chapter 22

956 123 46
                                    


Tidak mau banyak omong
Vomen jangan lupa

Happy reading
.
.
,
.
.

Aktifitas pagi seperti biasa, jinyoung berangkat kesekolah dengan kepala yg menunduk, karena jujur saja dia sangat takut.
Takut apabila satu sekolah marah kepadanya, karena dia sudah membohongi mereka, bagai mana nasibnya kalau itu terjadi.
Untuk sekarang sudah tidak ada keinginan atau memikirkan beasiswa lagi yg dia inginkan hanya keselamatannya, semoga 1 sekolah JYP tidak membunuhnya, karena tahu dia sudah membohongi mereka

Didalam kelas pun jinyoung hanya diam, jackson dari tadi terus berceloteh tapi tidak sama sekali dia dengarkan
Yg ada dipikirannya sekarang, bagaimana nasibnya.
Jaebum sendiri masih diam duduk didepan jinyoung, bahkan dia tidak mengajak jinyoung berbicara sedikitpun membuat jinyoung semakin takut.
Tapi seandainya jaebum sudah memberitahu pihak sekolah kenapa semuanya baik-baik saja, seperti tidak ada masalah, padahal seandainya jaebum sudah mengatakannya satu sekolah pasti ramai dan tentu sudah membulinya.

Tunggu

Apa jangan jangan jaebum belum mengatakannya, jinyoung berharap semoga apa yg dia fikirkan benar, kalau jaebum tidak mengatakannya, dan memberi jinyoung kesempatan untuk menjelaskannya.

"Jinyoung, aku ingin bicara denganmu, bisakah kau ikut aku"
Jinyoung yg sedang melamun memikirkan nasibnya tentu saja terkejut mendengar orang yg sedang dia fikirkan tiba-tiba mengajaknya .

"N...ne hyung"

Tanpa kata-kata lagi jaebum langsung menarik tangan jinyoung untuk mengikutinya
Jaebum jg tidak mendengarkan teriakan jackson
Dan mark hanya bisa menatap kepergian kedua temannya .

Cklek

Disinilah mereka sekarang berada, diruang osis yg untung saja sedang kosong

"Ceritakan semuanya "

Jinyoung yg dari tadi menundukan kepalanya mencoba berani menatap jaebum yg berdiri didepannya, dengan wajah yg datar, tidak ada ekspresi membuat jinyoung menelan salivanya

Tapi entah kenapa lidahnya kelu dan otaknya,seperti berhenti berfungsi sehingga dia tidak bisa mengatakan apapun
Dia hanya terlalu takut dan
Dia jg tidak tahu harus cerita dari mana

"Youngaje sudah menceritakannya padaku, tapi,aku ingin mendengar cerita itu langsung dari mulutmu"

Flashback

Braaak...

Jaebum menutup pintu kamar markjin dengan keras, sepertinya kamar markjin pintunya akan rusak karena sudah sering dibanting,

"Aku tidak percaya, bagaimana bisa jinyoung..." ucapannya tergantung jaebum sekarang berada dikamarnya, jackson sedang pergi entah kemana

Dia sebenarnya antara percaya dan tidak percaya.
Tapi foto itu sudah sangat jelas kalau jinyoung yeoja apa lagi ekspresi jinyoung tadi, yg seperti ketakutan saat dia mengatakan kalau jinyoung yeoja.

Apa yg harus,dia lakukan
Bagaimana caranya agar dia mengetahui kebenarannya...

Youngjae

Hanya satu nama itu yg ada didalam otak jaebum, mengingat youngjae sahabat jinyoung, youngjae pasti tahu semuanya.

Dengan cepat jaebum mengambil ponselnya,dan menelpon pujaan hatinya.

"Yeoboseo" terdengar suara dari,telponnya

"Youngjae ah, jelaskan padaku yg sebenarnya "

 I'm not gayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang