Farrel memberi cengiran kuda-nya kepada Farhan, Danu dan Gevan yang sedang menatap sebal dirinya.
"Janjian jam delapan, kesini jam sepuluh. Oke siap bos." Sindir Gevan.
"Maap deh maap." Dengus Farrel kepada Gevan yang sekarang menjadi teman duduk di sebelah-nya.
"Gue telat soalnya kepaksa nganter pulang musuh lo dulu, Han." Farrel berucap santai sambil mengambil toples keripik singkong yang selalu disediakan oleh mama-nya Farhan di atas meja.
"HAH?!"
"MUSUH?"
"MORA?! LO NGANTER DIA?!"
Farhan dan kedua temannya terkaget-kaget mendengar kalau Farrel mengantar Mora pulang ke rumahnya. Sementara Farrel yang menjadi bahan kagetan ketiga temannya , hanya menghela nafas berat.
"Yoi." Ujar Farrel sambil memasukkan beberapa keripik singkong ke mulutnya.
"Ciee.." ledek Gevan dengan mata berkedip-kedip.
Farrel melirik sekilas Gevan dengan satu alis terangkat, "lo gak cemburu kan?" Farrel langsung tertawa kecil.
Gevan menepuk kening sahabat-nya pelan. "Nggak. Gue cuma bercanda doang ke Mora, soalnya ngakak aja gitu liat muka dia kalo kesel." Ujarnya terkekeh.
"Si Gevan dulu hobi banget gangguin si Mora, sampe nangis lagi! Gila emang jahat banget lo!" Sahut Farhan sambil menyenggol kaki Gevan yang duduk di depannya.
"Ngaca woy ngaca!"
"Eh, kok lo bisa sih nganter Mora pulang?" Tanya Danu.
Farrel beralih mengambil minum-nya. "Dia nolongin eyang gue, dan gue dipaksa nganterin itu cewek balik."
"Nolongin dim--"
"Gimana, Han? Jadi apa masalah lo?" Farrel buru-buru mengalihkan pembicaraan.
"Ye, si anjing!" Umpat Danu, "cerita dulu aja, Rel, kita juga kan mau tau. Kali aja lo jadian sama Mora." Danu mengerlingkan mata-nya saat Farrel menatap dirinya jengah.
"Lo apaan dah!" Gevan melempar serpihan-serpihan kecil dari keripik singkong yang ia makan kepada Danu. "Kepo aja lo sama hubungan orang."
Danu membalas Gevan dengan melemparkan keripik singkong yang masih utuh. "BODO AMAT! SERAH GUE, TAI!"
"EH, BEGO! ITU SAYANG BANGET MASIH UTUH! UDAH TINGGAL DIKIT, LO NGAMBIL-NYA BANYAK, DIBUANG-BUANG LAGI!" Farrel tidak terima melihat keripik singkong kesukaannya yang memang sudah tinggal dikit, diambil oleh Danu dari toples-nya dan malah dilempar kan ke Gevan yang berujung jatuh dilantai dan kotor.
•••
Mora memandangi jaket Farrel yang ada ditangannya, mengingat bagaimana tadi ia tersenyum, rasanya Mora jadi ingin berteman dengan-nya. Tapi, saat mengingat kelakuan Farrel yang sangat menyebalkan, ia jadi kembali kesal pada cowok berwajah tampan itu.
Besok aja deh gue cuciin-nya batin Mora lalu ia menaruh jaket Farrel di kursi meja belajar-nya.
Mora menidurkan tubuh-nya diatas tempat tidur, merilekskan tubuhnya yang tegang.