chapter 9

1K 139 59
                                        

Abaikan typo

Vote and komen

Aku mohon jangan bosan karena aku hampir tiap hari publis
Efek tidak ada kerjaan begini

Happy reading
.
.
.
.

Jinyoung berlari menjauh dari lapangan, dia sangat malu wajahnya sudah memerah bagaikan kepiting rebus jantungnya sudah tidak usah ditanya berdetak sangat kencang
Jinyoung masuk keruang kesehatan dan segera menguncinya dia tidak peduli kalau nanti ada siswa yg sakit, yg penting sekarang dia harus bersembunyi, entah dia harus sembunyi dari siapa, dari mark atau dari teman-temannya yg lain yg melihat adegan ciumannya tadi, yg pasti dia malu, kalau saja bisa dia ingin sekali wajahnya ditutup pakai topeng atau ember

Jisoo yg melihat jinyoung tergesa-gesa dan mengunci ruangannya tentu saja terkejut, bagaimana bisa jinyoung seenaknya mengunci ruangannya.

"YAK.. park jinyoung kenapa kau mengunci ruanganku "

Jisoo berdiri didepan jinyoung yg bersender dipintu yg tadi dia kunci dengan nafas yg terengah-engah karena dia habis berlari

"Kalau ada siswa yg sakit bagaimana, kalau ruangannya kau tutup mereka menganggap aku tidak ada" jisoo kembali berteriak bahkan sekarang dia sudah menyilangkan tangannya didepan dada

"Unnie" jinyoung langsung berlari memeluk jisoo
Tempat bersandar jinyoung satu-satunya di seoul ya jisoo karena hanya dia yg mengetahui rahasianya

"Yak apa yg terjadi" tentu saja jisoo tambah terkejut karena tingkah jinyoung yg langsung memeluknya

"Aku malu unnie" jinyoung semakin menyembunyikan wajahnya dipelukan jisoo

Jisoo yg terkejut hanya bisa menepuk-nepuk pelan punggung jinyoung, untuk sementara dia ingin membiarkan jinyoung tenang, karena dia yakin setelah jinyoung tenang dia akan menceritakan apa yg sudah terjadi

Setelah beberapa menit jinyoung melepaskan pelukannya dan benar saja dia menceritakan kejadiannya kepada jisoo

Dan bisa ditebak reaksi jisoo seperti apa
Dia membulatkan matanya saat mendengar kata jinyoung yg tidak sengaja mencium bibir mark

"Yaaaaaaaak... PARK JINYOUNG kau mencium mark "

Jinyoung segera menutup telinganya karena teriakan jisoo yg sangat nyaring

Plak

"Aku yg mengidolakannya dari pertama dia  masuk JYP high school tidak berani  menyentuh jarinya, dan kau yg kenal belum lama sudah mencium bibirnya , wah hebat sekali kau PARK JINYOUNG"
Bisa ditebak tadi suara apa, itu suara jisoo yg memukul lengan jinyoung karena kesal atas apa yg sudah jinyoung lakukan

"Tidak sengaja unni" jinyoung segera mengelus bahunya
"Kau bukannya kasihan padaku, tapi kau malah memarahiku " jinyoung menekuk wajahnya , padahal dia lari kesini seenggaknya dia ingin dihibur tapi sampai sini malah kena semprot dan malah kena pukul
Kasihan sekali jinyoung.

"Kasihan apa ? Kau sudah untung bisa merasakan bibir seorang mark tuan "

"Bahkan aku tidak merasakannya unni, dan asal kau tau itu ciuman pertama ku uuwwwaaaaaa"  "
Jinyoung berteriak seperti orang menangis
Dengan cepat jisoo menutup mulut jinyoung dengan menggunakan kedua tangannya ,

"Yak.. jangan berteriak nanti ada orang yg mendengar pabbo"

.
Jinyoung masih terdiam di UKS bahkan dia melewatkan pelajaran akhir, entah kenapa dia tidak sanggup masuk kelas dan bertemu dengan teman-temannya dia sangat malu
Untungnya jisoo memberi bantuan lagi dengan mengatakan kepada guru yg mengajar kalau jinyoung sakit.
Sepertinya jinyoung beruntung jisoo ada dipihaknya .

 I'm not gayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang