CHAPT 16. FARAWELL

1.1K 123 12
                                    

PLOT Kali ini memang jauh dari movie, murni imajinasi Author. Jadi wajar kalo ada ketidaksinambungan dengan movie. Mungkin agak gaje gimana gitu.

"Fili... Fili..." aku menggumamkan nama itu, dan terbayang wajah Fili yang perlahan memudar. Saat aku sadar Legolas memandangku dengan tatapan khawatirnya. Aku menangis, dan dia membawaku kedalam pelukannya. "Fili sudah tiada" bisikku Tauriel terkesiap lalu menoleh ke Ravenhill.

Kelelawar raksasa bermunculan dan terbang mengelilingi tower di Ravenhill. Aku cepat-cepat bangkit. Badanku terasa lemas, Legolas membantuku berdiri. Tangannya dengan gemetar menyentuh dadaku, aku menunduk dan melihat sweaterku sudah bernoda darah kemerahan, seperti sebuah luka besar baru saja muncul didadaku.

"Kau terluka?" Tanya Legolas. Aku hanya menggeleng. Aku tidak terluka sedikitpun, tapi aku merasakan sakit seperti tertusuk dari belakang. Aku sempat berpikir seseorang menikamku tadi, tapi tidak ada siapapun. Hingga aku pingsan dan aku melihat bayangan Fili yang pucat dan tidak bernyawa. Aku tidak merasakan sakit lagi, tapi aku merasakan kekosongan di dadaku.

"Kili..." ucapku pelan lalu bergegas berlari menuju Ravenhill. Aku menggunakan cambukku untuk menjatuhkan kelelawar-kelelawar raksasa itu. Legolas terbang dengan menggantungkan dirinya pada kelelawar yang melewati kami. Terbang ke reruntuhan tertinggi. Tauriel berlari disampingku.

Aku meninggalkan Tauriel saat aku melihat Bilbo dan Dwalin dikepung. Aku mencari tempat yang lebih tinggi untuk bisa memanah lebih leluasa. Mode mematikan Claudia, membantuku untuk membunuh banyak orc yg mendekati Bilbo. Hingga kulihat orc mengerikan itu lagi. Yang belakangan aku ketahui bernama Bolg. Meninju Bilbo

"Bilbo!" jeritku. Aku melompat dan berlari ketempat Bilbo. Saat aku sudah berada disana, aku memastikan kondisi Bilbo dan bersyukur bahwa dia selamat, hanya pingsan. Saat aku hendak memindahkan Bilbo, Orc hitam besar tiba-tiba jatuh disampingku dengan panah Elf tertancap dikepalanya. Aku menoleh untuk mencari tau siapa yang memanahnya dan melihat Legolas berada di tower tertinggi diseberangku. Memanah orc yang muncul dari utara. Dimana Thorin berada.

Aku membuat kubah sihir untuk melindungi Bilbo, lalu meninggalkannya, kembali keposisiku semula. Semakin banyak orc yang berdatangan dari timur. Aku menggunakan merapalkan mantra tanah dan melayangkan bebatuan disekitarku dan menerjang orc-orc yang baru muncul ditimur.

Aku melakukannya berkali-kali hingga aku mendengar jeritan memilukan Tauriel didekatku. Dan sekali lagi aku merasakan tusukan didadaku bersama semburan darah, keseimbanganku hilang dan membuatku terjatuh. "WANDERER!!" aku mendengar jeritan Legolas sebelum terguling-guling dan jatuh kebawah.

Aku mencoba bertahan tapi rasa sakit yang kurasakan bukan hanya rasa sakit akan tusukan, tapi juga perasaan akan sedih dan duka ditinggal. Dan hal itu membuatku sesak, airmataku mengalir tidak hanya karena kesedihanku, tapi juga kesedihan Tauriel yang merasukiku. Merangkak perlahan aku mencoba bergerak ketempat Kili, tapi rasa sakitnya membuatku kehilangan kesadaranku. Aku pingsan sebelum sampai ketempat Kili.

***

Flashback ON

"Ada alasan kenapa kita tidak boleh terlihat, Yuna. Kita dilarang berinteraksi dan berbicara dengan karakter didalam buku. Kita adalah pengawas, yang melihat bagaimana dan memastikan jalan cerita yang terjadi sesuai dengan yang tertulis" ucap Mrs. Fedderic padaku setelah aksiku mencuri lukisan Dorian, dan membuat Dorian marah besar lalu mengejarku.

"Aku tidak mengubah apapun dengan bertengkar dengan Dorian, Mrs. Fe" aku mencoba membela diriku. Mrs. Fedderic menoleh lalu menatapku tajam.

"Kau tidak boleh mengulangi hal ini lagi. Kali ini kau menjadi musuh Dorian. Tapi lain kali kau bisa menjadi teman seseorang. Dan hal itu tidak boleh terjadi"

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang