Beberapa part ubah plot di movie
"Apa yang kau pikirkan Thorin? Pasukan Elf dan para penduduk yang marah berada diluar sana. Kenapa kau tidak bisa memberikan saja imbalan yang kau janjikan" Aku menghampiri Thorin setelah Bilbo dan Kili menjelaskan hal yang baru saja terjadi digerbang.
Dale dipenuhi pasukan Elf dari Mirkwood, dan Bard datang untuk menagih imbalan. Lalu Thorin menolaknya. Mengusirnya.
"Kenapa aku harus memberikan hak yang sudah seharusnya menjadi milikku?"
"Karena kau sudah menjanjikannya? Mereka membantumu. Dan sebagai balasannya kehancuran dan kematian yang mereka dapatkan"
"Mereka membantu kita, hanya untuk imbalan kekayaan" Teriak Thorin padaku.
"Karena itu kesepakatan kalian!" teriakku membalas teriakan Thorin. Para dwarf dibelakangku bergerak mundur
"Kesepakatan apa? Mereka memaksa kami menukar hak kami dengan selimut dan makanan. Menukar masa depan kami untuk kebebasan. Bag--"
"Tapi kau yang mengajukan perjanjian! Bukan mereka yang meminta! Kaulah yang menjanjikan. Aku tidak menyangka Thorin, kau sudah dibutakan oleh emas-emasmu. Hanya berikan beberapa saja tidak akan mengurangi emas-emasmu. Dan apa yang dilakukan Elven King itu disini?"
"Dia menginginkan permata ini" Thorin menarik sebuah kalung permata putih yang berkilau indah diatas mejanya. Sangat cantik. "Permata putih dari cahaya bintang yang murni, Permata putih Lasgalen. Aku tahu Elven King itu sangat menginginkannya. Tapi dia tidak akan pernah mendapatkannya."
"Kenapa?"
"Karena aku memberikannya padamu sebagai imbalan" jelasnya dengan tersenyum, menatap mataku dengan cara yang berbeda. Aku terperangah, tersadar akan tatapan Thorin padaku yang penuh perasaan. Tatapan yang sering kulihat dia layangkan padaku akhir-akhir ini. Thorin jatuh cinta padaku. "Aku tau kau hanya meminta sekarung emas sebagai imbalan, tapi kau akan pantas memakainya, Wanderer" ucapnya, lalu melangkah mendekatiku. Memakaikan kalung itu keleherku.
"Thorin..." bisikku takut. "Maaf, tapi aku tidak bisa." aku hendak melepaskan kalungnya. Tangan Thorin meraihku. Senyum sedih terpancar diwajahnya.
"Kumohon, pakailah. Aku tahu... kau mencintai Elf itu. Mereka membicarakannya sepanjang hari" Thorin menatap para dwarf dibelakangku. Fili, Bofur dan Oin menunduk. "Tidak apa-apa"
"Maafkan aku Thorin, tapi tetap saja. Tanpa Legolas pun, aku tidak bisa tetap berada disini. Aku harus pergi setelah semuanya berakhir" Thorin tersentak, gumamman riuh terdengar "I do not belong to your world"
"Wanderer? Kau akan pergi?" bisik Kili lirih, aku menoleh menatapnya dan mengangguk.
"Maafkan aku"
"Maka jadikan kalung itu sebagai hadiah perpisahan dariku..." ucap Thorin lalu berbalik memunggungiku.
****
Aku tidak bisa melepas kalung permata putih ini. Entah kenapa. Awalnya aku ingin menyimpan kalung itu bersamaan dengan sekarung emas imbalanku. Tapi sangat susah dilepaskan. Bahkan Bilbo yang ikut membantu mengatakan tidak bisa. Kait kalung itu menghilang. Aku pernah mendengar perhiasan buatan dwarf terkadang mengandung sihir.
"Tidak bisa!" ucap Bilbo untuk kesekian kalinya dan menyerah. "Aku tidak menyangka, Thorin ternyata jatuh cinta padamu, padahal sebelumnya kalian sangat tidak akur"
"Aku juga, aku tidak menyangka sama sekali" ucapku bersender pada kursi pantai. Lelah berkutat mencoba melepaskan kalung sialan ini.
"Tapi kau mencintai Elven Prince itu, benar bukan? Bofur yang menceritakannya pada kami saat kalian tiba beberapa waktu lalu" ucap Bilbo sambil menyeruput coklat panasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wanderer 1 - Legolas Fanfiction
FanfictionFanfiction karya JRR Tolkien Sinopsis Seorang wanderer yang berkelana didalam dunia buku. Hingga akhirnya ia memasuki salah satu buku karya JRR Tolkien dan terjebak disana. Melanggar semua aturan, berperang melawan Orc dan jatuh cinta... Hingga pil...