Masih diam, saling pandang lantas melempar senyuman satu sama lain. Canggung tidak ada satu kata keluar lagi setelah pernyataan Luhan. Naomi menimang, Naomi galau, lantas dia lontarkan perkataan itu akhirnya.
"Luhan aku akan menjawabnya" Naomi menarik nafas dalam. Berharap apa yang dia ucapkan akan membuat Luhan dan dirinya jelas.
"Jujur aku sangat senang kau mengatakan hal itu padaku. Betapa bahagianya perasaanku ternyata sama denganmu, tapi Luhan aku minta maaf .aku suuudaah..." Naomi menangis sesugukan tidak sanggup melanjutkan lisannya.
"Maaf ..!" katanya lagi.Luhan bingung jika dia juga menyukai dirinya kenapa Naomi harus menangis, kenapa harus meminta maaf. Naomi membuatnya tidak jelas. Jawabannya menyukai tapi tidak ingin bersama. Apa maksudnya? Luhan bertanya - tanya.
"Naomi kenapa kau harus meminta maaf, bukankah kau juga menyukaiku? Itu sudah cukup dan kita bisa memulai dengan kita berkencan. Kau mau kan? Naomi dengarkan aku hmm..." Luhan meraih wajah Naomi yang tertunduk sedari tadi agar menatap mata Luhan. Naomi tertunduk kembali, tidak sanggup melihat wajah itu. Wajah malaikat yang Naomi kagumi. Naomi meruntuki dirinya sendiri. Kenapa dia bisa secengeng ini hanya masalah kegalauan terhadap pria yang Naomi suka.
"Hei lihat aku, aku serius padamu." ditatapnya mata Luhan memang tidak ada tampak kebohongan dimatanya Luhan tulus menyukai Naomi. Tapi Naomi tidak punya pilihan selain minta maaf dan menghentikan perasaannya pada Luhan. Perasaan yang Naomi yakini hanya rasa kagumnya pada sosok lelaki di depannya ini.
"Luhan aku sungguh tidak biii-saaaa. AKU KOTOOORRR!!! Aku kotor Luhan aku tidak pantas bersanding denganmu." teriak Naomi pada Luhan dan tangisnya pun pecah. Luhan pun melepaskan tangannya yang sedari tadi menyentuk wajah Naomi.
Naomi biarkan Luhan tahu semua. Satu - satunya cara agar Luhan tidak lagi memaksa untuk terus menunggunya. Naomi tidak ingin Luhan terluka. Biar saja Luhan tahu, sebelum perasaannya dan Luhan semakin jauh.
Mata luhan membulat, Terkejut. Well, Luhan sangat terkejut dengan apa yang baru saja di dengar olehnya.
"Kau jijikkan padaku sekarang? " ujar Naomi tertawa hambar.
"Naomi siapa yang melakukannya? Dengar aku Naomi aku tetap menyukaimu apapun keadaanmu kau dengar itu."
Netra Naomi sukses membulat dengan apa yang baru saja di dengarnya. Benarkah itu? Tapi dia sudah berjanji pada orang tua Sehun. Dan sehun juga akan marah jika mengetahui ini. Tidak, Naomi tidak bisa melakukan ini pada Sehun juga Luhan. Naomi harus memperjelas semuanya. Naomi juga harus tahu diri siapa dia dan siapa Luhan. Luhan akan mendapatkan banyak kesengsaraan jika tetap memaksa Naomi bersamanya. Naomi tidak ingin menghancurkan perteman antara Luhan dan Sehun."Maaf Luhan aku tidak bis--"
Belum selesai Naomi mengatakan hal itu bibir Luhan sukses mendarat lebih dulu pada bibir pink cerry itu. Naomi mematung setengah terkejut Luhan membuatnya tidak bisa berfikir. Kali ini bukan unsur ketidaksengajaan. Tapi Luhan melakukannya benar - benar atas dasar kesadaran. Luhan lakukan itu dengan lembut perlahan Luhan melumat dan mencecap bibir Naomi dengan tempo yang lambat halus dan begitu menggairahkan. Sedangkan Naomi diam tanpa perlawan tidak ada balasan dari Naomi. Masih terlalu terkejut atas tindakan Luhan. Naomi bingung harus lakukan apa. Mendorong Luhan atau membiarkan.Saraf dan otaknya seketika tidak bisa bekerja dengan baik. Terlalu lama berfikir sampai seseorang selain mereka berdua datang menyaksikan.
Buug...
Darah segar mengalir di ujung bibir sebelah kiri Luhan.
Luhan jatuh tersungkur."Luhan...!" teriak Naomi menolong Luhan yang jatuh tersungkur.
"NAOMI BERDIRI ...! AKU BILANG BERDIRI!"
Sesorang yang telah memukul Luhan meneriaki Naomi begitu keras. Wajahnya mengeras bertanda pria itu sangat marah. Baru kali ini Naomi melihat kilat amarah yang amat menakutkan dari pria itu. Tapi Naomi hanya memandang orang yang meneriakinya dengan tatapan kebencian. Meskipun wajah itu menyeremakan saat ini demi Tuhan Naomi tidak takut sama sekali. Bagaimana bisa orang itu memukul Luhan. Bagaimana orang itu dengan angkuhnya meneriakinya layaknya pendosa. Naomi tidak habis fikir, sebenarnya apa yang terjadi dengan pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/100839038-288-k218950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced marriage
FanficMemang benar aku tidak mencintaimu. Semua yang kulakukan karena paksaan. Namun, seiring berjalan waktu aku dan kau saling menghabiskan waktu bersama, kau memarahiku, kau seolah benar mencintaiku. Salah tidak jika aku salah faham mengira semua perlak...