sweet captain - IqbaalDr (REVISION)

25. Senja yang rumit.

Iqbaal masih off duty dan kebetulan anya juga tidak ada jadwal jaga dirumah sakit, keduanya sepakat untuk menikmati waktu bersama hari ini.

"Tumben ngajak naik motor" ceplos anya setelah menaiki motor sembari memperbaiki helm yang dikenakannya.

"Pengen ngerasain sensai pacaran sambil motoran.."

Anya hanya mengangguk, iqbaal menarik tangan anya untuk memeluknya.

"Kangen ih.."

"Baru 2 hari ga ketemu"

"Yagapa dong aku kangen pacar sendiri.."

"Emang aku pacar kamu?"

"Ga deh bukan."

"Apa dong?"

"Anya itu calon ibu buat anak anak iqbaal. Titik."

"Ngaco.."

"Diaminin dong ucapan kan doa.."

Keduanya berkeliling kota jakarta di sore hari, menikmati kemacetan ibukota dan gedung-gedung tinggi yang menjulang dengan penuh canda tawa.

"Anya mau kesana ga?" Tanya iqbaal sambil menunjuk langit.

"Keatas? Ke gedung itu?"

"Ga.. ke langit"

"Ngapain ajakin aku ke langit? Mau jatuhin aku? Atau mau bunuh aku biar mati?"

"Yaudah aku ganti pertanyaannya.. kamu mau aku bawa terbang?" Tanyanya lagi sambil mengelus dengan tangan kirinya ke tangan anya yang masih setia di depan perut iqbaal.

"Gamau."

"Kenapa?"

"Kalo jatuh sakit. Sama kayak perasaan yang di bawa terbang tinggi setelah itu di jatuhkan"

"Dasar baperan.. kebanyakan baca novel nih kamu"

"Beneran tau baal.. banyak yang kayak gitu"

"Tenang aja, Aku gaakan nyakitin kamu."

Iqbaal telah memarkirkan motornya di salahsatu tempat parkir, kedunya telah sampai di tepi pantai di dalam kawasan Anc.

"Turun dulu yuk.." ajak iqbaal.

Anya dan iqbaal duduk di pasir putih sambil memperhatikan matahari yang mulai turun.

"Aku tanya ke kamu boleh?" Tanya anya ke iqbaal sambil melihat lurus ke depan.

Iqbaal mengangguk, "silahkan.."

"Hubungan kamu dengan zidny gimana?"

Iqbaal terdiam.

"Baal?" Panggil anya lagi, kali ini ia melirik ke iqbaal yang sedang menatapnya. "Kalo kamu gamau jawab, kamu cukup dengar aku.."