.
"HAI DAD~" Taeyong yang sedang disibukkan dengan dokumen-dokumen memusingkan itu langsung terkejut mendengar teriakan ten yang berada diambang pintu."Hey kau kesini?" Taeyong menghentikan kegiatan. Taeyong melonggarkan dasinya, ten sekarang sudah berada dipangkuannya.
Dasar bocah manja!"Ada apa kemari? Ur daddy busy right now" Taeyong mencubit hidung bangir ten.
"I just miss you right now" Taeyong tersenyum dibuatnya. Ten-nya selalu saja bisa membuatnya seperti orang gila.
"Oh really?" Taeyong menampilkan wajah terkejut pura-pura nya.
"Ofcourse"
"Kenapa tidak memeluk dan menciumku?" Wajah ten selalu saja memerah jika taeyong menggodanya.
"Hmmm?" Taeyong masih menunggu reaksi dari ten.
Hanya diam yang ten lakukan, taeyong tertawa geli melihat wajah merah ten."Selalu saja memerah ketika kugoda" Taeyong mengacak rambut ten agar ten merasa nyaman.
"Siapa suruh menggodaku" Ten menarik pelan poni taeyong.
"Baik baik aku mengalah" Taeyong menggenggam lembut tangan ten yang berada dirambutnya.
"Jadi tuan putri, apa ada yang bisa pangeran bantu?" Taeyong mengelus tangan ten yang berada digenggamannya, menatap mata ten dengan lembut.
"I'm prince same with you" Ten melayangkan protesannya.
"Bagi-ku kau tetap tuan putri lee taeyong yang sangat manja"
"Huh tidak adil!" Ten mencebikkan bibirnya kesal.
"Hey hey kau berusaha merajuk?" Taeyong menepuk pelan pipi ten.
"Lihat wajahmu itu" Taeyong memegang dagu ten mengarahkan wajah ten untuk bertatapan dengannya.
"Wajahmu terlalu cantik sampai aku tidak bisa mengalihkan pandanganku"
Dasar lelaki kardus selalu saja menggombal."Lihat matamu, terlalu indah untuk ditatap" Sialan lee taeyong! Kau berhasil membuat ten tersipu malu.
"Hidungmu. Aku selalu suka untuk mengecupnya" Taeyong mengecup hidung bangir ten.
"Lalu ini" Taeyong menurunkan pandangannya melihat bibir ten.
"Selalu menjadi canduku" Taeyong menempelkan bibirnya dengan bibir ten cukup lama lalu menyesapnya dengan lembut.
"Masih ingin protes?" Taeyong mencubit gemas pipi ten.
"Aku rasa tidak" Wajah ten memerah sempurna karna perlakuan manis dari taeyong.
Hey ten kau mudah sekali termakan rayuan kardus taeyong."Good. Jadi sayang, kau bisa tunggu daddy disofa untuk segera menyelesaikan dokumen ini kan?" Taeyong mengisyaratkan ten untuk duduk manis disofa.
"Oke" Ten menurut dengan perkataan taeyong.
"Jadi anak yang baik ten" Taeyong mulai sibuk dengan dokumennya.
"Iya iyaaaa" Ten menjawabnya dengan nada main-main.
.
Setelah sekian lama taeyong berkutat dengan dokumen gila-nya, akhirnya taeyong selesai dan merenggangkan tubuhnya untuk menghilangkan pegal yang mendera tubuhnya.
Taeyong menoleh kearah sofa, ten tertidur dengan badan yang meringkuk seperti bocah."Anak yang baik" Taeyong terkekeh melihat ten.
Taeyong menutup laptopnya lalu merapihkan dokumen yang berantakan dimeja kerjanya.
Taeyong menghampiri ten yang berada disofa, taeyong menundukkan tubuhnya.
"Hnggg" Ten sedikit mengeliat saat taeyong mengangkat tubuhnya, menggendong nya dengan bridal style.
KAMU SEDANG MEMBACA
D-daddy! (Taeten)
FanfictionTen tidak butuh siapa siapa lagi karena ten sudah mempunyai daddy yang kapan pun akan menemaninya. bagaimana kisah hidup sang anak dan daddy nya? let's read.