chapter 38

1.1K 114 49
                                        


Langsung saja

Happy reading..

Vote and coment jangan lupa
.
.
.
.

Duak... duak... duak...

"PARK YUGYEOOOOM... cepat keluaaaar...
Aku tahu kau belum tidur..."
Jinyoung masih terus menendang-nendang pintu kamar yugyeom..

"Babie.... sudah biar besok saja...
Mungkin yugyeom kelelahan"

"Yaaak... kau fikir aku tidak lelah, aku jg lelah..." jinyoung menatap sengit suaminya
Sedangkan mark membuang nafasnya kasar..
Bagaimana membujuk istrinya untuk tidak marah-marah.. apa lagi marah-marahnya dengan menendang-nendang pintu dengan sangat kencang.
Kalau mereka tinggal dirumah kecil mark pastikan pintu kamar yugyeom sudah hancur...
Sekarang sudah jam 2 dinihari, walaupun tidak akan ada tetangga yg mendengar karena rumahnya yg terlalu besar tapi tetap saja rasanya tidak enak..

Mark jadi ngeri melihat jinyoungnya seperti ini...
Bahkan dia sudah berjanji tidak akan pernah menyakiti jinyoung...
Dia yakin jinyoung tidak akan membiarkannya selamat seandainya mark mempunyai salah..

Seram sekali istrinya kalau marah...

.
.
.
.
Suasana pagi yg cerah, yg harusnya hari bahagia setelah menikah seperti tidak mark rasakan bukan  hanya karena semalam tidak dapat jatah atau malam pertama yg dilakukan sehabis menikah tapi yg dia dapat malah keadaan istrinya yg masih mencekam yg masih menunjukan aura menyeramkannya...

Jinyoung dan mark sudah duduk manis dimeja makan mengingat sudah ada pembantu jadi jinyoung tidak susah-susah bangun pagi untuk membuat sarapan..

Yugyeom memasuki ruang makan dengan wajah cerianya seperti biasa ...

"Good morning yorobun ..."

"Morning" jawab mark

Sedangkan jinyoung menunjukan tatapan death glare nya...

Bahkan sebuah sendok sudah melayang kearah adiknya..
Untungnya yugyeom cepat menghindar, kalau telat sedikit saja dia pastikan kepalanya sudah benjol .

Mark jelas tertegun dengan apa yg istrinya lakukan...
Melihat wajah jinyoung yg marah saja sangat menyeramkan dan sekarang ditambah kejadian tadi, rasanya mark ingin kembali saja kekamar dan kembali tidur...

"Jelaskan padaku park yugyeom"

Yugyeom menelan salivanya
Dia jg melirik mark, meminta pertolongan tapi mark menggelengkan kepalanya, dia saja takut melihat istrinya marah, bagaimana bisa dia menolong yugyeom yg ada dia jg ikut diamuk jinyoung.

"Kalau kau tidak mau menjelaskan aku akan telepon jungkook"
Jinyoung segera mengambil ponsel yg ada disaku celananya

"Andwee....
Jangan telpon jungkook nunna, baik akan aku jelaskan "

Yugyeom melirik jinyoung dan mark secara bergantian setelah itu meminum segelas air putih hanya untuk membasahi tenggorokannya yg kering..

"Sebenarnya itu bohong nunna..., jungkook tidak hamil karena aku jg belum melakukannya"

Jinyoung tentu tidak percaya dengan ucapan adiknya dia fikir itu pasti alasan yugyeom saja agar jinyoung tidak marah dan ngamuk padanya...

"Jujur yugyeom"

"Sebenarnya aku hanya untuk mengerjaimu nunna, agar kau marah ?"

Mark dan jinyoung terdiam..
Apa-apa yg diucapkan adiknya ini...

"Aku sengaja memancing emosimu agar mark hyung tahu seberapa mengerikannya seorang park jinyoung kalau marah "

"Yyaaaaaak.... kau gila...
Hanya untuk memancingku agar marah...
Oohhh... ya tuhan... sini kau yugyeom...
Aku belum puas sebelum memukulmu " jinyoung sudah berdiri dan hendak berjalan kearah adiknya , tapi tangannya dipegang erat suaminya, sehingga jinyoung tidak bisa melangkahkan kakinya...
Dan akhirnya dia kembali duduk dengan raut wajah yg masih emosi.

 I'm not gayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang