Line
Doyoung96
1 pesan diterima"Ten, besok pulang sekolah mau ikut tidak?"
"Kemana?"
"Kerumah mark"
"Ngapain kerumah mark coba?"
"Mark ngajakin main tuh"
"Kok tumben amat sih?"
"Ya mana aku tau. Mau ikut ga? Kita udah lama ga main kerumah mark loh ten"
"Yaudah deh ikut"
.
.
."Oih mark" Ten terkejut mendapati mark yang sudah duduk tepat disampingnya.
"Kaget ya? Haha"
"Cih dasar.."
"Nanti pulang sekolah ikut kan?" Mark merangkul bahu ten.
"Iya iya ikut" Ten menganggukan kepalanya.
"Oke. Aku balik ke kelas ya" Mark mengusak rambut ten lalu berlari kecil meninggalkan kelas ten.
"Woy ngapain kesini?" Suara doyoung terdengar saat berpaprasan dengan mark dipintu kelas.
"Klarifikasi buat nanti pulang sekolah"
"Ck gegayaan segala. Sudah sana pergi" Mark melototkan matanya.
"Dasar sial! Ini juga mau pergi tapi malah ketemu dengan kau" Mark memukul kepala doyoung pelan sebelum pergi. Doyoung ingin sekali memukul kembali kepala mark tapi apa daya mark sudah jauh dari pandangannya.
Doyoung melangkahkan kaki nya lalu mendudukan dirinya di bangku sebelah ten.
"Nih" Doyoung memberikan susu pisang yang ten pesan.
"Thanks doyoung-ku" Ten memeluk leher doyoung berpura-pura ingin menciumnya.
"Jyjyq ten" Doyoung menjauhkan dirinya dari ten.
.
.
.Ten dan doyoung berjalan bersama-sama menuju kelas mark, mereka sesekali bercanda sambil saling mendorong tubuh satu sama lainnya.
"Sialan kau doyoung!" Ten mendorong tubuh doyoung.
"Haha bercanda ten" Doyoung mengapit kepala ten di ketiaknya.
"Doyoung lepas!" Ten memukul punggung doyoung.
"Aw sakit ten" Doyoung tambah mengapit kepala ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-daddy! (Taeten)
FanfictionTen tidak butuh siapa siapa lagi karena ten sudah mempunyai daddy yang kapan pun akan menemaninya. bagaimana kisah hidup sang anak dan daddy nya? let's read.