12

227 18 4
                                    

"Ger, besok kamu buka bersama sama anak Gala?" Tanyaku pada Gery di seberang sana melalui sambungan telepon. Gala adalah nama peer group laki-laki itu bersama teman laki-lakinya semasa SMA dulu.

"Hm. Kenapa?" Aku mendengar nada malas dari jawaban yang dilontarkan Gery.

"Kenapa ga bilang?"

"Kenapa harus bilang?!" Aku mengerucutkan bibir mendengar nada ketusnya.

"Aku mau ikut." Entah apa merasukiku hingga menginginkan bergabung bersama peer group laki-laki itu. Sejak sekolah dulu, baik ketika diajak oleh Gery atau pun Yudha, aku tidak pernah mau bergabung dengan mereka. Alasannya sederhana, karena mereka semua laki-laki meski aku mengenal beberapa dari mereka. Bahkan, Nadia yang notabene pacar Reza yang menjadi anggota Gala pun ketika sekolah dulu tidak pernah bergabung. Hanya ketika lulus sekolah dan beberapa anggota Gala memiliki pacar baru lah mereka sering mengagendakan pertemuan yang melibatkan perempuan di dalamnya.

Sejak Nadia mengabariku kalau Gala akan mengadakan buka bersama lengkap dengan pacar masing-masing, hatiku langsung tergelitik untuk datang melihat langsung hubungan Yudha dan Yoana. Terlebih yang kutahu, beberapa pacar anggota Gala adalah anggota peer group Yoana. Well, Gank terkenal pasti bertemu dengan yang sederajat.

"Kamu siapa?" Gery berujar dingin di seberang sana. Sialan. Kalimat Gery benar-benar menohokku. Laki-laki itu benar. Aku memiliki hubungan dengan siapa hingga bisa bergabung dengan acara mereka.

"Kamu ga mau ajak aku?. Ayola, Ger. Kamu tahu agenda buka bersama kelas kita ada di pertengahan bulan. Aku pengin buka bersama teman-teman juga." Aku harus melancarkan aksi memelasku agar laki-laki ini luluh padaku.

"Ga. Kamu bisa buka bersama Nadia. Atau nanti kita bisa buka berempat bersama Reza. Mereka juga teman-temanmu." Aku menghempaskan tubuh ke atas kasur mendengar nada ketus yang dilontarkan Gery. Ini sudah pukul sebelas malam, mataku sudah benar-benar lelah. Apa susahnya meng-iya-kan permintaanku dan kemudian aku akan beristirahat dengan senang.

"Kamu kenapa sih sekarang kalau membahas tentang Gala padaku selalu ketus?! Apa salahnya mengajakku?! Dulu waktu SMA juga sering mengajakku untuk ikut kumpul bersama teman-temanmu." Ucapku berapi-api. Aku sudah dapat menduga sebenarnya alasan dibalik Gery menolak permintaanku. Sayangnya, alasan Gery menolak adalah justru tujuanku untuk ikut. Dan aku harus memenangkan perdebatan ini. Gery harus mengajakku untuk datang ke acara itu.

"Lah kamu kenapa tiba-tiba semangat untuk gabung sama Gala?" Pertanyaan balik dari Gery membuatku menyengir tanpa dosa. Pasalnya tidak mungkin aku mengatakan alasan yang sebenarnya pada laki-laki itu. Bisa-bisa bukannya diajak ke acara buka bersama, aku justru dikirim kembali ke Jakarta besok.

"Ya kan aku belum pernah berkumpul bersama mereka, aku kan juga ingin mengenal teman-temanmu." Sembari terkekeh kecil aku mengeluarkan alasan tidak masuk akal kepada laki-laki itu. Aku yakin, di seberang sana Gery pasti tengah mencibir kalimat yang keluar dari mulutku.

"Mereka teman SMA ku, masa mengenalnya pun ketika SMA. Sekarang kita sudah bekerja, maka teman kerjaku lah yang harus kamu kenal. Aku bisa mengenalkan sebanyak yang kamu mau." Aku mencibir mendengar nada santai Gery mengatakan kalimat itu. Bisa-bisanya laki-laki itu menyisipkan misinya selama ini ditengah-tengah percakapan ini.

"Basi." Sahutku ketus.

"Terserah. Sekali tidak tetap tidak. Jangan berpikir aku tidak tahu alasan kamu merengek seperti ini." Aku berguling-guling di atas kasur karena kesal mendengar balasannya. Memang, rasanya tidak mungkin kalau Gery tidak dapat membaca maksudku. Gery itu adalah manusia super peka yang sok tahu kalau berhubungan dengan sesuatu yang masuk di akal, tetapi amat sangat tidak peka kalau berhubungan dengan perasaan. Ah, tapi tidak juga. Laki-laki ini dapat mengetahui dengan tepat teman-teman perempuanku yang menyimpan rasa padanya. Tetapi kenapa dirinya masih tidak dapat membaca kalau aku memang sudah tidak memiliki perasaan pada Yudha?!

Life CompanionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang