32. Too Late to Make her Stay.

41.9K 3.7K 41
                                    

Tamparan keras melayang kepipi Wilson begitu George Hovers turun ke ruang tamu dan bergegas menghampiri Wilson yang sedang bersiap berdiri untuk menyapa George. Susan dan Sophie sama-sama tercengang melihat tindakan George.

"Apa yang kau pikirkan hingga berani menginjakkan kaki ke rumah ini?" George memaki Wilson. "Setelah apa yang kau lakukan pada putriku, Kau telah menghancurkan nama baiknya!"

Wilson membungkuk. "Maafkan saya. Saya tidak tahu kalau apa yang saya lakukan akan membuat nama baik Cath tercemar." Ujar Wilson sopan.

"Apa yang kau katakan padanya hingga ia setuju untuk menjadi Maidmu?"

Wilson bisa melihat Sophie hendak membuka mulut, ia lalu meraih tangan Sophie dan mencengkramnya, mengisyaratkannya untuk menutup mulut dan membiarkan George memarahinya atas sandiwara yang kedua orang itu lakukan.

"Jangan kau pikir aku akan membiarkanmu menemui putriku. Aku tidak tahu apa yang telah kau perbuat padanya, tapi aku akan melindungi putriku dari orang sepertimu yang bisa menghancurkan masa depannya." Lanjut George. Susan - Ibu Cath - menarik lengan George memintanya untuk berhenti berbicara.

Cengkraman di tangan Sophie menguat. Sophie tahu Wilson tengah menahan amarahnya di dalam sana. Ia takut kalau Wilson akan kembali menjadi Wilson yang dulu dan melawan George nantinya. Tapi sejauh ini Sophie kagum pada perubahan Wilson yang menerima Makian orang lain.

"Maafkan aku, Tuan Hovers. Tapi ijinkanlah aku untuk bertemu dengan Cath. Ada hal yang ingin aku bicarakan padanya. Aku benar-benar tulus mencintai putrimu." Wajah wilson mengisyaratkan keseriusan. Sophie bisa menangkap isyarat itu karena ia sudah lama mengenal Wilson.

George mendengus kasar mendengar perkataan Wilson. "Cinta? Apa yang anak kecil seperti kalian tahu tentang cinta? Tidak ada yang namanya cinta di dunia ini."

"Pengertian kami mengenai Cinta sepertinya berbeda dengan pengertian Tuan. Aku tentu saja tidak akan membiarkan orang yang kucintai menangis dan kesepian di dalam sana." Jawab Wilson tenang meskipun di dalam hatinya ia sudah ingin memberotak dan menerobos mencari Cath.

"Kau!!"

"Sudahlah, George. Sophie, lebih baik kau segera bawa Wilson pulang." Sela Ibunya Cath seraya menahan dada George agar tidak lagi menampar Wilson. "ini bukan saat yang tepat, Wilson. Aku akan menyampaikan maksud kedatanganmu pada Cath nanti. Sekarang kembali lah." Ibunya kini berbisik pada Wilson agar George tidak bisa mendengarnya.

Penyesalah terlihat jelas di sorot mata Wilson. Ia benar-benar berharap bisa menemui Cath sendiri, bukan melalui perantara. Tapi dengan keadaan yang seperti ini, sepertinya tidak memungkinkan dirinya untuk bertemu dengan Cath.

"Kalau begitu saya permisi, Bibi." Ujar Wilson penuh penyesalan, ia lalu beralih menatap George dan kembali berbicara, "aku akan kembali lagi. Maaf atas ketidaksopananku hari ini. Dan maaf atas apa yang telah aku perbuat. Aku berjanji akan memperbaiki semuanya." Janji Wilson sebelum akhirnya berbalik.

"Kau tidak perlu datang lagi kemari." Suara George menggema. "Kau tidak disambut disini." George lalu berbalik meninggalkan ketiga orang yang terpaku di ruang tamu.

***

Susan mengetuk pelan pintu kamar putrinya dan membuka kunci kamarnya yang terkunci dari luar. "Mom masuk ya, Cath." Ujar Susan.

Susan mendapati Cath yang tengah duduk di kasurnya dan memeluk kakinya erat. Ia yakin gadis itu sedang menangis sebelum ia masuk. Pandangannya lalu beralih pada nampan makanan yang terletak di meja belajarnya. Sama sekali tidak tersentuh seperti hari sebelumnnya. Susan mulai khawatir putrinya akan kekurangan gizi akibat mogok makan.

My Maid is A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang