CHAPTER 7

54 5 0
                                    

   Kok jadi lebih dingin ya suasananya? Ini dua laki-laki ngapain lagi di Kantin? Ah. Bodo. Dua orang ini suka gitu kalo ada cewek cantik didepan keduanya. Oh, ya. Keras kepala udah jadi ciri khas Matt dan Nicholas. Itulah mengapa alasan prinsip Jangan egois selalu kokoh dalam Persahabatan mereka.

  Kedua cewek itu agaknya malu terhadap cowok-cowok dingin yang duduk berseberangan dengan mereka. Ya ela, jaim banget mereka karena dua cowok cool itu populer diseantero Kampus, padahal baru saja masuk Oxford, ya ela.

   Ini dua cewek boleh juga tuh... bisik Matt. Ya iyalah... ini dia mana bisa dapat dengan cuma-cuma...  balas Nicholas berbisik. Kasihan juga ni dua cewek, nggak ada yang ngajak bicara....  kini pikiran dua cowok itu menyatu. Spontan, tanpa dipaksa pun, mereka berdua memulai interaksi langsung dengan gadis-gadis itu.

 "Maaf ya... Kami berdua cuekkin kalian..." Nicholas memulai perbincangan. "Tidak apa-apa. Kami tau kalian lagi ada urusan sendiri..." respon Gadis yang memakai Kemeja Pink kotak-kotak dengan Rok biru. Dua cowok ini mingkem. "Boleh kenalan?" tanya Matt kemudian. Dua gadis itu saling berpandangan. Akhirnya, mereka setuju akan ajakkan Matt dengan anggukkan kepala.

  Nicholas menjabat gadis berpakaian baju casual dengan warna cyan dengan celana jeans selutut, sedangkan Matt menjabat gadis yang mengenakan kemeja Pink. 

Nicholas : Hai. Namaku Nicholas Freddo Graham. 

Elena       : Hai juga, Namaku Elena Walker. Panggil saja Elena.

....

Matt         : Halo. Kenalin, saya Matthew Dylan O'Connor. Namamu siapa?

Rahuella : Namaku Rahuella Kennedy. Senang bertemu denganmu. :)

   Perkenalan mereka sangat informal. Tapi, kesan pertama Elena maupun Rahuella terhadap Nicholas dan Matt, adalah kedua cowok itu diluar ekspetasi mereka. Mereka mengira Nicholas dan Matt adalah dua diantara cowok badboy kelas kakap yang harus dihindari, nyatanya tidak. Senyum bersahabat lah yang menonjol dari Dua cowok ini. Mereka langsung paham mengapa cewek-cewek seangkatan sangat tergila-gila pada mereka berdua, disamping ada yang mengidolakan Jack sebagai dosen muda, tentunya.

  Dimulailah percakapan diantara mereka berempat. Meski masih sungkan untuk berinteraksi, tapi.... Ya.... cukuplah untuk menambah teman sekampus. 

  "Kami berdua pamit. Sampai jumpa lagi..." pamit Elena dan Rahuella. Nicholas dan Matt tersenyum ramah dan memandangi dua gadis itu berlalu dari hadapan mereka. Mata mereka seakan tidak mau menengok kiri kanan lagi, karena ada medan magnet yang menggoda mereka untuk tetap melihat dua wanita itu. Tiba-tiba.....

DORRRRRR.....

  Mereka terjengkang kedepan, ke atas meja. Saking kagetnya, mereka malah kebasahan karena cipratan Teh yang sudah dingin ditangan mereka sendiri. Ketika mereka mengangkat muka, nampaklah jelmaan Valak didepan mereka dengan tawa lepasnya. "Kyle sialan!" seru dua orang itu dan mengejar Kyle yang baru saja mengabadikan momen dimana dua soulmate itu seperti anak-anak yang cemot abis meminum teh. Kyle tetap berlari ke Koridor dengan Matt yang membuntuti dia. Sedangkan Nicholas mengambil jalan pintas untuk menyergap Kyle. Awas lu Kyle, dasar bego....  Umpat Nicholas dalam hati. Ia tergesa-gesa sampai diujung Koridor dan mengambil ancang-ancang untuk menangkap "Tuyul" disiang hari.

 "Bangke lo Kyle!" umpat Matt dibelakangnya Kyle. "Biarin..." seru Kyle santai. "Eh buset... DIledekkin lagi... Njirr" rutuk Matt. Matt menangkap sosok Nicholas diujung Koridor, dia sadar akan apa yang akan dilakukannya. "Kalo lo nggak berhenti, gue akan sebarin Foto seksi lo ke Penjuru Kampus, biar tau rasa..." seru Matt licik. 

Flashback

Waktu itu, di tepi Pantai Kuta, 3 sekawan ini lagi hangout. Katanya mau piknik ala Orang-orang di US, bah. "Matt, fotoin gue dong..." pintah Kyle. Matt sebelumnya menyuruh Nicholas untuk mengerjai Kyle ketika sedang difoto. 

Okey, 1, 2, 3... dan...

Celana Santai bercorak Hawai yang dikenakan Kyle melorot karena Ulah Nicholas. Wajah Kyle langsung memerah karena Malu. Dia mengejar Nicholas untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

End Of Flashback

  Akal-akalan Matt sepertinya berhasil. Kyle berlari sambil menengok kebelakang, menghadap Matt, dan dia pun tidak awas saat Nicholas langsung mendekapnya dari depan. "Ini balasan gue dan Matt buat lo. Makanya kalo mau mengerjai orang harus profesional...." ucap Nicholas dan menahan tubuh Kyle dalam dekapannya, sementara tangan satunya membekap mulut Kyle agar tidak ngerocos sembarangan. "Hmph.... Hmph... Hmph..." suara Kyle hendak meronta lepas. Matt tiba dan langsung merogoh saku Kyle dan mengambil Iphonenya. "Untung gak dipassword..." ucap Matt lega. Dia membuka galeri, dan menghapus momen awkwardnya bersama Nicholas. Selesai dengan tugasnya, Matt menggelitikki Kyle. Nicholas melepas dekapannya dan menggelitikkinya juga.

 "Geli, bangke... Sial... Woi, udah-udah.. Gue nyerah..." ucapnya. Matt dan Nicholas tertawa lepas dan meledek Kyle yang seperti anak hilang. Dia ngambek dan berjalan menuju parkiran Mobil tanpa peduli pada Matt dan Nicholas. "Ya ela... Pake ngambek lagi..." sindir Matt. "Udah, kita susulin dia aja, woi... Hujan nih... Terus kita pulang pake apa?" kata Nicholas mengingatkan. Matt menepuk dahinya.

"KYLE, TUNGGUIN KITA!" teriak duo sohib menyusul Si Empu Mobil.

Bersambung

17.06.2017

22:51

ChrisCley

The BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang