Akhirnya... bisa posting part akhirnya. Maaf karena lama banget ga bsa posting lanjutannya. Kesibukan dunia nyata bener-bener menyita jari dan mata. Sampe-sampe ga sempet mosting. Hehehe.
Selamat membaca. Dan author ucapin terima kasih buat yang sudah ngunggui part ini lama banget.
AUTHOR POV.
Bard The Bowman, pria yang pertama kali Yuna temui diawal perjalanannya. Tidak Yuna sangka sebagai pria yang paling akhir ia hadapi. Hal yang tidak pernah dia ketahui bahwa Obscure mampu mengendalikan manusia sebaik Bard.
Saat menghadapi Ibu peri yang dikendalikan oleh tongkat sihirnya. Yuna tidak mengalami kesulitan sebesar ini. Karena Obscure yang merasuki tongkat sihir ibu peri hanya membuat Ibu peri melakukan hal-hal yang jahat. Yuna berhasil mendapatkan tongkat sihirnya dengan cara menyusup dan mencurinya. Begitu tongkat sihir ibu peri berada ditangannya, Ibu peri kembali normal menjadi peri tua yang cerewet tapi baik hati.
Tapi kali ini tidak. Kali ini rasanya berbeda. Obscure yang memasuki buku memang sangat kuat, terbukti saat dia memasuki buku pertama kali, membuat Yuna terombang-ambing sesaat. Tapi Yuna sungguh tidak menyangka bawa obscure itu bersembunyi didalam arkenstone, didalam batu terkuat di Middle Earth, simbol Raja gunung Erebor.
Antara tongkat dan batu jelas-jelas memiliki kekuatan yang berbeda. Dan obscure cenderung memasuki benda yang mengandung sihir yang lemah. Tongkat tidak memiliki sihir jika tidak digunakan. Sedangkan Arkenstone memiliki sihir yang kuat. Batu itu bukti dari kekuasaan yang maha dasyat, bukti sebagai raja gunung.
Saat tiba di Erebor, Yuna memang merasakan kekuatan sihir hitam memenuhi gunung. Tapi saat itu dia mengira hal itu hanyalah efek dari sang naga, penyakit naga, begitulah yang Bilbo katakan padanya. Thorin berubah menjadi serakah dan mudah curiga.
Tapi tiba-tiba saja dia menjadi takut berada didekat Bilbo, awalnya Yuna mengira bahwa hal itu juga merupakan efek The One Ring yang Bilbo bawa. Membuatnya ingin menjauh dari Bilbo. Dan saat Bilbo menunjukan Arkenstone yang ia sembunyikan dari Bilbo. Yuna untuk pertama kalinya menyadari bahwa apa yang dia rasakan sama sekali bukanlah efek dari penyakit naga ataupun the one ring. Melainkan obscure yang bersembunyi didalam batu Arkenstone, melemah seolah-olah energinya habis membuat Yuna lemas, tapi dikali kedua ia melihat arkenstone ditenda Thranduil, obscure menyerangnya langsung, membuatnya jatuh pingsan.
Yuna tidak pernah dilatih untuk ini, menghadapi Oscure yag mampu mengendalikan manusianya dengan sangat kuat. Menjadi bagian dari manusia itu, menempel seperti parasit didalam otak mereka.
Melawan manusia itu sama saja melukai mereka. Tapi Yuna dilarang melukai manusia yang tidak bersalah. Bard tidak bersalah, Bard tidak tahu apapun.
"Apa yang akan kau lakukan sekarang, Wanderer?" Tanya Gandalf saat melihat Yuna kembali memasang ancang-ancang untuk merapalkan mantra. Yuna berlari mendekati Bard. Legolas yang berada dibelakangnya hendak menyusul tapi ditahan oleh Gandalf.
"Tidak Legolas, ini pertarungannya. Kita hanyalah beban baginya" ucap Gandalf, Legolas mengerang marah akan ketidak berdayaanya.
"Gandalf, selama ini Wanderer bersama kita. Aku tidak pernah melihatnya terluka sedikitpun sebelumnya. Bagaimana sekarang dia bisa menjadi seperti ini?" tanya Bilbo sambil menatap Yuna yang bertarung dengan Bard dihadapannya. Kilat sihir biru bercampur keperakan dari tongkat Yuna dan kilat sihir hitam dari diri Bard memenuhi Ravenhill.
"Gelangnya" Jawab Gandalf berjalan dengan tongkatnya menatap pertarungan Yuna. "Wanderer, melepas gelangnya. Gelang yang melindunginya selama ini. Seorang Wanderer, memakai gelang untuk melindungi dirinya dari celaka yang mungkin dia alami. Tidak akan terluka dan tidak akan terbunuh didalam buku"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wanderer 1 - Legolas Fanfiction
FanfictionFanfiction karya JRR Tolkien Sinopsis Seorang wanderer yang berkelana didalam dunia buku. Hingga akhirnya ia memasuki salah satu buku karya JRR Tolkien dan terjebak disana. Melanggar semua aturan, berperang melawan Orc dan jatuh cinta... Hingga pil...