Chapter 38

11 1 0
                                    

Officially

  Mimpi. Mungkin Matt bermimpi kalau dia telah resmi jadian, karena tidak satupun tanda yang timbul dari dirinya yang mengindikasikan kalau dia kini "sudah laku" pada seorang "pembeli" berwujud gadis cantik bernama Elena. Dia tidak membuat persiapan menembak dengan romantis, atau ala ala Drama Korea atau apalah itu, yang pasti telah terjadi kemarin, sungguh Out Of Controll.

  Jika saja dia tidak sembrono dan 'ngebet', mungkin kejadian kemarin tidak pernah terjadi, dan malah hanya fantasi seorang Jomblo Ngenes :v. Kemarin juga menorehkan sejarah baru bagi Matthew, karena dia sudah menjadi "Pria Sejati" yang sesungguhnya. Ciuman itu, juga kenangan manis bagi dirinya, meski dia tak menampik fakta kalau itu bukan ciuman pertamanya, karena...... Kalian tahu sendiri lah hehehe :D

  Matt sekarang ada dikamar, sedang siap-siap ke Kampus. Si "Abang" Nicholas terus saja mengolok-olok dia.

 "Eaa... Mau kemana lu tong? Mau kondangan? Ama siape?"

 "Bukan urusan loe!", sergah Matthew.

 "Eh Adek gua udah berani main kasar sama Abangnya nih?! Siapa yang ngajarin???"

 "Loe yang ajarin, bego! Inget itu!" tandas Matthew. Nicholas nyengir kuda.

 "Ciee yang lagi kasmaran. Baru satu hari aja udah berubah drastis penampilan loe..." sindir Nicholas.

 "Harus dong! Gerakan Perubahan!", kata Matthew dengan tegas.

 "Kapan nih, PJ nya?!?!", goda Nicholas.

 "Yee kali loe ada maunya aja. Gratisan mulu, inget! Tak selamanya yang gratis itu enak tau.... HUU, dasar Jomblo!" celetuk Matthew. Eh, batin Matthew. Salah ngomong.....

 "Iya iya, gue tahu loe udah jadian duluan ama cewek, gak usah sombong gitu dong. Gue tau kok gue Jomblo, makasih udah ngingetin!", ucap Nicholas keluh. "Loe yang udah taken, mending pergi sana.... Kalau loe cuma mau mengejek gue gegara gue Jomblo...." nada bicara Nicholas seperti "mengusir" Matthew.

 "Maaf." ucap Matthew. Nicholas menunjukkan Puppy Eyes. "Cih, dikira udah bagus kayak gitu.... Jijay gue mah....", jawab Matthew ngeyel. Nicholas bangkit. Si Anak hobbynya ngambek. Dia tidak serius itu merajuk. Matthew hanya tertawa terbahak-bahak. 

****
(To Be Continued)

(Hi! Miss me? :) Udah pada nunggu ye? Mon maap karena ngaret setahun :'D. Kehabisan ide sih haha. Short chapter karena gue ngerjain Proyek Baru. Banting setir ke Horror. Coba untung aja. Tunggu chapter baru Bromance ya?!)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang