01. Dr. Fania Rasyid

19K 829 11
                                    




















Gue Fania Aradilla Rasyid, seorang mahasiswi jurusan kedokteran. Cita-cita gue bukan jadi dokter tapi jadi perawat, eh iseng daftar kedokteran jadilah sekarang ini.

Hari ini adalah hari kelulusan gue dan teman-teman gue. Lebih tepatnya hari ucap janji dokter, puncak untuk gelar dokter kita setelah koas 2 tahun gue sih ngambil koasnya di korea, Karna gue ambil jurusan kedokteran internasional. Gaya emang wkwk.





Pagi yang harusnya menyenangkan, tapi tidak dengan gue. Hari ini gue hampir aja telat datang ke aula jurusan buat ucap janji soalnya gue telat bangun buat makeup subuh tadi ditambah jalanan yang super padat dan repotnya jalan sama papa mama plus adek gue ini.

Dengan langkah cepat gue masuk ke ruang aula yang sudah di penuhi dengan mahasiswa-mahasiswi lain juga orang tua dari masing-masing mereka.

"Anya sini" teriak perempuan berambut sebahu sambil mengangkat tangannya, gue segera bergabung dan duduk di kursi tepat sebelahnya.

"Kok telat..?"

"Hehe biasaa.."

Kita duduk tenang nunggu acara demi acara terlewatkan dan nama dari masing masing mahasiswa atau mahasiswi lain dipanggil, dan sampai lah sekarang ke nama gue.

Gue berdiri diapit sahabat gue si rania, kita sama-sama mengucapkan janji dokter dan kemudian bersalaman dengan para petinggi jurusan.

Acara telah selesai, semua berhambur ke depan untuk berfoto dan lain sebagainya.









Kini gue sama keluarga milih foto-foto dulu di depan gedung dan gak lupa gue foto bareng teman-teman seperjuangan gue.

"Ehh Mora, fotoin gue dulu napa sama mama dan papa gue"

"Etdahhh sini gue potoiin. Tante om gaya dong" ujar mora diiringi cekikikan khasnya.

Setelah berfoto dengan keluarga gue, gue beralih haluan foto sama anak-anak kampus dan squad-squad yang lainnya dan langsung gue abadiin di Instagram.

Keluarga gue udah balik duluan sedangkan, gue mesti ikutan anak kelas yang lain buat acara lanjutan gitu. Itung itung perpisahan kecil kecilan.









~~~
















Malamnya di ruang keluarga, ternyata sudah kumpul semua keluarga besar gue dari luar Jakarta juga pada gabung semua buat syukuran graduation gue dan juga ulang tahun eyang.

"Wahhh nih rumah rame benerrrr, sampe anak cantik ini gini gak bisa lewat" canda gue disambut tawa dari keluarga gue yang lain, gatau kenapa di keluarga gue itu selalu aja gue jadi pusat perhatian mereka.

"Ka napa sih halu banget hidupnya malu-malu in aja" ujar Revan Arfairuz Rasyid adek gue satusatunya yang pengen gue buang.

"Diem lu, ihhh ada anak kecul sini sama onty anya dulu"

"Anya salim dulu sama semuanya, gak sopan kamu ini" okey itu perintah bunda yang harus gue lakuin tapi males. Becanda.

"Itu yang ngomong tolong dikontrol, anya lagi main ini.."

"Yampunnn anak ini" keluh mama Ardilla, emak tersayang gue nih. Sebelum di lempar sendok sama mama gue langsung dong lakuin perintah dia.

Semua hanyut dalam acara syukuran semalam dengan canda tawa.

Beberes acara gue langsung selonjoran di tempat tidur sambil mainin iPhone gue.


sweet captain - IqbaalDr (REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang