Akan Dimulai

7.4K 382 98
                                    

"ohh jadi ini ulah kalian berdua. Sialan!" ucap Aisyah kesal

"hehe sorry Syah. Habis gue udah ga tahan liat sodara gue kayak orang gila mikirin lo mulu" ucap Azka sukses membuat Ari membulatkan matanya

"enak aja! Siapa yg gila?!" Ari menatap sinis Azka

"elo lah Ri" jawab Azka cepat

"sebenernya gue sama Azka ga bermaksud buat lo sepanik itu, gue ga tau kalau lo belum libur musim dingin" ucap Vanesa merasa bersalah

"udahlah. Udah terlanjur juga" Aisyah menyenderkan puggungnya ke kursi

"jadi lo kapan pulang Syah?" tanya Ari

"besok"

"cepet banget Syah" ucap Vanesa kecewa

"gue ga bisa ninggalin kak Nanda sendiri. Ya walaupun ada David yg jagain kak Nanda tapi gue tetep ga tega"

"ya udah sih. Kita main aja hari ini. Udah lama kita ga main berempat" ucap Azka sumringah

"oke², gimana kalau ke-"

"rumah pohon" Ari memotong perkataan Aisyah cepat

"rumah pohon?" Vanesa mengangkat sebelah alisnya

"udah lama gue ga kesana. Ga tau deh sekarang kek apa" Ari menerawang

Aisyah mengangguk setuju

"ya udah yuk kesana" ucap Aisyah yg dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya

Skip

"jadi Aisyah belum bisa pulang?" tanya kak Nanda sambil menyeruput lemon tea nya

David mengangguk

"katanya setelah dia ketemu sama temen²nya baru dia balik"

"lo baik² aja kan Dav?"

David mengangguk acuh sambil meminum latte coffee nya

"memangnya ada alasan buat gue gak baik² aja?"

"emang lo ga cemburu?"

"munafik kalau gue bilang gue gak cemburu. Tapi mau gimana lagi? Aisyah lebih memilih Ari daripada gue" ucap David lemah

kak Nanda menepuk pundak David pelan

"lo harus tau, kalau cinta butuh diperjuangin"

David memandang kak Nanda bingung

"gue dukung lo Dav. Apapun yg lo lakuin gue dukung lo. Gue cuma berharap lo bisa perjuangin cinta lo. Sampai sekarang Aisyah masih belum ada yg punya, jadi masih ada kesempatan buat lo ngerebut cinta dia" kak Nanda menatap David serius

"maksud lo?"

"kalau lo cinta sama Aisyah ya lo harus perjuangin cinta lo"

"dia cinta sama Ari" ucap David dingin

"cinta bisa tumbuh karena terbiasa Dav"

David bingung mau jawab apa sekarang

Mereka terdiam sejenak

"gue cabut duluan, ada janji sama pacar gue" kak Nanda beranjak dari kursinya

"inget kata² gue. Cinta butuh diperjuangin" kak Nanda lalu melangkah pergi

David terdiam memikirkan apa yang kak Nanda barusan ucapkan

"apa gue harus ngerebut cinta lo Syah?" gumam David memandang ke arah handphone nya

Di sana, wallpaper handphone David. Foto dia dengan Aisyah bulan lalu, saat merayakan ultah David.

Flashback

"Syah, mau kemana sih? Pake ditutup segala mata gue. Kayak penculik lo" gerutu David kesal karena Aisyah menuntun dia entah kemana

"ssst, bawel lo"

"tinggal jalan aja susah amat lo" omel Aisyah

"tapi ini udah jauh banget Syah kita jalannya. Pusing gue"

"iya iya, udah sampe kok"

"serius?"

"iya. Lo hitung 1 sampe 10, hitungan ke sepuluh lo buka penutup mata lo" perintah Aisyah

"ribet!" David menggerutu

"udah buruan!!!"

"iya²" David mendengus kesal

"1...2...3....4..." David mulai menghitung

Aisyah melangkah mundur lalu pergi menjauh

"8...9...10" dengan segera David membuka penutup matanya

Dia mengerjapkan matanya berulang kali, menyesuaikan cahaya di sekitarnya

Tidak banyak penerangan disini. Cukup gelap, membuat David menyerit bingung

"apa²an nih?" tanya David membalik badannya

Dia celingukan karena tidak menemukan orang yg dia cari

"Syah? Syah lo dimana? Ga lucu deh!" ucap David dengan nada kesal

"Syah?! Buruan keluar! Gue ga suka!" teriak David lagi

"Syah kalau lo ga keluar sekarang, gue ba-" ucap David terpotong karena tiba² banyak lampu yg menyala, membuat cahaya yg begitu terang. David membalik badannya karena mendengar sayup² suara Aisyah

"happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday David" Aisyah melangkah mendekat ke David sambil membawa kue tart di tangan

"Syah?"

"happy birthday Dav. Its your birthday Dav, its your day" Aisyah bersorak senang

"Syah lo inget?"

"masa iya gue ga inget sama ulang tahun sahabat gue sih"

David tersenyum

"ayo tiup lilinmu. Jangan lupakan wish nya"

David mengangguk lalu menutup matanya

"aku berharap bisa selalu bersamamu Syah" ucap David dalam hati lalu membuka matanya dan tersenyum ke arah Aisyah

"ayo tiup" Aisyah mengingatkan

David meniup lilinnya

"oke, sekarang selfie dulu. Moment ini ga boleh terlewatkan. Ayo senyum" Aisyah mengangkat handphonenya tinggi tinggi

Flashback Off

David tersenyum penuh arti mengingat kejadian itu

"gue akan perjuangin cinta gue buat lo Syah" David tersenyum lalu menelfon seseorang

"..."

"gue butuh bantuan lo"

"..."

"gue kesana sekarang"

Klik

David bergegas pergi dari cafe tersebut.

Di sudut lain dalam cafe tersebut

"gue tau lo bakal ngejar cinta lo Dav" kak Nanda tersenyum senang

"ini akan jadi awal dari semuanya" lanjut kak Nanda lalu keluar dari cafe itu

Sorry, I Love You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang