Chapter 22

13 3 0
                                    

Kenormalan Part 2/AU AH, GELAP
"Kalo Gue pergi, loe bakalan Rinduin Gue gak?"

"Kok loe bilang gitu sih... Lagian loe mau kemana? Tempat loe kan selalu sama gue."

"Pastinya kalo gue pergi gak bakalan jauhan sama loe kok... Udahan ya. Gue tetap sayang sama loe, pasti."

"Please Jangan pergi, gue mohon."

"MATT!" Nicholas berteriak dengan mata berair. Ia membetulkan posisi duduknya. Mimpi yang sama lagi. Kenapa sih dapat mimpi itu terus?, dia ingin mengajukan protes soal mimpi itu, tapi pada siapa? Mimpi itu kan Anugerah dari Tuhan.

  Di periksanya kawan karibnya yang sedang ia peluk. Tidak ada. TIDAK ADA. Di ceknya Si Empunya Mobil. Tidak ada didepan juga. "Kemana loe berdua?" pikirnya.

  Jantung Nicholas serasa mau copot mendapati kalau dua anak itu mengamati dirinya dari Jok belakang. Dia seperti 'terjungkal' ke kursi depan. Ia memandangi dua anak itu dengan tatapan horor.

"Loe berdua kayak Hantu dibelakang situ..." kata Nicholas dengan nafas tersengal-sengal. "Loe juga lagian. Kenapa loe kaget didepan situ. Memangnya kita penunggu Mobil gitu?" sumpal Kyle.

"Satu lagi. Kenapa loe teriakin Nama Matt? Orang dia lagi main Mobile Legend sama gue di Jok Belakang. Lagi Main Rank nih, terpaksa kita AFK karena loe teriak histeris gitu." keluh Kyle, menyesali bahwa dia tak sempat memenangkan Pertandingan.

  Sudah kedua kalinya dia teriakin nama gue. Dirumah, sekarang ini. Dan itu diawali dengan Mimpinya. Emang dia mimpi apa soal gue sih?, pikir Matt. ...dia juga bicara soal Kepergian Gue. Au ah, gelap.

"Matt, sini deh." Panggil Nicholas. Matt menurut saja. Dia lompat dari Jok belakang ke jok bagian tengah. "Deket lagi ngapa." suaranya terdengar seperti 'Memaksa'. "It is a strange behavior from you. This isn't usually like you." jujur Matt.

"Nurut aja susah amat..." Nicholas mulai kekanak-kanakan. "Okay, right over you."

  Dan yang terjadi selanjutnya, Nicholas berusaha meringsek ke dalam pelukan Matt. Matt hanya terkekeh. "Dude. Loe kok jadi manja begini?! Apa lagi lakon yang loe buat kali ini?"

"Gak boleh apa gue menggodain Sahabat gue sendiri? Rindu aja masa kecil." alasan yang kurang tepat.

"Halah. Tiap hari aja loe meluk gue dikamar. Ngaku aja deh... Gua korban sekaligus Saksi." jawab Matt berusaha ngelak.

"Nic, loe udah 21 kayak anak-anak kelakuan loe. Pantesan aja Baby Face loe menular ke Matt." timpal Kyle.

"Gue akan jadi Kekanak-kanakkan hanya sama Sahabat gue yang gue paling percaya seumur hidup gue. Itu baru nama Sahabat Sejati." Quotes macam apa itu Nicholas?

  Kedua anak yang mendengarnya hanya menggeleng kepala.

"Kena sindrom apa lagi nih anak? Hadeh...-_-", kata Kyle.

"Au ah. Gelap nih anak pandangannya
-_-", kadang-kadang Matt suka jenuh dengan tingkah Nicholas seperti ini.

  Jauh didalam Hati Nicholas, dia menyesali tingkahnya saat ini. "Gue minta maaf Matt. Gue bertingkah gini supaya loe lebih mengertiin gue. Maaf"

***

  Sudah sampai rumah. Kyle meninggalkan kedua anak itu didepan rumah mereka. Maaf, Rumah Nicholas. Mereka bersih-bersih rumah sore ini. Kegiatan berkala ini sudah berjalan selama 3 bulan.

  Habis mandi, katanya mereka mau jalan-jalan sebentar. Tapi bukan hanya mereka. Dengan 'Doi' mereka masing-masing a.k.a Double Date.

  Malamnya.... Mereka meluncur ke Pusat Kota, berlima (?) *berlima karena Kyle tak ada pasangan (jadi Obat nyamuk).

"Anjir... Gua jadi pengawal ni Dua anak jalan-jalan bareng Doi masing-masing. Nyesel gua nerima permintaan mereka".

"Udah, ikut aja. Kita berdua tetap anggap loe ada kok." kata Matt sambil tertawa bersama ketiga orang yang berjalan bersama mereka.

AU AH, GELAP.

Bersambung
Manado, 23-03-2018
10:36
ChrisCley

The BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang