22. Kucing.

4.8K 419 7
                                    











Kerjaan di rumah sakit udah selesai dari siang tadi gue, maura dan rania sepakat pada mau ke salon mau rubah suasanan hati ceunah..

Selesai dari salon, gue sama yang lain langsung kembali ke apartemen buat pakaian dan langsung pergi ke tempat acara di daerah jakarta selatan.

"Anyaa tuh hati masih baik baik aja?" Tanya maura yang gue yakin itu bukan pertanyaan tapi ledekan buat gue yang emang kurang senyum.

"baik kok, kenapa ga baik coba?"

"Gapapa sih.." ucap maura lagi sambil membenarkan tataan rambutnya.

"Kenapa make hitam gitu? Lu mau ke pemakaman ?"

"Udahsih biarinn aja.. lagian ini ada putihnya.. biar keliatan kurus juga, malu gue ama lemak.." ujar gue kemudian melangkah keluar unit apartemen.

"DIET EGOO!!"






Sekarang gue maura dan rania sudah sampai di tempat acara, gue langsung turun disusul Maura dan Rania yang mengikut di belakang.

"Eh bentar deh, acara apa sih ini? Sampe sekarang lu pada belum kasitau gue loh.."

"Liat nanti aja.. lu kenal kok.."

Gue berjalan masuk mengikuti langkah maura dan rania, dari depan pintu sudah terlihat bang kiki yang sedang menyanyi di panggung.

"Maura.." panggil gue sambil memegang tangan maura.

"Ada gue.." bisik maura.

Ini ga mungkin pertunangan iqbaal kan? Kan dia di luar kota, apa gue di bohongin? Ini acara apasih? Banyak pertanyaan diotak gue yang ga bisa gue keluarin.

"Temuin yang punya acara dulu yuk.." tarik maura membawa gue kearah wanita yang sudah tidak muda lagi.

"Assalamualikum bunda.." wanita yang di panggil bunda itu berbalik sambil tersenyum.

"Eh kalian, waalaikumsalam sayang.."

Ternyata itu adalah bunda rike, bentar. Yang punya acara? Bunda rike. Apasih? Inituh pacar gue jadi tunangan sama perempuan lain?

"Teh ody mana bunda?" Tanya rania lagi.

"Lagi ketemu temannya mungkin.. kalian langsung makan aja yaa, bunda mau keliling lagi samperin tamu yang lain"

"Iyaa bunda"

Gue masih terdiam mencerna semuanya sampai sebuah tangan melingkar di pingang gue.

"Kamu cantik.." Bisikan pelan itu membuat gue menoleh dan ternyata ada iqbaal.

"Loh kok kamu disini?"

"Kamu ga senang?"

"Senang, tapi kata kamu.." belum selesai gue bicara iqbaal langsung mengecup bibir gue singkat.

"Aku jahat kalo ga balik malam ini.."

Maura dan rania tersenyum, "udah woi gausah lepas kangen disini, nanti dikira yang punya acara kalian.."

sweet captain - IqbaalDr (REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang