CHAPTER 37 - [Father]

5.6K 727 48
                                    

Begitu mengakhiri obrolan seriusnya dengan Jong-in, Se-hun berniat mencari Elliot untuk mengeluarkan peledak dari kedua lengannya, lalu berbicara baik-baik dengan Hee-ra. Ada sedikit kelegaan di hati setelah berbaikan dengan Jong-in, yah, pria itu ternyata tak seburuk yang Se-hun pikirkan. Ia bahkan masih bisa mendukung orang yang telah merebut kekasihnya.

Ingin rasanya Se-hun berbelok ke kamar Hee-ra dan mengintip bagaimana keadaan gadis itu. Apa dia masih marah? Atau sudah jauh lebih baik?

Namun, rasa penasarannya berganti saat tak sengaja mendengar suara dari ruangan lain. Se-hun bahkan hampir terlonjak karenanya. Ia menduga suara tersebut berasal dari sesuatu yang dilempar cukup keras ke dinding.

Ia langsung berlari dan mencari asal suara tersebut. Keadaan pintu kamar Royce yang terbuka beberapa centi membuat Se-hun meyakini kegaduhan tadi berasal dari sana.

Ia tak membuka pintu, hanya mendengar kemarahan Royce dari balik pintu. Pria itu mengintip samar, Royce sedang memojokkan Elliot. Nampaknya, Royce benar-benar emosi. Ia bahkan menodongkan pistol ke kening Elliot.

Hei!

Bukankah mereka berteman? Ada apa dengan mereka? Sangat aneh melihat Royce dan Elliot yang selalu bersama tiba-tiba bertengkar seperti ini.

"Jadi kau tidak mau bekerja sama denganku?"

Se-hun membelalakkan mata saat Royce kembali menekan ujung pistolnya lebih dalam ke kening Elliot.

"Kalau begitu, jangan salahkan aku bila sesuatu terjadi pada anak buahmu ketika aku menyelamatkan Se-hun. Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan putraku, apapun Elliot, termasuk harus membunuhmu."

Putra?

Se-hun bisa mendengar ancaman Royce. Sementara, Elliot tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun. "Kau yakin berani membunuhku? Ingat, ada peledak dalam kedua tangan anakmu. Oh, tentu saja aku akan meledakkan pria itu saat kau menekan pelatukmu. Jadi, apa artinya? Kami akan mati bersama."

Peledak?

Apa ada orang lain yang dalam lengannya tertanam peledak selain Se-hun? Tunggu, bukankah Royce sempat menyebutnya tadi? Apa arti dari semua ini?

Otak Se-hun berusaha mencerna perkataan kedua orang itu. Hatinya bergejolak, yakin jika mereka sedang membicarakan dirinya. Namun, bagaimana mungkin Royce adalah ayahnya? Bahkan mereka tidak memiliki kemiripan sama sekali.

Mungkinkah?

Astaga, Se-hun teringat perkataan Daniel beberapa waktu lalu. Ia bilang, Lee Jae-bum melakukan operasi plastik dan menghilang begitu saja. Tapi... apakah ini semua memang benar adanya?

"Brengs—"

"Apa maksudnya? Siapa anak Royce?!" Belum sempat Royce menyelesaikan perkataannya, Se-hun sudah lebih dulu melontarkan pertanyaan keras. Ia hampir mendobrak pintu, untunglah emosinya masih bisa dikontrol.

Royce memutar kepalanya, menatap Se-hun yang sudah berdiri di ambang pintu sambil memasang wajah bingung. Ia melayangkan pandangan penuh tanya pada Royce dan Elliot yang masih bersitegang.

Tidak ada jawaban dari mereka, hanya pandangan kosong serta bibir yang terus tertutup. Dari ekspresi yang ditunjukkan Royce, Se-hun yakin seratus persen bahwa pria itu kebingungan, bukan, lebih tepatnya ketakutan.

"Jawab aku, siapa yang sedang kalian bicarakan?!"

Royce kebingungan setengah mati. Berbohong hanya akan memperpanjang masalah, tapi mengatakan kejujuran? Bagaimana kalau Se-hun tak terima dan makin membencinya? Segala rencana yang telah disusun Royce sedemikian rupa untuk membebaskan putranya hanya akan berakhir sia-sia.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang