Setelah menangani pasien tadi, gue langsung keluar melihat pasien yang lain yang membutuhkan penanganan
Kagetnya gue melihat pasien yang sedang di tangani maura.Kondisi pasien itu yang gue liat sekarang lagi sesak nafas tapi gue gak bisa ambil keputusan hanya karna sekali ngeliat.
"Dia kenapa?" Tanya gue
"Dia mengalami emboli paru dan pneumotorarks" ujar maura lemas
"Kita harus operasi sekarang maura, suster tolong siapin ruang operasinya dan hubungi dokter.. lu siap siap sana ra, apa mau gue yang gantiin?"
"Anya. sekarang ruang operasi penuh"
Gue mikir gimana selamatin pasien itu, "Berapa lama lagi dia bisa bertahan menggunakan selang itu?" Tanya gue yang mulai bingung dengan tingkah maura yang kayak putus asa gini.
"Tidak lebih dari 1 jam, malah bisa kurang dari itu dokter" jawab perawat dan buat maura terduduk di lantai.
"MAURA JANGAN NANGIS" bentak gue ke maura. ".. buktiin ke gue kalo lu bisa jaga keadaan dia tetap stabil sampe masuk ruang operasi"
Gue langsung lari ke ruang operasi melewati koridor yang mulai ramai oleh keluarga korban kecelakan itu.
Gue melihat ruang operasi nampak ada Dokter obgyn, ruangan lainnya ada dokter bedah orthopedi, ruangan lainnya beneran terisi. Dan dari semuanya tidak ada yang bisa menyelasaikan operasi kurang dari satu jam.
Gue mulai panik dengan kondisi ini, gue cek lagi ruangan lainnya ternyata ruangan tersebut juga sedang diisi oleh dokter dirga gue langsung masuk sebelumnya gue udah pakai masker dan perlengkapan lainnya.
Gue menghampiri dokter dirga dan meminta suster untuk bilang ke dokter dirga gue bicara.
Dokter dirga menatap gue seakan memberi kode untuk ke sebelahnya, "kau sudah sehat?" Tanyanya terlebih dahulu.
"Kondisiku tidak penting dokter, kita memiliki pasien yang harus dilakukan operasi secepatnya. Ia mengalami emboli paru dan peunomotoraks akibat tabrakan dan ia tidak bisa bertahan kurang dari 1 jam.. untuk rumah sakit terdekat tidak ada yang bersedia menerima karna sangat beresiko"
"Baiklah, Bantu saya menyelesaikan ini selama 20 menit dan kita bisa operasi dia setelah ini"
Gue mulai membantu dokter dirga menangani pasien yang sedang di operasinya tetapi kondisi gue juga ga sepenuhnya baik.
Sampai tanpa sadar gue membuat kesalahan, alat yang gue pegang mengenai salah satu pembulu darah dan terjadilah pendarahan dan mengenai mata dokter dirga.
"Anya fokus" ucapan dokter dirga dengan nada rendah penuh penekanan membuat gue mulai gemetaran dan lagi-lagi alat yang gue pegang jatuh.Gue di tatap sama semua orang di dalam ruangan itu, "kalau kamu tidak bisa fokus tinggalkan ruangan ini" ucapan dokter dirga membuat gue sadar atas apa yang gue lakuin beberapa saat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet captain - IqbaalDr (REVISION)
FanfictionT A H A P R E V I S I Cerita ini di mulai tahun 2017, selesai di tahun 2018. Tahap revisi dan banyak terjadi perubahan alur cerita. ~~~ Cerita tentang Pilot dan Dokter yang memiliki keinginan untuk bersama dengan jadwal yang sibuk, satu di udara s...