CHAPTER 14

31 4 0
                                    

"Lo mau mandi, atau mau pelukkan seharian sama gue?" Tanya Nicholas. "Kalau mau pelukkan seharian, emang gue musti bilang Waw gitu?" Tanya Matt dengan menirukan sebuah kalimat yang ngehits di Indonesia dengan gaya Fitri Tropica. "Ish.... Gue bau tau...." dengus Nicholas. "Gue juga bau...." balas Matt tak mau kalah. "Atau kita mandi bareng aja di kamar mandi....?" Tawar Matt.

"Dih, gak mau ah.... Lo kata gue Maho apa...." Nicholas tidak setuju. "Yang bilang lo Maho siapa? Gue? Tante? Om?" Matt melayangkan pertanyaan bertubi-tubi diakhiri dengan decakkan kesal. "Kagak ada...." jawab Nicholas spontan. "Sakit Bego... Lu kira kepala gue dari Lilin?" Nicholas mengerang. "Yee... Makanya jangan sok kepedean.... Dih... siapa juga yang mau BL dengan lo....." tandas Matt. "Nih anak mulai ngeselin ya!" ujar Nicholas. Seringaian penuh arti menjalar diwajahnya. Dan spontan saja, dia mengejar Matt keliling kamar sampai keduanya berakhir dibawah tempat tidur dengan kepala benjol.

***
  4 orang dengan pakaian rapi terkumpul dimeja makan. Om Sammy dengan setelan jas hitamnya, Tante Rahell dengan busana yang sederhana tapi menawan, dan dua "penduduk pedalaman" sedang menikmati Sarapan Pagi.

"Kalian kuliah jam berapa?" tanya Tante Rahell. "Jam 10, Ma. Ada apa ya?" Jawab Nicholas. "Oh. Nggak. Mama cuma mau nanya aja..." terang Tante Rahell. ".... kalian jangan makan sembarangan dikampus.... Ini nih, Anaknya Teman Mama meninggal setelah memakan Gorengan di Indonesia. Biar siapapun yang kasih, jangan kalian terima. Paham?" Kata Tante Rahell. "Okey Ma/Tante...." jawab keduanya dengan kompak.

"Kalian kerjakan Soal Evaluasi di Buku cetak kalian dihalaman 100. Untuk pengumpulannya nanti besok pagi. Yang tidak mengumpulkannya akan saya kasih Ganjaran. Saya rasa pertemuan kita hari ini sudah selesai, dan Selamat Siang...." kata

  Kelas pun bubar. Ada yang memilih pulang, ada juga yang tinggal dikampus karena Ekskulnya bertepatan Hari ini. Ya, satu diantaranya ada Band. Sekarang semua personil tanpa dampingan lagi oleh Dosen pembimbing itu, sudah terkumpul mengajukan ide mereka mengenai cara pembawaan musik mereka.

  Bla Bla Bla.... Entah apa yang mereka perdebatkan. Butuh waktu lebih untuk membicarakannya.

***
  Nicholas disuruh ke Kantor Pusat Perusahaan Mamanya di London, tanpa Matt. Baru kali ini dia tidak pergi berduaan dengannya. Hampir 2 jam menempuh perjalanan kesana dengan Mobil yang dikemudikan sopir Keluarganya.

Flashback

"Matt, lo ngambek kenapa sih?"

"Kok didiemin? Ah... udah 30 menit berlalu nih... Lo diem.... Gue tinggal ya loe...."

Matt agak risih ketika Nicholas mengacuhkan dirinya saat diruang Teater. Pemicunya ya karena Nicholas sedang dekat dengan Rahuella, dan saat itu juga, Nicholas mengajak ajakan Matt untuk pulang.

"Col, yuk pulang!"

"Lo pulang duluan aja kenapa sih? Gue masih ngobrol sama Ella nih..."

Cap cuss.... Matt melangkah pergi dengan wajah yang tak enak dilihat. Tangannya terkepal erat, mengingat bagaimana mesranya Nicholas menyuapi Rahuella dan mengacukannya.

"Sekalian aja Nikahan... Lupain Sahabat lo ini, Nyet..." rutuk Matt.

End Of Flashback

MATT POV

  Bisa-bisanya ya didepan gue mesra-mesraan, serta dipanggil pulang malah diacukan. Emang gue Tukang asongan pinggir jalan apa? Selalu dilewati begitu aja tanpa mengerti maksud dan tujuan?

  Ah tahu ah... Akhir-akhir ini Nicholas sedikit berubah semenjak dekat dengan Rahuella. Eh, bukannya gue yang duluan kenalan sama dia? Kok malah dia yang kebanyakan ngobrol ya sama Cewek Blonde itu.... Bukan berarti gue cuekkin Elena.

   Dia tadi ngajakkin gue ke London, alasannya dia dipanggil Tante Rahell ke Kantor Perusahaan Keluarga kami. Oh iya. Gue lupa. Perusahaan Keluarga Papa gue dan Keluarga Nicholas sudah berjalan bertahun-tahun.

"Matt, temenin gue dong ke London.... Ibu gue manggil gue nih... Kita berdua yuk kesana..." ajaknya tadi siang. Gue cuma diem. Dia lupa apa kalo gue masih Ngambek ke dia. Dasar gak peka!

"Lo dirumah aja ya.... Jagain.... Gue mungkin balik rumahnya Malam.... Bye Brother..." pamitnya dan mengacak rambut gue. Gue tambah sebal karena dia malah melimpahkan tugas jaga rumah ke Gue. Emang gue Satpam apa...-_-

   Sekarang udah jam 5 sore. Mana gue belum Mandi lagi, sepi lagi.... Gue cuma mau butuh waktu berduaan dengan dia. Ingat! Sebagai Sahabat dan Saudara.

       Karena Nyaman bikin lupa, kalau kita hanya Sahabatan. Gak kurang gak lebih.

  Ah, mending gue mandi aja deh... Kesal gue mikirin kejadian tadi siang😶

***
AUTHOR POV

"Ha? Balik Indonesia? Cuma kita berdua?" teriakkan pertanyaan pecah didalam Ruangan Direktur Utama Kantor Jacques Enterprise.

"Iya, sekalian Mama mau nyuruh kalian balik Rumah lama kita, tinggal disana aja... Jangan di Hotel, biar kita Kaya tapi gak berarti harus buang-buang anggaran kan?" Terang Sang Dirut yang tak lain Tante Rahell.

"Kapan Ma? Libur kan Dua hari lagi...." kata Nicholas memastikan. "Rencananya malam ini kalian harusnya terbang ke Jakarta..." terang Tante Rahell. Nicholas menatap Mamanya kosong. Shock?  Ya pastilah. "Oke, sekarang ini tiketnya, buatmu dan Matt. Penerbangan pukul 23.15 nanti, jangan lupa barang-barang kalian. Dan satu lagi, Mama sudah menginformasikan Ke Kampus mu kalau kalian ada Acara di Indonesia, dan mereka mengizinkan. Segera pulang ya Sayang..." kata Tante Rahell dan mengecup Pipi Nicholas. "Mama apaan sih, aku kan bukan anak kecil lagi..." sanggah Nicholas. "Hehehe..." Tante Rahell hanya tertawa kecil dengan tingkah menggemaskan Putra Semata Wayangnya itu.

Bersambung

Hai semua. Maaf banget baru gue update hari ini. Udah sekitar 2 minggu gak diupdate. Tinggal tungguin Chapter selanjutnya ya. Jangan bosan-bosan baca cerita ini. God Bless You All

Manado, 16.07.2017

7:13

ChrisCley

The BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang