chapter 9

6K 573 11
                                    

Seoul,Korea Selatan

Naomi menganga takjub, heran,terkejut entahlah kini perasaannya bercampur aduk. Dan fikirannya mulai berkecamuk. Munkinkah yang difikirannya benar atau hanya Sehun sedang menakut-nakutinya. Yang jelas sekarang Naomi benar-benar di buat gelisah berjuta-juta pertanyaan menghinggapi fikirannya.

Yang membuatnya cukup terkejut adalah kenapa penata rias ini malah menyodorkannya untuk mengenakan pakaian selayar, Naomi kira Sehun hanya akan mengajaknya pergi ke rumah orangtua Sehun lagi ternyata dugaan Naomi salah." Ya Tuhan bukankah ini gaun pernikahan? Munkinkah Sehun akan menikahiku sekarang? Kenapa secepat ini? Aku bahkan belum mempesiapkan diriku. Bukankah harusnya sebulan lagi." Batin Naomi.

Kini Naomi benar-benar resah.
Seorang pria mengenakan tuxedo masuk kedalam ruangan dimana Naomi berada.
"Kau cantik sekali." puji pria itu.
Naomi mengeryitkan alisnya tanpa memperdulikan ucapan pria itu yang tidak lain adalah Sehun."Kita mau kemana?" tanyanya masih tidak bisa mencerna apa yang akan Sehun lakukan.

"Ke Gereja. Kita menikah sekarang."

Deg

Jantung Naomi mencelos, ini sungguh diluar dugaannya.

Sehun tidak sakit kan? Apa Sehun sudah gila? Oh Tuhan ini sungguh terburu-buru bagaimana ini. batin Naomi.

"Tidak ada penolakan, ayo." Ajak Sehun mengulurkan tangannya pada Naomi.
Seolah – olah Sehun tahu apa yang ada di fikirannya sekarang. Tanpa sadar Naomi menitikkan air matanya.
"tunggu Sehun" Sehun membalikkan badannya dan menatap naomi.

"Aku tidak akan menikah jika ayahku tidak ada." Ucap Naomi.

Jika itu yang di khawatirkan Naomi. Oh Naomi tidak bisa menolak atau beralasan untuk tidak menikah dengan Sehun lagi. Karena Sehun sudah mendatangkan ayah Naomi dari jepang tadi malam. Sejak Sehun memikirkan akan menikahi Naomi secepat dan semendadak ini. Sehun memang sudah berencana untuk menikahi Naomi karena Sehun tahu Luhan menyukai Naomi.

Sejak kedatangan Luhan di apartement Sehun dan  melihat kejadian tempo hari, itu benar- benar membuat Sehun jengah.

Sehun tahu gelagat Naomi dan Luhan menunjukkan hal yang berbeda. Sejak saat itu Sehun sudah menghubungi ayah Naomi untuk datang di acara pernikahannya sebagai wali Naomi. Meski Sehun sangat membenci kelakuan ayah Naomi tapi dia menyadari bahwa Naomi butuh wali. Apalagi walinya masih hidup. Dan Sehun juga paham betul wanita itu pasti tidak akan mau menikah dengannya jika ayahnya tidak datang. Di tambah Luhan lagi- lagi mendatangi apartementnya dia yakin sahabatnya itu bukan datang untuk menemuinya.

"Ayahmu sudah disini, ayo."tarik Sehun pada Naomi.
Naomi memandang tangan Sehun yang memegang tangannya. Sungguh di luar dugaan pria seperti Sehun bisa semanis ini. Dari tadi Naomi berusaha menolak sehun secara halus tapi Sehun tetap sabar dan malah mengejutkan Naomi bahwa ayahnya sudah berada disini. Naomi kira Sehun sudah tidak akan sudi mendatangkan Ayah Naomi ke Korea. Ia tahu betul Sehun membenci ayahnya dengan kelakuan ayah Naomi yang tidak manusiawi.
Tanpa sadar seulas senyum merekah dari bibir Naomi dan dibalas senyuman menyejukkan dari Sehun.

Deg
Baru kali ini Naomi melihat senyum Sehun yang tampak teduh dan sangat tulus dimatanya.

Entah perasaan apa yang tiba-tiba membuat dada Naomi sesak dan kupu-kupu mulai berterbangan.apa munkin ia mulai menyukai Sehun pria pemaksa ini. Ah tidak ini hanya perasaan kagumnya atau perasaan yang muncul tiba-tiba karena senyum teduh seorang Oh Sehun pasti karena itu.

"Hei.. malah melamun ayo" ucap Sehun.

Pintu terbuka tampak Naomi yang di gandeng ayahnya yang bernama Nozoki Lee itu akan berjalan menuju altar pernikahan. Yang tampak seorang pria dengan setelan jas yang tersenyum di ujung sana menambah ketampanannya menjadi 100 kali lipat dari biasanya.

Jantung Naomi berpacu meskipun ini hanya pernikahan terpaksa tanpa cinta. Dan dirinya hanya di jadikan istri untuk mendapatkan warisan. baginya pernikahan ini hanya sekali dan seumur hidup ia hanya ingin melakukannya sekali. Sesaat ia memikirkan  itu hanya angan-angan kenyataannya munkin Sehun akan mencampakkannya setelah Sehun mendapatkan apa yang diinginnkannya. Toh Sehun tidak mencintainya dan begitu sebaliknya mana munkin pernikahan ini akan berjalan lama.

"Naomi ayah bangga padamu kau mendapatkan pria sepertinya, Ayo tersenyumlah." ucap Nozoki Lee.

Kini tiba saatnya Naomi dan Sehun untuk mengucapkan janji suci pernikahan.

"Besediahkah kau yang bernama Oh Sehun menjadi suami yang setia dan baik untuk istri anda di saat senang maupun sedih dan disaat suka maupun duka hingga maut memisahkan kalian berdua?" ucap pendeta terdengar diseluruh penjuru gereja.

"Saya bersedia!" ucap Sehun mantap.

"Besediahkah kau yang bernama Naomi Lee menjadi istri yang setia dan baik untuk suami anda di saat senang maupun sedih dan disaat suka maupun duka hingga maut memisahkan kalian berdua?" ucap sang pendeta.

Naomi terdiam sejenak. Tampak keragu-raguan pada mimik wajahnya. Dan Sehun menatap Naomi dengan pandangan yang menunjukkan agar Naomi lekas menjawab.

Ahkirnya dengan menutup mata dan berharap semoga pernikahannya ini tidak salah dan menjadi jalan yang terbaik untuk dirinya. Dengan helaan nafas Naomi pun menjawab.

"saaya ber—sedia" ucap Naomi terbata.

"Baiklah sekarang anda Tuan Oh Sehun silahkan, cium pasangan anda." Ucap sang pendeta.

Sehun membuka penutup wajah yang menutupi Naomi dan mendekatkan wajahnya pada Naomi dengan jarak yang sangat dekat bahkan Naomi bisa mendengarkan deru nafas Sehun dengan jelas. Jantungnya berdetak lebih cepat dan membuat darahnya berdesir meski ini bukan yang pertama baginya sehun melakukan ini. Kemudian Naomi menutup kedua matanya dan merasakan sebuah benda kenyal dan basah menyentuh permukaan bibirnya."Kau cantik sekali hari ini." Ucap Sehun di sela-sela ciumannya. Yang membuat pipi Naomi memerah seketika.

Kemudian terdengarlah suara gemuruh tepuk tangan dari seluruh tamu undangan yang menyaksikan ciuman mereka.

TBC.
🍌🍌🍌

Forced marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang