Chapter 3

10.3K 831 21
                                    

"Menikahlah denganku!"
Kalimat yang lolos dari mulut seorang Oh Sehun membuat darah yang berdesir serasa berhenti mengalir, dan tubuh mematung seketika.

"A-pa kau bercanda? " tanya Naomi menautkan alis.

"tidak! aku sungguhan-" kata Sehun terdapat jeda, seraya berujar, "menikahlah denganku sampe orangtuaku menyerahkan seluruh hak warisnya padaku dan kita bercerai saat itu juga.
Kau setuju? Tentu kau harus setuju." ucap Sehun mendekatkan wajahnya pada Naomi dengan senyum menjijikkannya itu.

Siapa saja yang melihat senyum sehun saat ini munkin ingin menamparnya seraya berujar, Brengsek!

Atau kalian para kaum hawa khususnya pemuja pria tampan dan penyuka bad boy pasti ingin menampar mulut Sehun dengan bibir terseksi kalian. Bahh ironis sekali! Sebaiknya kalian berhenti nonton drama. Oh lupakan dan abaikan tentang membahas betapa sempurnanya sosok Sehun, kalian bisa basah!

Dengan keringat kalian tentunya.

Entah hanya perasaan atau ini memang sudah tabiat dari sifat pria yang kini tinggal bersamanya itu. Naomi bertanya - tanya mengapa Sehun akhir - akhir ini sangat kasar. pada dasarnya Sehun memang kasar, Naomi saja yang selama ini terlalu bodoh dan naif enggan mengakui sifat Sehun yang sesungguhnya. Apa ia mulai mengagumi pria itu? Ahh, tidak munkin!

***

Bel Apartement berbunyi.

"Siapa pagi pagi begini sudah datang."monolog Sehun Yang saat itu tengah menyuapkan roti bakar ke mulutnya.

"Naomi bukakan pintu! Lihat siapa yang datang." Teriak Sehun.

"Iyaaa..." jawab Naomi kesal.

Naomi berjalan kesal menuju pintu, pasalnya ia sedang mencuci dan Sehun lebih dekat dari pintu kenapa sehun tak membuka pintunya sendiri. Naomi mendecak sebal lalu berjalan kearah pintu cepat.

Saat pintu terbuka seketika kedua insan itu mematung sejenak. Yang kemudian terdengar suara bariton dari si tamu yang mulai timbul kesadarannya.
"Hei ini masih apartement Sehun kan? " tanyanya  tersenyum canggung.

"Hm, iya..iya.." jawab Naomi gagap.

"Boleh aku masuk? " tanya orang itu kembali.

"Oh,iya silahkan masuk." jawab Naomi mempersilahkan.

Naomi bengong sejenak dia merasa jantungnya berhenti berdetak melihat pria yang tidak terlalu tinggi darinya yang mempunyai hidung mancung wajah baby face yang menurutnya sangatlah sempurna.

"Luhan..! Hei lama tidak berjumpa kawan, dimana saja kau selama ini? kau tak memberiku kabar dan ternyata kau sudah pulang dari Inggris,  hmmm?" sapa Sehun yang saat itu langsung memeluk Luhan.

"Wah aku sangat merindukanmu, Dude." ucap Luhan menepuk pundak Sehun.

"Akupun begitu sudah lama sekali bukan. 5 tahun di Inggris sibuk mengurus bisnismu dan kau melupakan Korea." cecar Sehun bergurau.

"Haha kalau aku lupa Korea tidak munkin aku disini, Dude." balas Luhan dengan senyum mengembang.

Naomi hanya memandang kedua pria yang tak jauh dari jangkauannya itu, diam - diam ia mencuri pandang pada sosok pria tampan yang ternyata bernama Luhan.

Tunggu bukankah Sehun jauh lebih tampan. Ya tampan, tapi Sehun cukup sangat menyebalkan karena emosinya selalu berubah ubah kadang baik kadang seperti devil. Ya itu deskripsi Naomi tentang Sehun.

"Eh, Dia siapa Dude? Apakah dia kekasihmu? "tebak Luhan.

"Ahh dia? Bukan,tentu saja bukan, dia hanya tukang bersih - bersih dan memasak untukku disini." jawab Sehun enteng.

"APA? Dia bilang aku pembantu? Bukankah tadi dia memintaku menjadi calon istrinya. Dasar Sehun sialan, keparat! Meskipun itu benar bisa tidak jangan berkata begitu di depan pria ini. Huhhh !!!" umpat naomi dalam hati dan hanya cemberut ketika Sehun berbicara seperti itu.

"Ahh syukurlah kalau dia bukan kekasihmu." ungkap Luhan.

Sehun mengeryitkan alis.
"Maksudmu?"
"Ahh bukan apa-apa lupakan." diiringi senyuman khas tampannya sambil memandang Naomi.

Naomi dibuat kikuk dan mematung lagi oleh pria tampan yang bernama Xie Luhan. Naomi mulai mengagumi pria ini. Pria kedua setelah sahabatnya dulu.

"A-pa maksud dari perkataannya begitu. Apa maksudnya dia mengataiku jelek! jadi tidak pantas jika aku menjadi kekasih Sehun atau dia... Dia.. Ahh tidak jangan terlalu percaya diri kau Naomi." monolog Naomi.

"Kenapa bengong disitu. Bisa pergi tidak,aku ingin menikmati waktuku dan biarkan temanku makan tanpa kau pandangi seperti itu. Cepat pergi ke belakang." perintah Sehun.

"Sudah jangan seperti itu."
Bela Luhan.

Mereka makan sambil ngobrol sesuatu yang sangat mereka rindukan. Maklumlah mereka teman dari kecil dan lama sekali tidak bertemu.

"Hun aku mau ke toilet sebentar." ucap Luhan.

"Kau masih ingat kan dimana?" balas Sehun tersenyum jenaka.

"Haha tentu saja aku masih ingat." jawab Luhan menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal. Luhan langsung berlari karena sudah tidak tahan dengan sesuatu yang sudah di pucuk hendak meluncur.

Luhan lari ketoilet buru -buru, dia ingin segera mengeluarkan urinenya yang sudah berada di ujung tanduk.

Dan tanpa Luhan disadari bruuukkk!!!

Posisi jatuh yang  entah bisa dikatakan menguntungkan atau tidak.
Bibir luhan dan wanita yang di timpa Luhan sudah auto menempel.

"Oh apa ini kenapa bibirku terasa ada yang melumat."monolog si wanita yang kala itu matanya masih sukses membulat.

Dan rasanya ingin mendorong pria yang menimpahnya. Tapi hati ini rasanya pasrah dan menerima saja apa yang telah dilakukan oleh si pria. Bahkan si wanita mulai membalas lumatan si pria tanpa sadar.

Mereka baru pertama bertemu dan tanpa sadar melakukan itu di depan toilet dengan posisi si wanita berada dibawah. Bahkan Luhan sampai melupakan kala mengingat dirinya tadi lari sebegitu terburu - burunya dan sekarang ia melupakannya atau mendadak sudah tidak kebelet lagi.

Sehun yang kala itu tengah asik makan.
"kenapa luhan lama sekali." pikirnya.

Sehun pergi kebelakang untuk memastikan apakah luhan baik baik saja. Dan

"Luhan ! Naomi !" ujar Sehun tidak percaya dengan apa yang baru saja dia saksikan.

Apa aku memelihara seorang jalang! Monolog Sehun dalam hati.

Wajah Sehun mengeras, mimiknya tidak bisa di definisikan. Ohh, Sehun merasa terbakar ! Ia butuh pendingin saat ini.

perasaan apa ini!!!

Tbc.
Repost,8 Agustus 2017

Forced marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang