Stress

2.1K 331 9
                                    

Mingyu benar-benar merasa frustasi saat ini, bagaimana tidak? Saat ia dan Kiyong telah sampai di rumah, Kiyong yang sedang memeluk anggurnya berlarian masuk dan di sambut oleh Chan.

Chan yang melihat anggur pun ingin memakannya juga, namun Kiyong tidak ingin berbagi. Entah mengapa, Chan—yang tidak suka—makan anggur jadi seperti itu, Chan dan Kiyong bertengkar untuk anggur.

Mingyu awalnya hanya membiarkan mereka saling tarik buah anggurnya, tapi saat tangis keduanya pecah, Mingyu mulai panik. Panik karena saat dirayu agar berhenti menangis mereka tak kunjung berhenti. Bahkan Chan menangis lebih keras.

"Cup-cup, Chan-ahh, Kiyong-ahh. Please, diem, nanti gue beliin apa aja deh keinginan lu berdua."

Kedua menatap sambil terisak, namun keduanya memilih menolak dan menangis lebih keras lagi. Mingyu benar-benar bisa gila sekarang, pikirnya.

"Chan, lu, ah. Bangsul diem nggak?" pemuda itu malah menambah volume suara menangisnya.

Mingyu mengerang kesal dan hal yang ia lakukan sekarang adalah menelpon Dokyeom dan noonanya.

Sesaat setelah Dokyeom mendapat telpon dari Mingyu, ia pun langsung pergi meninggalkan cafe menuju rumahnya sambil terus saja menelpon Mingyu.






























"APA? MAKAN ANGGUR?! KIM MINGYUUU, ANAK GUE ALERGI ANGGUR KAMPREEEET!! BAWA KE RUMAH SAKIT SEKARAAAANG!!!"

Mingyu merasa setengah nyawanya melayang. Suara tangisan yang tak kunjung berhenti, suara telpon dari Dokyeom yang tak ada habisnya, kemurkaan kakaknya dan fakta bahwa keponakannya alergi anggur.

Mingyu menutup matanya lalu menghela nafas panjang.

"Salah apa gue? Sial amat perasaan."

TBC

[✔️] The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang