Extra Part (Legolas Pov 2)

1.6K 126 13
                                    

Maaf...

Maaf... banget saya gantungin lamaaaaa banget. Sampe diinboxin. Sumpah, pekerjaan terasa menghambat imajinasi. Belum lagi author sempat kena bencana. Rumah kebanjiran. Syukurnya laptop selamat.

Pengen banget nyelesain Legolas part ini di akhir Desember, tapi apadikata... janji hanyalah janji. Keinginan hanyalah keinginan.

Tapi seperti yang saja janjika. Seri ini ga akan gantung begitu aja. Saya pasti akan lanjutin sampeeee tamat. Sampeeee kapan ya, hmmm rahasia.

So. Selamat membaca, dan terima kasih banyak buat yang sudah menanti. Keep Vote ya biar tambah semangat.

Part ini akan luar biasa panjang. Dan saya males bagi Part lagi. hehehe jangan bosen ya.

___________________

Aku membawa rombongan Dwarf dan manusia itu ke penjara bawah tanah kami. Saat salah satu Prajuritku membawanya melewatiku, tiba-tiba saja aku merasakan wangi samar misterius itu didekatnya. Dan saat aku ingin memastikannya, gadis manusia itu sudah lebih dulu masuk kedalam penjara dan berbaring membelakangiku.

Aku yang entah kenapa menjadi sangat kesal, dan semakin kesal saat melihat Dwarf muda yang menggendong gadis itu terlihat menggoda Tauriel, bahkan Tauriel terlihat tidak keberatan dan hanya tersenyum kecil.

"Ada apa?" Tanya Tauriel saat kami meninggalkan penjara bawah tanah. Awalnya aku hendak pergi menemui Adá, tapi mengingat dia sedang mengintrograsi Thorin, aku mengurungkan niatku. "Kau terlihat kebingungan"

"Aku mencium wangi itu lagi tadi, saat kita mengepung rombongan Dwarf Erebor." jelasku

"Benarkah? Bagaimana bisa?" tanya Tauriel terkejut. "Kau yakin ini wangi yang sama?"

"Aku tidak tahu. Tapi, ya aku yakin. Hanya saja wanginya sangat samar. Aku tidak tahu apakah itu nyata atau aku hanya membayangkannya saja"

Kami terdiam cukup lama, atau mungkin Tauriel yang sengaja membiarkan aku melamun sendirian. Tidak melakukan apapun untuk mengusikku, walaupun terlihat jelas dia penasaran akan sesuatu.

"Menurutmu..." akhirnya, setelah mondar mandir dihadapanku dengan kening berkerut.

"Apa?" Aku bertanya karena Tauriel terlihat bingung untuk memulai pertanyaannya.

"Apa yang membuat Dwarf Erebor datang ke..." tanya Tauriel, tapi terhenti saat kami mendengar suara Thorin yang memenuhi lorong yang ada di Istana Greenwood. Suara yang berisi hinaan pada Raja dan Bangsa Elf Mirkwood.

Aku dan Tauriel saling pandang sesaat, lalu memutuskan pergi menuju Aula tempat Adá mengintrogasi Thorin. Saat kami tiba disana, Adá terlihat sangat marah, wajahnya dingin dan tatapannya tajam.

"Bawa dia! Tidak ada yang boleh membebaskannya, tanpa seijinku" perintah Adá begitu melihat kedatanganku.

"Adá, apa yang terjadi? Kenapa dia menghina kita tadi?" aku mencoba bertanya. Thorin yang kutatap, membalas tatapanku dengan remeh, lalu mendengus dan memalingkan wajahnya.

"Bawa dia! Lakukan apa yang aku perintahkan!" perintah Adá lagi. "Awasi mereka semua. Ada terlalu banyak pekerjaan yang harus kita laksanakan. Malam Mereth e-nGlitih sebentar lagi, tidak ada satupun Dwarf yang bisa menganggu acara penting ini" tambah Adá lalu pergi meninggalkan kami bertiga.

Aku menarik Thorin lalu membawanya ke Penjara bawah tanah. Terlalu bingung dengan penjelasan yang Adá berikan. Setelah memasukan Thorin kedalam penjara, aku melewati penjara dimana gadis yang kukira Elleth berada. Dua orang Dwarf terlihat berdiri tegang didepan pintu, membuatku heran. Aku hanya bisa melihat matanya menatapku bingung dari kejauhan, lalu bergeser.

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang