CHAPT 03. ENTERED THE BOOK

1.3K 135 29
                                    

"Kau tidak harus masuk kesana. Aku tau kau tidak menyukai buku itu. Kau merasa terganggu" Eve kembali membujuk Yuna dikamar Yuna saat Yuna sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawanya. "Masih belum terlambat untuk menolaknya"

Eve ternyata belum menyerah. Dia masih berharap Yuna menolaknya. Dia khawatir, Yuna tau itu. Entah kenapa Eve merasa tidak nyaman mengirim adiknya memasuki buku JRR Tolkien. Dia sudah membaca buku itu dan dia tahu buku itu terlalu penuh dengan imajinasi dari sihir-sihir gelap. Setelah mengetahui bahwa JRR. Tolkien adalah salah satu anak dari penyihir yang menjadi korban perburuan penyihir. Dia sempat menghilang hingga akhirnya muncul kembali dengan banyak cerita-cerita. Tolkien bukan orang jahat atau penulis yang mencoba mencuci otak pembacanya dengan tulisannya. Tapi tetap saja, banyak orang dimasa itu mempertanyakan dari mana kisah itu berasal, apakah murni hanya imajinasinya? Karena semuanya terlalu nyata dan terlalu gelap.

Karya JRR Tolkien merupakan karya yang tidak dijelaskan kapan cerita ini pertama kali ditulis. Novel yang beredar diluncurkan oleh keturunannya. Itupun sudah berpuluh tahun yang lalu. Jadi intinya, semuanya tidak jelas bagi Eve. Dan dia tidak ingin mengirim adiknya ke dunia yang tidak jelas.

"Aku tidak mungkin menolaknya sekarang Eve, orang-orang akan meremehkanku" Yuna melipat beberapa kaus hitamnya dan memasukannya kedalam ransel kerutnya. Ransel itu sudah ia modifikasi dengan menambahkan sihir perluasan ruang tidak terdeteksi seperti yang Hermione lakukan di film Harry Potter.

"Tapi..."

"Eve. Aku akan baik-baik saja. Aku sudah menjadi wanderer sejak usiaku 15 tahun, kau tau kan? Aku sudah terlatih menghadapi bahaya yang mungkin saja aku dapatkan saat memasuki buku. Bahkan di dalam kisah cinderella aku harus melawan prajurit pangeran charming" Yuna mencoba menenangkan Eve dengan memberikan senyum konyolnya

"Hal itu tidak akan terjadi kalau kau tidak mencuri sepatu kaca milik cinderella" Eve terkekeh.

Yuna memberengut kesal. "Bukan mencuri Eve, tapi aku hanya -- mengambilnya." Yuna terlihat berpikir sejenak, lalu mendesah pasrah "Baiklah, sama saja" Yuna terkekeh kemudian bersama Eve yang mengelus rambut hitam Yuna yang bergelombang lembut dan halus.

Eve kemudian bangkit, mengambil beberapa mantel Yuna dan melipatnya. Yuna butuh mantel tebal, karena berdasarkan yang Eve baca, The Hobbit karya JRR Tolkien berlatarkan musim dingin. "Bawakan yang hitam saja, jangan yang mencolok" ucap Yuna saat melihat Eve hendak melipat mantel bulu berwarna merah dan hijau. "Putih juga tidak apa-apa"

Untuk beberapa saat, Eve dan Yuna terlihat fokus dalam menyiapkan pakaian Yuna serta perlengkapan lainnya. Eve melipat baju-baju yang akan Yuna gunakan, sedangkan Yuna membersihkan senjata-senjata yang biasa ia gunakan, seperti pedang yang bisa menjadi cambuk dan sepasang belati yang terlihat unik dan tidak biasa.

"Aku selalu penasaran dengan belati itu, dimana kau mendapatkannya?" tanya Eve saat melihat Yuna membersihkan belatinya, yang terlihat berkilau terkena sinar bulan.

"Ibuku yang memberikan, awalnya aku tidak tahu untuk apa. Maksudku, untuk apa mewariskan sepasang belati pada anak kecil berusia 10 tahun? Setelah bergabung dengan The Librarian, aku pikir belati-belati ini ada gunanya juga. Aku tidak pernah menggunakannya untuk bertarung, hanya pedang yang sering aku pakai, itu juga hanya sesekali. Tidak semua buku yang kumasuki berisi peperangan Eve?" jelas Yuna dan mencoba menenangkan saudaranya yang terlihat kurang suka mendengarnya bertarung. Yuna tidak habis pikir, kenapa Eve selalu tidak suka mendengar dirinya bertarung, padahal Eve sendiri sudah sering beradu senjata dengan teroris.

"Apa kau akan membawa glock yang aku berikan?" tanya Eve, karena dia tidak melihat senjata yang dia hadiahkan pada Yuna ada dimanapun. Yuna mengangguk, menggunakan dagunya menunjuk ke arah tas ransel hitamnya. "Kau harus membersihkannya juga, jika didiamkan seperti itu, senjatamu akan berkarat Yuna."

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang