CHAP. 01. SI NONA PENGEMBARA

2.1K 166 19
                                    


= Author Pov=

Seorang gadis dengan rambut merah berkibar-kibar keluar dari ruangannya yang penuh dengan layar komputer dan hologram aktif. Wajahnya terlihat begitu bersemangat, berbeda dengan suasana genting yang baru saja ditinggalkan.

Claudia Verrmant berlari dengan penuh semangat. Tubuhnya yang agak berisi berlari kencang menuju kesudut lain Perpustakaan. Melewati beberapa pengunjung yang terlihat tertarik dengan wajah antusiasnya.

Claudia berlari menuju lift di perpustakaan. Bersyukur bahwa dia sendirian didalam lift. Dengan tidak sabar menunduk kearah kamera diatas tombol-tombol lift. Dalam hitungan detik tombol-tombol itu menghilang dan hanya memunculkan dua buah tombol saja.

The Library / Perpustakaan

The Warehouse 13/ Gudang 13

"Jelas saja perpustakaan idiot..." ejeknya sambil menekan tombol The Library dengan gemas. Seluruh badannya terasa menggigil karena terlalu senang, bahkan overload happy. Kakinya meloncat-loncat tidak sabar saat melihat angka yang tertera diatas lift bergerak dengan cepat dan tidak masuk akal.

Lift itu tidak bergerak naik, padahal lantai yang baru saja dia tinggalkan berada di posisi paling bawah. Tapi bergerak turun, kedalaman yang bahkan tidak terhitung. Sebuah detingan halus terdengan. Claudia melihat layar diatas pintu lift, yang tidak memperlihat angka melainkan menampilkan nama "The Library". Membuat senyumnya semakin mengembang, dan membuatnya semakin tidak sabaran.

Dalam hitungan detik, begitu pintu lift terbuka. Sebuah Aula Perpustakaan yang sangat luas, bahkan lebih luas berkali kali kali lipat dari Perpustakaan diatas sana. Aula yang dipenuhi dengan berlapis-lapis lemari raksasa yang lumayan tinggi tapi masih menyisakan langit-langit Aula yang sangat tinggi.

Perbedaan perpustakaan ini dengan perpustakaan yang ada diatas adalah bahwa buku-buku yang memenuhi lemari tersebut terlihat kuno tapi awet dan terawat. Berbagai macam buku dari berbagai cerita sejarah, dongeng, jaman, variasi dan genre ada di dalam perpusatakaan ini. Dan yang pasti bahwa buku-buku tersebut adalah buku pertama yang ditulis dengan tangan dan asli. Tidak seperti buku yang sudah tercetak dan tersebar diberbagai penjuru dunia yang sudah dikurangi beberapa bagiannya. Karena setiap buku pertama atau mereka sebut The First Born memiliki nyawa dan kehidupan didalamnya. Yang muncul karena energi dari sang Penulis, The Author.

Claudia yang terus berlari mengelilingi perpustakaan, mengabaikan panggilan salah satu rekannya yang sedang berdiskusi, mengabaikan pertengkaran kecil yang biasa terjadi dilorong. Berteriak-teriak.

"GAWAT! GAWAT!. BENCANA BESAR..." membuat segala aktifitas yang sedang berlangsung hingga pertengkaran yang terjadi dilorong yang tadi dia lewati terhenti. Semua melangkah mendekatinya, tapi Claudia hanya melewati tanpa berniat menjelaskan pada mereka. Mereka hanya bisa saling berbisik-bisik bertanya ada apa.

Claudia tetap berlari dengan kencang hingga kesalah satu ruangan megah yang terdapat beberapa meja dengan ornamen mistis dimana diatasnya terbentang sebuah buku besar yang dilindungi oleh cahaya biru bulan.

"CARSEN!!" teriaknya, yang dipanggil menoleh, menghentikan aktifitasnya memutuskan buku mana yang harus dia baca.

"Ada apa?" alih-alih memilih salah satu buku yang ia pegang, Carsen memutuskan untuk menaruh keduanya. Berjalan menuju Claudia berdiri yang memandang salah satu meja mistis dengan penuh rindu. Pedang Excalibur yang melayang disampingnya mendahului menghampiri Claudia. Menyenggol-nyenggol pundak Claudia.

Claudia menoleh kearah Carsen dan pedang ajaibnya. "Katakan -- padaku dia -- sudah -- akan kembali" tanyanya dengan wajah penuh kerinduan, harapan dan kegilaan? Eh. Carsen mengernyit melihat wajah Claudia yang terlihat seperti gadis yang sedang menahan buang air kecil dan memohon meminjam ruangan toilet padanya.

The Wanderer 1 - Legolas FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang