CHAPT 05. THE HOBBIT & THE DWARVES

1.2K 138 21
                                    

Note : saya agak bingung mengatur timelinenya biar pas sama di movie. Jadi kalo ada yang nggak nyambung. Mulai part ini beberapa adegan akan nggak sama dengan di movie. Ini murni kreasi author. Maafkan author.

Perjalanananku mencari keberadaan rombongan Hobbit dan para dwarfs tidak bisa dibilang lancar tanpa halangan. Menyeberangi sungai besar besar dan lebar. Sepedaku tidak bisa sering dipakai. Jadi aku memutuskan berjalan kaki yang membuat perjalanan menjadi lebih lama. Kakiku mungilku semakin ramping karena banyak berjalan.

Melaksanakan misi ini, serasa menambah dosa. Karena aku mengutuk Claudia setiap saat ketika aku lelah. Claudia hanya bisa berbisik meminta maaf sesekali. Komunikasi antara diriku dan Claudia tidak bisa dilakukan sepanjang waktu. Perbedaan waktu antara kami, menjadikan frekuensi antara kami menjadi tidak tertentu. Kadang kami bisa mengobrol seharian, kadang tidak sama sekali. Jenkins mengatakan, bahkan dengan sihir yang rumit, hal ini masih menjadi kendala.

Tapi kupikir hal itu wajar karena jika melihat waktu di duniaku dan didunia didalam buku. Jika kita membaca buku, kita tidak akan merasakan pergerakan waktu didunia buku senormal dunia kita, waktu berjalan dengan cepat, sejam kemudian, sehari kemudian, seminggu kemudian, sebulan dan setahun dan seterusnya, berjalan dalam hitungan lembaran.

Tapi jika aku memasuki buku, maka waktu yang kuhabiskan senormal duniaku. Satu jam benar-benar satu jam. Tidak ada adegan dibuat menjadi 'selanjutnya, kemudian dan setelahnya' dengan cepat.

Karena itu jika cerita didalam buku berlangsung selama 13 bulan maka, selama 13 bulan lah aku didalam buku, tapi bagi Claudia mungkin hanya butuh 1 minggu atau paling lama 2 minggu untuk perjalananku. Dan menurutku hal itulah yang membuat komunikasi kami tidak bisa dilakukan terus menerus.

***

Perjalanan menuju Misty Mountain adalah perjalanan yang paling melelahkan. Karena aku harus menanjak dengan banyak bebatuan terjal dan gunung ini terasa tidak menyenangkan. Perjalanan terasa semakin berat saat Claudia mengatakan padaku bahwa didalam gunung ditinggali oleh mahluk menjijikan bernama Goblin.

Menurut Claudia, goblin disini berbeda dengan goblin yang menjaga bank sihir. Walaupun mereka sama-sama memuakan. Goblin disini sangat jahat. Mereka tidak suka gunung mereka dimasukin dan mereka memasang banyak jebakan didalam gunung. Dan hal ini membuatku tidak bisa tidur ataupun beristirahat. Mengendap-endap melewati lorong-lorong gunung, dan dari yang kulihat ketenangan mereka belum terganggu yang berarti kelompok Hobbit dan para dwarfs belum melewati tempat ini.

Berhari-hari menaiki gunung, dan begitu juga saat turun, butuh berhari-hari dan kemudian berminggu-minggu untuk sampai ke Rivendell. Tubuhku terasa luar biasa lelahnya. Sehingga memutuskan beristirahat di tepi sungai Bruinen. Mendirikan tendaku untuk tinggal selama beberapa hari.

Setelah cukup beristirahat, aku memutuskan melanjutkan perjalanan saat melihat sekelompok kecil Orc melewati tendaku. Kurasa perburuan dwarf sudah dimulai.

Hari sudah mulai menggelap saat aku memasuki sebuah hutan. Aku hendak mendirikan tenda saat samar-samar aku mencium wangi masakan yang tidak enak. Aku melangkah lebih cepat mengikuti aroma masakan yang semakin menguat di pinggir hutan.

Dan disana, diantara bebatuan. Rombongan Hobit dan para dwarf terlihat beristirahat. Aku membatalkan niatku mendirikan tenda, memutuskan mengintip dari kejauhan.

"Aku menemukan mereka" infoku pada Claudia.

"Sungguh? Dimana?" tanya Claudia dengan suara agak serak.

"Ditepi hutan setelah melewati Misty Mountains. Apa kau baru bangun?" tanyaku

"Hmm.. semalam kakakmu mengomeliku habis-habisan. Dia tau kalau kau terjatuh jauh dari tempat seharusnya. Dan dia bahkan meminta rapat Dewan untuk menarikmu. Syukurnya mereka menolaknya. Dan akhirnya aku yang jadi korban" cerita Claudia sepertinya dia masih berusaha memulihkan kesadarannya,

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang