[3] Ngerepotin

673 39 2
                                    

Brak

Lelaki itu menutup pintu mobil dengan kakinya, mengingat kedua tangannya sedang membopong wanita yang sudah membuatnya bolak-balik. Ia membawa Audrey hingga masuk ke dalam apartemen, sementara Cika duduk di sisi kasur Audrey.

"Makasih ya Dam." ucap Cika saat Adam sudah meletakan Audrey di atas kasur.

"Kalo butuh bantuan, telepon gue aja."

Ia berjalan di lorong apartemen sambil terus berusaha mengingat siapa jati diri wanita yang telah ia tolong tadi.

Kayaknya gue udah pernah gendong dia deh? Tapi kapan? batin Adam mulai bertanya lagi.

Tak mau terlarut oleh rasa penasaran, ia pun mempercepat langkah nya dan berdiri menunggu angkutan atau kendaraan lainnya untuk membawanya pulang.

TING

Greyson Ken
Dam, maen basket kuy!

Adam
Gue lagi ga di apart

Greyson Ken
Gidimanalo?

Adam
Hp nya sih mahal tapi ngetik kaya kekurangan huruf

Greyson Ken
Gahol bang

Adam
Jemput gue cepetan!

Greyson Ken
W H E R E?

Adam
Send a location...

Tak berapa lama suara motor sport terdengar dari sisi kiri Adam, tanpa menunggu motor Greyson berhenti, Adam langsung menaiki motor tersebut.

Greyson membawa Adam ke lapangan basket yang ada di pinggiran kota London. Mereka berdua memang biasa bermain basket di sana, meskipun hanya berdua saja tapi tetap Greyson tidak pernah sekalipun mengalahkan Adam dalam hal bermain basket.

"Mau main basket sama gue lagi? Ga takut kalah?" tanya Adam yang sedang membuka jas hitamnya.

"Kali ini pasti gue menang!" sahut Greyson sambil men-dribel bola basketnya.

1-0

2-0

3-0

Bahkan hingga skor Adam mencapai 4, Greyson masih tetap pada skor 0 nya itu. Sudah tidak ada lagi yang bisa mengalahkan keahlian Adam dalam memainkan bola berwarna merah itu. Mengingat saat ia SMA ia sempat dipilih menjadi kapten basket dan selalu memenangkan pertandingan.

"Sekali-kali ngalah kek sama gue! Kasih gue kesempatan menang sekaliiii aja dalam seumur hidup gue," rengek Greyson lebay.

"Lagian gaya-gayaan ngajak gue maen basket. Gue mah ga ada tandingannya." balas Adam sombong.

Kini Greyson dan Adam sedang duduk di tepi lapangan basket. Mereka hanya saling diam tanpa ada yang mau membuka pembicaraan. Hingga tatapan Greyson teralihkan pada kemeja kerja Adam, serta celana bahan yang seharusnya dipakai ke kantor bukan untuk bermain basket.

"Kok lu pake kemeja Dam? Gak meeting lu?" tanya Greyson.

"Harusnya meeting, tapi gara-gara ada insiden tadi, jadi meeting nya gajadi."

"Insiden apa?"

"Ada yang hampir ketimpa patung." jawab Adam santai tanpa mengalihkan pandangannya ke bola basket.

"HAH? MATI DONG?!"

"Kalo gue ga nolongin, tuh cewe palingan juga mati."

"Terus keadaan dia gimana?"

Adam dan Audrey 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang