[✔️] The Baby

<makan bang>

"Oke, gada suit-suit an lagi, karna make up-nya gue aplikasiin ke kalian berdua langsung. Pasti kalian nanya kenapa, karna mau liat dulu, siapa yang cocok dandan kayak cewek."

Dan pidato singkat, padat dan jelas dari Irene pun berakhir dengan seperangkat rapalan doa dari kedua orang tua abal-abal dan sama-sama berbatang yang senang bertengkar.

Irene pun mulai melakukan pekerjaannya dengan hati yang senang.

Tentu, selain pekerjaannya ini dibayar dua kali lipat, ia juga mendapat kesenangan melihat kedua pemuda tampan yang sangat senang berkelahi dan merayu wanita ini sedang berdandan dan menggunakan wig.

Senyum lebar Irene tidak pernah luntur dari wajahnya bahkan hingga penentuan siapa yang cocok menjadi wanita pun senyumnya enggan pergi dari wajah cantiknya.

"Ehm, okaay. Sekarang, gini. Mingyu lo cantik banget sumpah kek cewek asli tapi karna muka lo agak gelap gue jadi agak susah buat aplikasiin make up alami, lo malah kek ibu-ibu empat puluh tahun karna bedak tebel dan lo juga keliatan kek bencong, pfft! Ada kemungkinan lo bakalan jadi emak gadungannya Kiyong."

Baru saja Mingyu akan berkomentar namun bibirnya telah di sodori jari telunjuk mungil Irene.

"No comment, thank you."

Mingyu pasrah.

Dan Irene ingin tertawa sambil berguling-guling di lantai saat melihat wajah kesal Seokmin yang telah ditutupi bedak dan lip stick.

"Lo ... Kayak bencong tanah abang minta di ewe sumpah!"

Mingyu langsung menoleh ke arah Seokmin dan langsung tertawa puas sepuas-puasnya hingga wig yang ia gunakan terjatuh ke lantai.

Irene yang telah puas tertawa pun langsung mengambil beberapa selfie dengan wajah lucu bersama wajah aib super milik Seokmin.

Untuk beberapa saat, ruangan itu menjadi ladang tawa, hujat dan saling mencaci.

Beruntung sekali Kiyong sedang belanja beberapa snack bersama Chan. Telinga polosnya pun terselamatkan.

Tbc.

Pre-view next chap.

Semua orang menahan nafas sesaat setelah Seokmin, Mingyu, Kiyong dan Chan memasuki gedung.

Kira-kira ada apa ya? Ohohoho.

❤