T A H A P R E V I S I
Cerita ini di mulai tahun 2017, selesai di tahun 2018.
Tahap revisi dan banyak terjadi perubahan alur cerita.
~~~
Cerita tentang Pilot dan Dokter yang memiliki keinginan untuk bersama dengan jadwal yang sibuk, satu di udara s...
Setelah malam itu, gue jadi lebih akrab dengan Dokter Dirga dan juga Iqbaal. Makan siang biasanya gue bareng dokter dirga buat belajar juga sih, karna dia ngizinin gue buat nanya nanya ke dia tentang penyakit atau yang berkaitan dengan bedah.
Sedangkan iqbaal, hubungan kita sudah berjalan 2 minggu dan masih di sembunyiin. Kita mikir belum saatnya buat kasitau ke siapapun, karna hubungan kita juga masih baru banget dan kayak belum tepat aja.
Pagi ini gue ikut dokter dirga ke stasiun tv, dia di undang buat jadi pembicara gitu deh di tv swasta.
"Temenin saya mau kan?"
gue cuma mengangguk aja, selama gak ganggu kerjaan gue mah ikut ikut aja. sebelumnya gue udah bilang ke iqbaal gak tau deh di baca apa gak karna dia lagi terbang.
Setibanya disana gue kek nyesel sendiri liat pakaian gue yang jauh dari kata formal. Ya gue makenya celana jeans dan sweter doang ditambah kemeja punya dokter dirga yang tadinya keiket di pinggang gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbanding terbalik dengan dokter dirga malah pake pakaian semi formal yang pas banget kalo dia yang make, kadar kegantengannya bertambah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepanjang jalan ke lift tuh dokter dirga diliatin mulu sama pegawai disana atau bahkan pengunjung, dan itu buat gue yang risih padahal yang diliatin dokter dirga.
Gue jalannya cukup jauh dari dokter dirga, seakan berjarak gitu tapi gue tetap ngikut dibelakangnya sampe dia berhenti dan gak sengaja gue tabrak.
"aduh.. dok kenapa berhenti sih?"
"Kamu juga kenapa jalannya di belakang saya? Kamu penguntit?"
"Yaa gak lah dokter, kan saya datangnya sama dokter masa saya jadi penguntit" tangan gue ditarik sama Dokter dirga.
"Seperti ini lebih baik" tangan gue di genggam sama dia sambil jempolnya itu ngelus tangan gue lembut.
