskan segalanya," katanya, kemudian kembali melangkah meninggalkan Kevin.

Semua hal yang pantas diperjuangkan memang mebutuhkan banyak pengorbanan. Se-hun tahu dengan baik kalau melawan organisasi sama saja mencari mati. Tapi itu lebih baik daripada melihat Hee-ra terjebak di dalam sana.

Se-hun benar-benar tidak ingin Hee-ra yang mulai membuka hati kembali membencinya. Jadi, ia memilih jalan ini, menerima segala resiko yang mungkin terjadi karena keputusannya.

Langkahnya melebar, kembali memasuki ruangan dan mendapati sosok Hee-ra tengah membungkuk beberapa kali di hadapan para tamu. Senyumnya mengembang, Se-hun tak bisa mengontrol perasaannya kala kedua mata mereka kembali bertemu. Walau hanya sekelebat, hatinya bergemuruh, yakin bila Hee-ra mengenalinya.

"Kau mengenaliku... aku tahu kau selalu mengenaliku, Shin Hee-ra," gumamnya pada diri sendiri setelah Hee-ra pergi ke backstage.

Perlahan, Se-hun mengikuti Hee-ra. Menerobos kerumunan tamu yang mulai membicarakan gadis cantik dengan tarian luar biasa barusan. Se-hun sesekali tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan. Tapi, beberapa pria hidung belang mulai mengatakan hal-hal kotor dan berimajinasi tentang Hee-ra. Sungguh, Se-hun merobek mulut pria barusan. Sayang sekali Se-hun sedang tak berniat membuat keributan. Ia masuk ke backstage dari samping, cahaya remang membuat penglihatannya tak begitu jelas.

Ia berusaha mencari Hee-ra, menelusur ke kanan-kiri sampai tak sengaja melihat tiga orang berjalan melewati. Ujung bibirnya tertarik, mereka adalah teman-teman Hee-ra. Ah, pasti gadis itu masih di sekitar sini.

Matanya membulat, berusaha memfokuskan pandangan saat mendapati sosok gadis berambut ikal tengah berdiri memunggungi. Meski samar, tapi Se-hun yakin kalau gadis itu membawa sesuatu, benda kecil bewarna hitam yang terlihat familiar di arahkan tepat kepada Hee-ra.

Bukannya mau menuduh, tapi Se-hun yakin gadis itu adalah Jasmine. Demi Tuhan, Se-hun tak akan membiarkan Jasmine melukai Hee-ra! Tanpa mengulur waktu, Se-hun segera mendekatkan alat komunikasinya ke mulut dan menekan tombol kecil di ujung kanan agar tersambung dengan Jasmine.

"Di mana kau sekarang?" tanyanya pelan, lebih terdengar bagai bisikan.

Napas Jasmine yang tak teratur terdengar dalam telinga Se-hun. "Bukan urusanmu."

Tadinya Se-hun berniat menghentikan Jasmine secara baik-baik, tapi gadis itu memang tak bisa diajak bekerja sama.

Ia merogoh saku dan menodongkan pistol ke kepala Jasmine. "Turunkan pistolmu atau aku akan melakukan hal yang sama?"

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang