23. Audahh.

4.8K 399 5
                                    










Hari hari gue berubah menjadi mode monoton dari apart rumahsakit terus balik lagi ke apart begitu terus selama hampir 12 hari belakangan ini, setiap gue diajak jalan sama anak-anak gue malas dan gak mood gitu sama siapapun yang ajak gue gak bakal mau gue bakal sibukin diri di RS sampe gak pulang ke apart. Gaada alasan lain selain gue pengen cepat-cepat selesain tugas dan laporan gue.



Bicara tentang iqbaal dia juga lagi sibuk terbang, biar gak di bikin susah zidny yang terus menempel kepadanya kalo sedang berada di Jakarta. Oleh karna itu, kita ketemunya ya cuma lewat hp aja atau gak gue ke bandara ketemu dia makan di bandara abis itu dia lanjut terbang lagi.

"Laporan gue, studikasus dan semuanya udah kelar.. akhirnya gue bisa bersantai.." ucap rania setelah menutup macbooknya.

"Kok kalian berdua udah pada kelar sih? Ihh.." diantara kita bertiga sisa maura yang belum menyelesaikan laporannya.

"Semangatt moraa.. kelar kok itu, besok kalo kelar gue beliin sepatu yang lu mau itu deh"

"Benerann yaa nya?! Awaslu.." gue mengangguk membuat maura semangat mengerjakan laporannya yang katanya tinggal beberapa lampiran dan tandatangan dokter pembimbing.

"Pulang yuk" ajak rania sembari memasukan segala peralatannya ke dalam tas.

"Males gue, mau temanin mora disini aja.."

"Kok gitu sih? Yaudah gue juga tinggal deh.."

Gue dan rania mulai membantu maura mengerjakan laporannya, tidak lama bunyi panggilan terdengar dari handphone yang menampilkan panggilan dari 'ratu kerajaan'


"Nyokap gue baru aja selesai nelpon, dan suruh gue ikutan ke acara kantor bokap malam nanti..." jawab gue kepada maura dan rania yang sedari tadi memasang tampang penuh tanya.

"Terus lu ikutan?"

"Gamau, tapi takut dosa.."

"Goblok.. kalo gamau bilang jangan phpin emak lu"


"Ajakan emak gue kali ini gabisa di tantang.. tadi aja gue di ancam mau dikeluarin dari kartu keluarga"

"Gokil bunda ardila" ucap kedua sahabatmu.


Gue kembali membantu rania yang sedang mengantikan ketikan maura di macbooknya, sedangkan maura pergi meminta tandatangan para dokter pembimbing.

"Raney, gue chat emak kali yaa bilang ada operasi mendadak biar gausah ikutan.."

"Terserah lu sih. Kalo lu emang mau di hapus dari kk mah gapapa.."

"Ahh anjir.." gue melangkah keluar ruangan untuk membeli minuman dingin, baru saja gue membuka pintu sudah dikejutkan dengan kedatangan orang yang gue hindari.


"Eh bunda sama revan kenapa kesini?" Tanya gue kikuk.

"Bunda jagain kamu biar ga kabur lah, kamukan susah banget di ajak ke acara resmi kayak gini. Bunda tau jadwal kamu udah kosong.. ayok pulang" celoteh bunda sambil menarik gue.

"Bunda, anya ambil tas dulu.. gausah di tarik yaa anya bukan sapi yang mau di kurban.."

"Iyaa kamu bukan sapi, tapi kancil. banyak banget akalnya.." bunda mengikuti gue masuk ke dalam ruang istirahat.

sweet captain - IqbaalDr (REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang