Derum suara motor saling bertautan memasuki halaman parkir sekolah. Berpasang-pasang mata langsung memusat kepada satu motor ninja yang baru saja terparkir di halaman parkir sekolah mereka. Pemilik motor tersebut membuat para siswi heboh sendiri saat dia membuka helm dan merapikan rambut di kaca spion motor.
Perjalanan menyusuri koridor menjadi ricuh karena bisikan-bisikan para siswi sambil melihat cowok pembawa motor ninja berwarna hitam tadi.
"Hai, Rel." Sapa salah satu siswi yang berani menyapa cowok tampan yang sedang berjalan dengan menggendong sebelah tali ransel-nya.
Farrel menjawab dengan senyuman singkat lalu kembali menatap lurus ke depan. Merasa menjadi pusat perhatian, seperti biasa Farrel selalu menegakkan bahu-nya dan sesekali menyisir rambut-nya kebelakang menggunakan jari-jari tangannya. Dia akan merasa puas jika berhasil membuat para siswi menjerit dalam diam.
Seperti sekarang ini, dia melakukan trik-nya dan berhasil membuat para siswi menggigit bibir bawahnya gemas.
Makasih ya, Mah, Pah, udah buat Farrel jadi cowok ganteng.
Dia melanjutkan perjalanan menyusuri koridor tanpa mau melirik para siswi yang sedang membicarakan dirinya. Dia menatap lurus kedepan sambil mengulang berkali-kali trik-nya itu.
"Aduh!" Pekik Farrel saat mendapati dirinya hampir saja terjatuh karena tadi ada yang menghadang kaki-nya dari depan.
Farrel menoleh ke sebelah kanan-nya. Ada Mora yang sedang tersenyum manis dengan kedua mata yang dikedip-kedip kan.
"Gimana? Sensasi jantung mau copot-nya kerasa gak?"
Oke. Kedua manusia berjenis kelamin berbeda ini menjadi pusat perhatian sekarang.
Farrel yang diselimuti rasa malu karena tadi dirinya hampir saja terjatuh disaat melakukan trik hebatnya, langsung menarik pergelangan tangan Mora pergi dari koridor itu.
Dan sekarang, mereka berada di taman belakang sekolah. Tempat ini selalu sepi, tidak banyak yang suka berdiam disini.
Farrel menatap tajam Mora yang masih setia tersenyum manis di depan Farrel.
"Yang tadi itu, pembalasan gue buat yang kemarin, hehe.. diterima ya balasannya?" Ujar Mora masih setia tersenyum manis kepada Farrel yang sudah menatap dirinya jengah.
"Hmm.. lo tadi malu gak? Soalnya, pas tadi lo mau jatoh, cewek-cewek pada liatin lo sambil nahan ketawa. Sorry, kalo gue udah menghancurkan momen lo yang lagi tebar pesona." Kata Mora sambil menepuk-nepuk pelan pipi Farrel lalu pergi meninggalkan Farrel yang terdiam ditempatnya.
Farrel Hedan Putra. The most wanted SMA Terna Mayata. Si cowok ganteng yang manis ini telah bergabung bersama kumpulan the most wanted yang berisikan Farhan, Danu, dan Gevan diangkatan mereka. Nakal? Ohjelas! Apalagi, ada Farhan yang selalu bersamanya. Tawuran? Hobi-nya mungkin? Bertubuh tinggi dan tegap, hidung macung dan kedua mata hazel-nya menjadi daya tarik dirinya.
•••
"Rel! Cabut yuk! Gue gak mood dikelas," bisik Farhan tepat di telinga Farrel, membuat Farrel merinding sendiri.
"Heh, onta! Lo bisa gak kalo bisik-bisik gak usah di telinga banget? Lo mau bikin gue terangsang ya?!" Tembak Farrel dengan suara pelan.
Farhan menepuk kepala Farrel keras. "Najis anjing."
Farrel meringis pelan sambil mengusap-ngusap kepalanya yang terasa sedikit sakit akibat pukulan dari Farhan.