pawa

9K 1K 37
                                    

Gue udah siap-siap pengen ngomeli anak ayam hari ini. Siapa suruh bikin masalah sama macan yang lagi tidur. Mungkin menurutnya gue bakalan diem dan ngebiarin dia kayak gitu, tapi dia salah banget nilai gue.

Gue nungguin dia di ruang keluarga sambil nonton tv sama ngemilin seblak yang tadi minta suruh dibeliin Baekhyun.

Gak lama kemudian gue denger suara orang mencet digit password, siapa lagi kalau bukan Sehun. Udah gue gak nengok sama sekali pas dia udah masuk.

"Yooji sayang, kamu dimana?" teriaknya dari ruang tamu.

Gue juga gak jawab, gue diem biar dia aja yang nyari gue sampe ketemu.

"Kok udah pulang kamu yang?" Tanya gue pas dia udah ada di depan gue. Gak lupa juga gue masang wajah senyum bahagia di depannya.

"Ini pesenan kamu tadi, aku beliin semuanya." Katanya sambil menenteng kantong belanjaan lebih tinggi.

Dia masih berdiri di depan gue sambil senyum-seyum gajelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia masih berdiri di depan gue sambil senyum-seyum gajelas.

Wajah gue berubah jadi jutek dan tangan gue, gue lipat di depan dada sambil terus ngeliatin dia sampai dia salah tingkah.

"Kamu kenapa yang?" Tanyanya gugup, wajahnya berubah jadi panik.

"Buka penutup kepala kamu sekarang." Perintah gue dengan nada dingin.

"Rambut aku kotor yang." Jawabnya pelan.

"Udah lepas aja."

Mau gak mau dia ngelepas kupluk hitamnya itu.

Dia nundukin kepalanya ke bawah, malu kali ya sama kondisinya yang kayak gini? Dia sama sekali gak berani lihat ke arah gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia nundukin kepalanya ke bawah, malu kali ya sama kondisinya yang kayak gini? Dia sama sekali gak berani lihat ke arah gue.

Gue pengen banget caci maki dia sekarang.

"Ya Tuhan, rambut kamu Hun beneran warna oren? Maksutnya warnain rambut biar apa? Biar di kira  masih bujangan belom punya isteri gitu? Biar di bilang apa kamu dandan kayak ini? Ya ampun Sehun, aku gak habis pikir ya sama kamu! Bahkan terong-terongan pasar aja gak alay gini. Biar apa? Apa biar cabe-cabean pada nempel ke kamu atau apa? Atau kamu punya selingkuhan yang bisa menuhi kebutuhan kamu sebagai laki-laki dewasa?" Ucap gue panjang lebar dan penuh kecurigaan sama dia.

Gue udah hidup sama dia udah hampir satu tahun, baru kali ini gue ngomelin dia panjang lebar dan ngomongin hal-hal yang sebenernya nyakitin hati gue.

"Iya aku tau aku masih belum bisa jadi pendamping hidup yang baik, aku masih belum ngasih kamu hak sebagai suami, aku gak bisa masak, gak bisa buat kamu bangga." Gak terasa air mata gue ikutan jatuh dan ngebasahi pipi gue.

"Gak gitu yang." Jawabnya pelan, mungkin ngerasa bersalah.

"Udah aku gak mau denger alasan lagi. Pokoknya besok harus balik hitam. Kalau gak, kamu gak usah masuk kamar dan tidur di kamar, gak usah ngajak aku bicara." Ancam gue, lalu gue pergi buat masuk kamar sambil ngusap air mata. Tapi sebelumnya cemilan yang di bawanya tadi gue bawa masuk semua.

"ARGHH..." Gue denger dia teriak frustasi dari balik pintu kamar yang udah gue kunci.

"Bukain pintunya yang." Dia ngetuk pintu dan ngebuka daun pintunya.

"Aku mau ganti baju doang kok."

"Gak ada, pokoknya kalau gak hitam gak usah masuk kamar." Teriak gue.

"Ambilin jaket aja deh." Ucapnya dengan penuh permohonan.

Gue ambil jaketnya yang digantung dalam almari.

"Ini." Kata gue ngasih jaketnya, tapi tangan gue doang yang muncul karena pintunya gue buka sedikit.

BRUAK...

Gue nutup pintu tapi gak bisa woles, akhirnya menimbulkan sura keras yang gue yakini Sehun kaget dengernya.

•••

Hari ini penuh dengan penderitann -sehun-

Biar tidur di luar, biar digigit nyamuk! Sekalian biar di makan cabe-cabean -yooji-

New Teacher + Osh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang