CHAPT 10. MERETH e-nGILITH

1.3K 138 39
                                    

Author baikkan. Ngepost smpe 3 bab dalam seminggu. Selamat membaca
😘😘😘

Pesta Mereth e-nGilith adalah pesta yang dilaksanakan para Elf dibawah bintang. Entah untuk memperingati apa. Panen atau hanya sekedar reuni. Tapi para Elf sangat dikenal menyukainya. Elf sangat suka memandang bintang. Mereka menyamakan cahaya bintang dengan memory mereka. Mungkin itu karena mereka diberkahi hidup lama, bukan abadi.

Ada perbedaan antara abadi dan hidup lama. Abadi adalah mereka yang tidak akan bisa mati baik karena sakit ataupun dibunuh. Sedangkan hidup lama ya hidup lama.

Sayangnya berkah ini menjadi ego bagi mereka, membuat mereka merasa menjadi kaum yang paling suci padahal menurutku mereka hanyalah mahluk purba yang mengikuti perkembangan jaman. Ok! Jangan marah padaku, cukup Claudia dan Joana. Apa sih enaknya jadi mahluk immortal? Beranak pinak hanya memenuhi isi Middle Earth. Tapi aku heran kenapa produksi Elf tidak berkembang pesat seperti manusia ya. Mungkin inilah salah satu kekurangan mereka.

Elf terkenal dengan romantismenya yaitu cinta sejati satu kali seumur hidup. Karena itulah Elf bisa dibilang dilarang jatuh cinta pada manusia, bukan dilarang sih tapi seperti sebuah kutukan. Jatuh cinta pada manusia sama dengan hukuman mati. Karena begitu manusia yang dicintainya meninggal, elf itu perlahan akan mati.

Aku tidak melihat dimana romantisnya hal itu, maksudku. Ayolah bagaimana mungkin Elf yang luar biasa tampan atau luar biasa cantik masih akan cinta pada kerut-kerutan diwajah? Mereka pasti akan melirik yang lain. Oke itu argumentku yang dihadiahi lemparan kertas oleh teman-temanku.

Kembali ke acara Mereth e-nGilith. Harus aku akui bahwa pesta ini sangat indah. Para Elf tertawa dan menari di Aula yang didesain mirip halaman hijau. Mereka berkumpul dan saling menunjuk kelautan bintang.

Pesta ini benar-benar indah, musik yang indah, cahaya temaram yang misterius namun indah. Sayangnya pendampingku yang tidak indah. Huft. si Ellon berambut emas ini, kenapa dia malah menghampiriku. Apa dia tidak punya pasangan? Diakan pemimpin prajurit Elf, pasti banyak gadis yang akan menyukainya. Aku bisa melihat tatapan elleth-elleth ini. Ugh.. aku pikir semua elleth akan seperti Lady Arwen, putri Lord Elrond. Cantik, anggun, ramah dan pendiam. Tapi ini, mereka tidak ada bedanya Putri-putri yang ada dipesta Pangeran yang cekikikan sambil mengerlingkan mata, menggoda.

"Apa sih maumu?" tanyaku galak. "Jangan ikuti aku!" bisikku galak

Ellon itu menatapku dengan kening berkerut bingung. "Ini pesta, aku bisa kemana saja. Sesukaku"

"Aku tahu, tapi jangan membuntutiku. Apa kau tidak lihat mata mereka? Seperti Vella yang akan berubah saat melihatku" Ellon itu mendengus.

"Apa itu Vella?" tanyanya tiba-tiba membuatku terkaget.

"Mm.. mm.. Itu -- itu ah pokoknya hanya aku yang tahu. Titik. Jangan ikuti aku. Aku--" Ellon berambut emas itu justru menarikku kesampingnya dan membawaku pergi.

"Tetap disini, mereka tidak akan mendekat jika melihatku membawa pasangan" perintahnya, hidungnya tiba-tiba mendekat seperti mencium sesuatu. "Wangi ini?" matanya menatapku frustasi.

"Kenapa?" Aku mencoba berkelit saat mataku bersibobrok dengan King Thranduil, dia memicingkan matanya kearah kami. Aku jengah. Raja itu sangat tampan, bagaimana dengan putranya. Pasti tampan juga, mungkin lebih tampan dari Ellon berambut emas ini.

"Wangi apa?" tanyanya. "Membuatku penasaran" gumamnya terdengar olehku.

"Wangi bunga anggrek! Sudah lepaskan aku" aku menarik lenganku yang dicengkramnya, membuatnya kaget. Kenapa sih dengan Ellon ini. Kurasa dia terbiasa ditempeli elleth sehingga dia kaget karena aku tolak. "Dengar ya, sudah aku bilang. Aku punya pekerjaan." Aku berbalik mendekati King Thranduil dengan mengendap-endap. Aku mengambil kamera yang kusimpan ditas serut mungil yang warnanya senada dengan gaunku. Mengambil beberapa gambar Elven King itu dan juga beberapa elf yang lain.

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang