Sehun mondar-mandir mencari kunci mobil kesayangannya. Hari ini Sehun ingin mengemudi sendiri. Sambil memasang dasi terburu. Sehun masih mengacak - ngacak isi laci lemari kecil dekat tempat tidurnya.
"Mencari apa? " Tanya Naomi yang baru saja masuk ke kamar, setelah menyelesaikan hidangan sarapan pagi untuk Sehun dan putranya di dapur.
"Kunci." Jawab Sehun masih mencari - cari dimana kunci itu.
"Kau kan bisa memakai mobilmu yang lain Hun." Ujar Naomi menghampiri Sehun menarik Sehun agar berbalik menghadapnya, lalu merapikan dasi dan kemeja Sehun yang masih belum terpasang rapi.
Sehun menatap Naomi intens, Naomi yang sedang merapikan dasi Sehun merasa risih di tatap Sehun seperti itu.
" Kenapa menatapku begitu?"
"Kau tahu tidak-"
"Tidak!" Sela Naomi cepat sebelum Sehun menyelesaikan perkataannya.
Sehun berdecak, "Mck, Aku ingin menciummu terus jika seperti ini." Ujar Sehun lalu mendaratkan kecupan ringan tepat di bibir Naomi.
"Isst, Sehun." Naomi memukul bahu Sehun pelan karena tiba - tiba Sehun melakukan itu.
Sehun tertawa renyah lalu kembali mengecup Naomi mesra, kali ini bukan hanya nengecup tetapi Sehun melakukannya dengan versi dewasa.
Nafas Naomi maupun Sehun tersengal karena kurang pasokan oksigen terpaksa Sehun melepaskan tautannya agar sang istri bisa menghirup oksigen bebas.
"Lihat! Kemejamu jadi kusut." Naomi mengkibas - kibaskan tangannya pada kemeja Sehun.
"Tidak apa - apa sayang jika kau yang melakukannya."
Naomi menjauhkan mukanya sambil mendengus geli.
"Sudah pergi sana, pakai saja mobil yang lain. Kau akan terlambat jika terus mencarinya."
" Iya sayang, yasudah aku berangkat ya." Pamit Sehun mengambil jas lalu mengecup kening Naomi lama, sampai Naomi mendorong tubuh Sehun.
"ck, Sudah cepat berangkat sana."
"Iya - iya! Sekali lagi ya." Sehun mengecup bibir merah muda Naomi singkat lalu pergi.
***
Lay memarkirkan Audynya, ia mengenakan pakaian casual dengan setelan keren untuk tebar pesona sekaligus bertugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced marriage
FanfictionMemang benar aku tidak mencintaimu. Semua yang kulakukan karena paksaan. Namun, seiring berjalan waktu aku dan kau saling menghabiskan waktu bersama, kau memarahiku, kau seolah benar mencintaiku. Salah tidak jika aku salah faham mengira semua perlak...