limabelas

3.2K 349 53
                                    

.

"Nih" Doyoung memberikan buku tulisnya kepada ten yang baru saja duduk dibangkunya. Pagi ini ten sengaja datang kesekolah agak siangan karna semalam dirinya dan taeyong terpaksa tidur larut malam.

"Apaan?" Ten menatap doyoung heran.

"Itu buku mtk. Cepat kerjakan prmu. 5menit lagi bel masuk."
Doyoung ingin menjitak kepala ten karna ten tersenyum dan hanya diam tidak menyentuh bukunya sama sekali. Padahal ten paling nafsu kalau urusan nyontek mtk.

"Dasar bodoh! Cepat salin punyaku" Doyoung kesal saat ten tetap diam sambil membuka resleting tasnya dan mengeluarkan buku tulis lalu membantingnya didepan doyoung.

"Apaan sih? Kenapa kau membanting bukumu didepanku? Kau ingin minta aku tuliskan? Dasar kurang ajar."

"Udah dong ngocehnya. Liat saja buku punyaku" Ten memutar kedua matanya.

Doyoung membuka dengan cepat buku tulis ten yang sudah berlembar-lembar terisi materi mtk.

Tunggu tungguuu....

Pr ten sudah selesai dikerjakan!

Ten dapat dari mana jawabannya? Apa ten dapat pencerahan jadi bisa mengerjakan pr mtk ini? Tapi doyoung tidak percaya jika ten yang mengerjakannya karna setau doyoung kalau ten itu bodoh sekali dipelajaran mtk.

Doyoung menatap ten dengan mata yang memincing.
"Katakan padaku apakah kau tiba-tiba berubah menjadi pintar? Oh sulit dipercaya"

"Kau pikir aku power rangers yang bisa berubah kapanpun? Dasar bodoh."

"Terus ini apa? Kau menyontek dengan siapa? Hayo ngaku!"

"Coba saja tebak"

"Hello dalam keadaan terkejut seperti ini mana bisa aku berpikir untuk menebak." Doyoung dengan greget menjitak kepala ten.

"Doyoung sialan! Aku tidak akan bisa pintar mtk kalau kau menjitak kepalaku seperti ini"

"Memang aku peduli?"

"Wtf" Ten mengacungkan jari tengahnya.


. . . .
. . . .



"Kau ada pr tidak ten?"

"Ada dad"

"Pr apa?"

"Mtk"

"Kenapa hanya santai menonton kartun sedangkan kau memiliki tugas?"

"Tinggal nyontek ke doyoung"

"Ten" Suara datar taeyong mulai terdengar ditelinga ten.

Aduh mampus ten lupa kalau dirinya harus belajar dengan taeyong.

"Apa dad?"

"Berhenti pura-pura tidak tau. Cepat ambil bukumu kesini"

"Iyaiyaaa" Ten menghentakan kakinya berjalan menjauhi taeyong.

D-daddy! (Taeten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang