Mora tidak menggubris ucapan Danu, malah Gevan yang mencibir karena tidak suka jika Danu menggoda Mora si gebetannya dari SMP.
"Farrel! Gue ma-- LOH? KOK ILANG?!!" Mora kebingungan mendapati kursi disebelah kanannya tidak ada yang duduki.
Mora kembali menatap Farhan yang sekarang sedang tertawa lepas karena musuh-nya, kehilangan Farrel.
"Ciee.. Farrel-nya ngilang nih? Hahahha! Selamat mencari ya, Mora Kanaya Lotu," ujar Danu lalu kembali tertawa.
Gevan menatap kasihan gebetannya itu, "Sayang, sabar ya.. "
"Jijik Gevan!" Bentak Mora dengan pelototan kesal lalu pergi meninggalkan ketiga cowok yang masih tertawa lepas itu.
•••
Betapa buruknya hari ini. Mood Mora terasa dimain-mainkan. Pertama, gara-gara dia lupa bawa buku Biologi dan ujung-ujungnya disuruh keluar kelas. Kedua, udah seneng-seneng dibeliin Mcd sama Sasa eh, taunya bertabrakan dengan cowok tengil yang akhirnya jus alpukat kesukaannya terpaksa tumpah mengotori baju seragam-nya.
"Lo enak banget sih bisa tabrakan sama Farrel.. "
"Enak apanya Sasa.." gemas Mora kepada Sasa yang daritadi terus bergumam mengatakan kalimat itu.
Sasa menatap Mora jengkel membuat Mora mengerutkan kening-nya. "Gue kesel deh sama lo. Banyak cowok ganteng di sekolah ini yang deket sama lo tapi lo nya malah berantem sama mereka."
"Apaan sih gak ngerti," Mora semakin mengerutkan kening-nya.
Punya temen lemot nya kenapa gini-gini banget sih!! Batin Sasa sambil melihat Mora yang masih menatapnya dengan kedua alis bertaut bingung.
Sasa menghembuskan nafas kasar. "Cowok ganteng pertama yang bikin cewek-cewek iri sama lo yaitu Farhan."
"Yaelah, Farhan lagi," dengus Mora bosan mendengar nama Farhan.
"Gini ya Mor, Farhan tuh ganteng nya gak ketulungan!! Masa lo gak bisa liat? Udah tinggi, putih, wangi lagi! Terus dia kan bad boy, kaya cowok-cowok di wattpad banget!!" Puji Sasa dengan gaya yang menurut Mora terlalu dilebih-lebihkan.
"Makan tuh badboy!" Ucap Mora sambil memukul pelan kening sahabat-nya itu.
"Aw sakit!" Pekik Sasa sambil memegangi tangan kirinya yang baru saja dihadiahi pukulan keras dari Mora
"Gue lanjutin. Kenapa cewek-cewek pada iri sama lo? Karena cuma lo satu-satunya cewek disekolah ini yang bisa deket sama Farhan."
"Deket? Lo amnesia? Selama ini kan gue berantem mulu sama tuh bocah," Mora beralih pergi dan menidurkan tubuhnya di atas kasur miliknya.
Sasa pun ikut-ikutan berbaring disebelah Mora sambil menatap langit-langit kamar sahabatnya itu. "Emang gak deket sih.. tapi seengganya lo tuh apa ya Mor? Bisa dibilang akrab lah sama si Farhan. Lo sering berantem otomatis sering ketemu kan? Sering bertatap muka dan yang terpenting, sering ngobrol. Berantem kan ada unsur komunikasinya."
Mora menoleh kesebelah kanan-nya menatap Sasa yang memandang keatas.
"Cowok ganteng yang kedua yaitu Kak Rasya. Omg!! Dia udah diatas si Farhan banget sih parahh!! Ganteng, jago futsal, senyum nya manis banget lagi! Ya kan Mor?!" Sasa menoleh kearah Mora dengan tatapan berbinar.