03. Pesawat

773 43 0
                                    















Hari keberangkatan liburan berikutnya, sore yang rusuh di rumah gue. Pasalnya semua pada ketiduran dan baru bangun jam 5 sore perjalanan kita dari rumah ke bandara 2 jam. Jam 9 malam itu udah boarding, pasti telat ini mana kita masih mau cheekin segala macam.

"Carlaaaaa, ini anak kamu nangis"

"Ibu, jagaiin dulu yah. Carla siap-siap"

"Mama, sepatu Anya mana?"

"Mahh Cas kamera revan mana?"

"Ardila, ini tas kamu taruh dimana?"

"Aqila udah catokannya"

"Turunin kopernya sekarang!!!"

"Makanya jangan tidur jadinya kayak gini"

Keadaan rumah udah hancur, semua berlari kesana kemari. Rumah yang tadinya rapi siap di tinggal kembali berantakan dan gak ada waktu lagi buat diberesin.

"Bibi titip rumah, tolong dirapikan yaa kamar-kamarnya" ucap mama kepada para bibi yang sudah lama ikut dengan keluarga gue.

Setelah gue sekeluarga siap, akhirnya kita berangkat ke bandara. Kita keluar rumah udah jam 7 malam untungnya jalanan ga begitu macet, sampai bandara kita belum terlambat masih ada waktu untuk cheekin.

"Gilaaa capek banget yah tante" ujar gue ke tante Bella yang masih mengatur napasnya.

"Iyaaa, papah kamu nih gak bangunin orang"

"Yaa saya pikir kalian semua sudah pada siap, taunya tidur juga" ujar papa gamau kalah.

'Penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA1365 tujuan Jepang, dipersilahkan naik ke pesawat melalui pintu 12 terima kasih.'

Belum lama istirahat sudah ada aja pengumuman naik ke pesawat

"Kita terakhir aja masuknya, banyak gini kok gak mungkin di tinggal" ujar tante carla sambil mengikat rambut anaknya.

"Lebih cepat lebih baik, lagian kita bisnis kelas jadi prioritas" ujar opa Tama yang sudah jalan duluan diikuti anaknya dan para cucu.

Benar sih, kursi kelas bisnisnya diisi sama keluarga gue semua. Berasa pesawat milik keluarga. Ga semua sih, masih ada 2 kursi yang kosong.


















Other side.



















"Semua persiapan telah selesai, dan hasil pengecekan mesin semuanya baik. Captain" ujar co-pilot Alvaro Maldini, Aldi

"Baik, persiapkan semuanya. Kali ini perjalanan panjang"

awak kabin masuk ke dalam ruang kokpit untuk sedikit briefing tambahan dan melakukan doa bersama.

"Capt, Kemana tujuan kita hari ini?" Tanya awak kabin bernama Steffi.

"Saya tidak tau pasti kita akan Kemana, yang tau hanyalah Tuhan" ujar Captain Iqbaal serius di sambut tatapan dari crew cabin yang lain.

"Apaan si capt, kita akan terbang ke Jepang" ujar Aldi, di sambut antusias para awak kabin.

"Kalian terlihat sangat bahagia, pergilah sana bersiap. Tidak lama lagi penumpang akan naik. Sebelumnya mari kita berdoa" ujar captain Iqbaal.

Setelah semua persiapan siap, semua kembali ke tugas Masing-Masing

"disini captain kalian berbicara dari ruang kemudi, saya Captain Iqbaal dhiafakhri dengan co-pilot alvaro maldini beserta awak kabin semua mengucapkan selamat datang di penerbangan kami" sapa iqbaal kepada penumpang dari ruang cokpit salahsatu kebiasaan untuk menyapa para penumpang.



sweet captain - IqbaalDr (REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang